BEBERAPA SEKTE GHULAT DALAM ISLAM

 

Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada didalam siapapun juga kecuali di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

Istilah ghulat bagi orang Muslim kira-kira sama dengan istilah “bidaah” bagi orang Kristen. Apakah menjadi orang Kristen ditandai dengan mengatakan “Saya percaya pada Injil dan Tuhan Yesus”, atau menjadi orang Kristen adalah orang yang sungguh-sungguh percaya dan mengikuti Injil dan ajaran Yesus? Tentu saja jawabannya adalah yang kedua. Serupa dengan itu, banyak kelompok yang menyebut diri “Muslim” karena mereka percaya bahwa Muhamad adalah nabi, dan mereka percaya pada Qur’an. Mereka juga percaya, atau mengatakan bahwa mereka percaya pada lima pilar Islam. Namun demikian, banyak orang Muslim akan mengecualikan kelompok-kelompok ini; banyak orang dalam kelompok-kelompok tersebut dibunuh oleh Muslim Sunni dan Shi’ite.

Sebagian besar kelompok Ghulat berasal dari Islam Shi’ite, dari para Sufi Sunni dan Shi’ite. Para Sufi bersama dengan para ‘Alawite adalah kelompok besar yang dihormati dalam dunia Muslim. Kebersamaan mereka dengan keyakinan Druze akan dibahas dalam tulisan berbeda.

Di dalam Islam Shi’ite secara umum, karya penyair Kumayt (wafat pada 744) berdasarkan pada garis Adam hingga Muhamad sebagai ‘keluarga kudus’ menurut Islam 2nd edition hlm. 171. Sekte Ghulat secara umum menggunakan hal tersebut lebih jauh lagi.

Sebagai sebuah catatan sejarah, ‘Abd Allah bin Saba mengawali Ghulat Shi’ite dengan menyangkal bahwa ‘Ali wafat karena dibunuh.

 

Ghurabiyah (Sekte Gagak)

Sekte kecil ini menyanjung ‘Ali lebih tinggi. Orang Ghurabite menganggap bahwa ‘Ali dan Muhamad secara fisik mirip; pada kenyatannya sangat mirip seperti seekor gagak (ghurab) satu sama lain. Kemudian Gabriel diyakini seharusnya menunjukkan penglihatan kepada ‘Ali, namun tidak sengaja menunjukkannya kepada Muhamad. Maka Muhamad kemudian menjadi seorang nabi secara tidak sengaja.

 

Dua Sekte Muslim Ahmadiyah

Muslim Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada 1879 di Punjab, India. Ia adalah salah satu dari orang-orang yang menyebut diri Mahdi, namun juga menyebut dirinya Mesias. Setelah kematiannya pada 1908, terjadi perebutan kekuasaan, sehingga terbentuk dua kelompok. Kelompok utama berpusat di Lahore, dan kelompok yang lebih kecil, yang percaya bahwa Ahmad adalah seorang nabi yang hakiki, berpusat tidak jauh dari Lahore. Ahmadiyah tersebar dari Indonesia hingga Timur Tengah, beberapa terdapat di Amerika, meliputi Austin dan Dallas.

Tidak seperti sebagian besar orang Muslim, Ahmadiyah percaya bahwa Yesus sungguh disalibkan. Namun, mereka mengatakan bahwa Yesus diturunkan dalam keadaan masih hidup (sejenis teori pingsan, tidak sadar). Ia pulih dan pergi ke Kashmir. Makamnya, menurut mereka ada di Srinigar. Ketika orang Muslim ortodoks mengatakan bahwa Jihad TIDAK termasuk memerangi orang yang tidak percaya maka mereka salah kaprah atau tidak tahu banyak mengenai Islam dan menyangkal diri mereka sendiri. Lebih dari 700 halaman Hadist menjelaskan apa yang dimaksud dengan Jihad. Namun, Ahmadiyah berbeda; mereka mendefinisikan kembali Jihad Muslim tidak termasuk perang, namun berjuang menegakkan kebenaran dan meninggalkan pedang untuk menyebarkan Islam. Sebagian besar Muslim lainnya tidak memandang Ahamadiyah sebagai Muslim sejati yang mengikuti ajaran Muhamad. Di sisi lain, orang Ahmadiyah percaya bahwa mereka adalah satu-satunya Muslim sejati, dan Muslim yang lain adalah Kafir. Jemaah Ahmadiyah punya mesjidnya sendiri. Mereka mendidik kaum perempuan sama baik dengan laki-laki

Jemaah Ahmadiyah juga membedakan dirinya dengan Muslim yang lain dalam hal menolak kelahiran Yesus dari perawan, Yesus tanpa dosa, dan semua keunggulan atas Muhamad, menurut Answering Islam, hlm. 291.

 

Babis dan Baha’is

Babis mengikuti “Bab” (Gerbang) yang bernama Ali Muhammad, lahir pada 1821 dan menyatakan diri sebagai pembawa pesan bagi imam ke-12 yang kembali pada 1844. Ia dihukum pada 1859, dan kelompoknya tercerai berai: dua yang terbesar adalah Azalis, dan Baha’is, yang percaya bahwa Baha’u’llah adalah imam ke-12 yang kembali sama seperti kembalinya Kristus. Mereka tidak sungguh-sungguh menyatakan sebagai Muslim.

 

(12 Imam) Bektashi / Bektasiyah

Kelompok yang dibentuk oleh 12 Imam dalam abad 13 ini adalah seteru golongan Sufi Mawlawiyah. Mereka mengakui Imam ke-8 ‘Ali ar-Rida, kemudian Ma’ruf al-Karkhi (wafat tahun 815), kemudian Abu’l-Qasim al-Jurjani. Kemudian mereka membagi kelompok lain yang juga mengakuinya. Jemaah Bektashi tidak sungguh-sungguh terikat dengan Islam. Mereka mengabaikan ritual-ritual Muslim, menganut Kabalistik, percaya pada reinkarnasi. Mereka melakukan ritual dengan anggur, roti dan keju bagi para anggota baru. Mereka meyakini Trinitas ‘Ali, Allah dan Muhamad. Jemaah Bektashi mengakui dosa-dosa mereka pada seorang iman, yang kemudian memberi mereka pengampunan dosa. Mereka memandang tinggi derajat wanita; wanita beribadat bersama-sama dengan pria, tanpa dibatasi kain pemisah. Beberapa dalam jemaah ini hidup selibat. Mereka hampir serupa dengan Katolik Roma. Banyak di antara kaum Janissari adalah pengikut jemaah Bektashi, hingga kini masih ada sekitar 30.000 orang. Semua 12 imam mengenakan tutup kepala putih dengan 4 atau 12 lipatan. Sebuah kelompok jemaah Bektashi telah ada di Detroit sejak tahun 1950-an.

 

(12 Imam) Kizilbash – “Kepala Merah”

Kizilbash berarti kepala merah, memiliki sekitar 1.487 pengikut, berasal dari 12 Imam, selalu menggunakan penutup kepala khusus. Di bawah Sawawid mereka adalah aristokrat militer kavaleri berat. Mereka didukung oleh para kaisar hingga memberontak pada 1511. Mereka juga mengalami perang saudara pada sekitar 1526-1533.

Ahl el-Haq / ‘Ali-Ilahis

Beberapa sekte Ghulat meninggikan status ‘Ali sebagai Allah. Ahl el-Haq juga percaya bahwa ‘Ali adalah Tuhan.

Al-Mawardi (wafat 1058) disebut sebagai penguasa “bayangan Tuhan” menurut Islam 2nd edition hlm. 78.

 

Yezidis/Dasni

Dasni (disebut Yezidis oleh para Muslim) adalah sebuah kelompok yang sangat kecil, memiliki 50.000 pengikut yang tersebar di banyak wilayah, namun terkonsentrasi di dekat Mosul, Irak utara. Yazdan adalah doa kepada Tuhan dalam bahasa Persia. Mereka mengkombinasikan elemen-elemen Zoroaster, Kristem dan Muslim serta menyatakan mengikuti Injil dan Qur’an. Mereka mengakatan bahwa Kristus adalah malaikat dalam wujud manusia, dan mereka menyebut Kristus sebagai Cahaya Tuhan. Mereka mengatakan Abraham dan Muhamad adalah nabi. Mereka menerapkan sunat dan baptis, mereka menghindari menyebutkan iblis, menyebutnya Melek Taoos (Raja merak) dan menggambarkannya sebagai merak. Mereka percaya bahwa Lucifer adalah sosok abadi yang berasal dari Tuhan, menipu Adam dan Hawa, dan salah satu dari tujuh dewa yang diciptakan, masing-masing memilki waktu memerintah dunia selama 7.000 atau 10.000 tahun. Lucifer masih memiliki 4.000 tahun untuk memerintah dunia ini. Mereka percaya pada reinkarnasi, dan orang jahat dapat bereinkarnasi menjadi binatang. Lihat The Encyclopedia of Missions vol. 2 hlm. 526-527 (Funk dan Wagnalls, 1891) untuk informasi lebih lanjut.

 

(Isma’ili) Batini

Batini adalah sebuah istilah bagi makna-makna eksotik yang ditafsirkan dalam Qur’an. Sekte Batini terutama berada di Libanon. Imam Batini al-Ghazali menulis sebuah kitab terhadap mereka berjudul Skandal Batini. Catat bahwa Batini juga merupakan sebuah istilah umum bagi sekte lain yang menyebut ajaran-ajaran esoterik dari Qur’an, termasuk sekte Qarmatia, beberapa sekte Isma’iliyah, Baha’I dan Qadian terdahulu. Lihat http://www.ummah.net/jahid/philos.htm dan http://www.rim.org/muslim/Shiite.htm untuk informasi selanjutnya.

 

Ringkasan

Apakah Islam merupakan turunan dan Kekristen dan Yudaisme, sama seperti Kekristenan merupakan turunan dari Yudaisme?

 

Pertanyaan

Jadi apakah mereka yang tidak mengakui ‘Ali sebagai Tuhan akan bereinkarnasi menjadi binatang seperti yang dikatakan oleh sekte ‘Alawite, atau apakah orang jahat bereinkarnasi menjadi onggokan sampah seperti yang dikatakan oleh sekte Ghulat lainnya? Jadi apakah Trinitas Allah, Muhamad dan ‘Ali, atau Muhamad, ‘Ali dan Saliman al-Farisi seperti dikatakan oleh sekte ‘Alawite? Anda dapat dengan mudah mengatakan “tidak ada” terhadap hal di atas, namun berdasarkan apa Anda mengatakan hal tersebut?

 

Referensi

Sebagian besar informasi ini berasal dari Encyclopedia of Islam volume sebelas.

 

Muslim Sufi

Kita dapat menafsirkan Hadist Muslim dan menyimpulkan bahwa Islam merupakan hukum utama yang akan memberikan kenyamanan pada orang Yahudi pengikut Yesus. Sufisme merupakan sebuah paduan sekte-sekte Islam dalam jumlah besar yang saling berinteraksi sebagai reaksi terhadap fokus pada ritual dan kebiasaan. Islam ortodoks berbicara sedikit mengenai kasih dan cinta Tuhan; Sufisme menyatakan bahwa agama sesungguhnya adalah kebenaran sejati, bukan praktik yang terlihat. Kekristenan, sebaliknya, mengatakan hal-hal internal dan eksternal tersebut.

Kita akan membahas kepercayaan Sufi, para pemimpin Sufi, “denominasi” Sufi secara umum dan kemudian berfokus pada membandingkan Sufisme dengan Kekristenan.

Beberapa Kepercayaan Sufi

Sufisme selalu mengaku sebagai Muslim, namun memiliki masalah hubungan dengan Islam Sunni dan Shi’ite. Tulisan-tulisan Sufi menyebutkan Kristen, Gnostik dan Zoroaster (Magi). Beberapa sekolah Sufi nampak jelas terpengaruh oleh hal ini, demikian juga dengan pengaruh India. Beberapa Sufi terlihat monastik,[1] mungkin karena pengaruh Kristen.

Hukum Islam yang keras dan lima pilar Islam menjadi seperti “kepala sekolah” yang dikatakan para Sufi baik bagi yang lain, namun mereka melampaui kebutuhan atasnya. Pada kenyataannya para Sufi mengikuti buku-buku yang tidak diikuti oleh orang Muslim lainnya.

Al-Khidr/Khadir (Hijau) adalah sebuah mahluk abadi yang dipercaya para Sufi dapat membuat awet muda. Khidr dapat membunuh manusia dan tidak dapat disalahkan atas itu. Beberapa pemimpin Sufi mengaku bahwa al-Khidr sendiri yang mengajar mereka.

Bukhari vol. 1 buku 3 bab 45 no. 124 hlm. 90-93 merupakah hadist panjang mengenai al-Khadir, Musa kontemporer yang lebih terpelajar daripada Musa. Allah memberitahu Musa cara memenuhi al-Khadir, dan Musa minta belajar darinya. Kemudian al-Khadir melakukan tiga hal:

1.      Mereka meminta awak kapal untuk membawa mereka. Para awak yang mengenal al-Khadir melakukannya dengan segera. Al-Khadir menarik sebuah papan yang membuat kapal karam, menenggelamkan para awaknya.

2.      Keduanya melihat beberapa anak bermain, dan al-Khadir merenggut kepala seorang anak, membunuhnya.

3.      Beberapa orag menolak memberikan makanan kepada Musa dan al-Khadir, setelah itu al-Khadir memperbaiki tembok mereka yang hampir runtuh.

 

Manusia dapat bersatu dengan Tuhan adalah kunci kepercayaan Sufisme. Maka seorang Sufi yang “satu dengan Tuhan” dapat dianggap sebagai Allah itu sendiri, karena ia bersatu dengan Allah. Hal ini serupa dengan mistisme heretis Kristen abad pertengahan yang menekankan pada pengalaman dan menyebut diri mereka sebagai Tuhan.

Pencarian dan pengalaman adala motif utama Sufisme. Rasa lapar yang berakhir dan terpenuhi dipandang sebagai hadiah, dan Sufi hidup hinggi kini. Pencarian Tuhan bagi mereka dapat dibandingkan dengan pencarian sahabat, anggur, mabuk dan hubungan seksual terlarang.

The Secret Knowledge of Sufis: “Ketuhanan memiliki sebuah rahasia yang jika diterapkan akan menghancurkan Kenabian; dan Kenabian memiliki sebuah rahasia yang jika disebarkan akan menghancurkan pengetahuan; dan Gnostik memiliki sebuah rahasia yang jika diterapkan oleh Tuhan akan membuat hukum tidak bernilai.“ Berkaitan dengan al-Tustari (wafat tahun 896) (Fazlur Rahman Islam 2nd ed. Hlm. 142), sebuah “rahasia” yang dapat menyebabkan para Sufi dibunuh oleh Muslim lainnya jika ditahui adalah mereka percaya bahwa Tuhan ada di dalam mereka, hingga mereka dapat dipandang sebagai bagian Allah.

Disimulasi (taqiyah) adalah cara bagi banyak sekte Ghulat, tidak hanya para Sufi untuk bertahan dalam dunia Muslim ortodoks. Disimulasi adalah sebuah doktrin yang mengatakan bahwa dibenarkan berbohong mengenai keyakinan dan kebiasaan yang dilakukan untuk menghindari hukuman agama. Sebagai contoh, ajaran pembinasaan dijelaskan jauh dari ungkapan ‘tidak bertanggung jawab’ ‘dalam kondisi mabuk’ menurut Rahman (hlm. 135). Orang Muslim awal menerapkan disimulasi di Mekah menurut Bukhari vol. 9 buku 83 no. 5 hlm. 3: “… Ingatlah bahwa kamu juga menyembunyikan keyakinanmu (Islam) di Mekah sebelumnya.”

Penderitaan adalah bagian Sufisme. Mereka mengatakan jika penderitaan membawa seseorang lebih dekat pada Tuhan, maka penderitaan itu baik. Maka, beberapa Sufi “mendera” diri sendiri dengan cemeti hingga punggungnya berdarah, menimbulkan rasa sakit, karena mereka berpikir bahwa Allah ingin mereka melakukannya.

Pemujaan (menggunakan istilah Katolik) adalah hal umum pada Sufisme dan Islam Shi’ite. Menurut beberapa Sufi, Muhamad menjadi cahaya utama dengan keberadaannya, dan semesta memutari para suci Sufi.

Tahapan Pengalaman Sufi

Sekitar tahun 859 pada masa Pertobatan awal Sufisme, tahapan (disebut maqamat) yang dialami oleh seorang Sufi menjadi salah satu keyakinan utama. Hal tersebut berbeda-beda berdasarkan sektenya, namun berikut ini urutan yang umum:

1.      Menyesali dosa dan kehidupan dunia

2.      Menyangkal hasrat duniawi

3.      Sabar menanti pengalaman akan Tuhan

4.      Bersyukur akan keberadaan mereka dalam Tuhan

5.      Percaya pada Tuhan

6.      Kenikmatan dalam mengalami ketuhanan

7.      Meleburkan diri dalam ketuhanan

8.      Banyak mengajarkan penyiksan diri dalam ketuhanan

 

Penyesalan dosa: Qur’an mengatakan untuk percaya pada Tuhan, para Sufi menyetarakannya dengan penyangkalan atas dunia.

Kenikmatan atau pengalaman ekstase adalah hal yang membedakan pada Sufisme. Bagi beberapa hal ini hanyalah suatu pengalaman emosional. Hal ini seringkali dibandingkan dengan mabuk karena anggur, dan Sufi yang lain minum anggur dan mabuk. Para Sufi memaklumkan banyak jenis anggur dan bahkan kedai minuman di agama mereka sebagai sebuah metafora untuk ekstase spiritual. Bahkan hadist mengatakan bahwa orang Muslim akan minum anggur di Surga. Banyak di antara mereka sungguh percaya bahwa minum alkohol itu tidak apa-apa. Beberapa sekte Sufi menghisap Hashish[2] sebagai bagian dari agama mereka, namun sebagian besar tidak.

Peleburan/Penyesahan (fana’) adalah doktrin menggantikan atribut manusia oleh Yang Mahakuasa. Hal ini diajarkan oleh Abu Yazid al-Bistami (wafat 874/877). Beberapa pernyataannya yang cukup mengejutkan adalah:

“Sembahlah aku; betapa besar keagunganku”

“Aku adalah Tuhanmu”

Para Pemimpin Sufi

Kita tidak tahu secara pasti asal muasal kata “Sufi”, mungkin berasal dari kata pakaian dari wol. Berikut ini adalah beberapa pemimpin yang terkenal.

§         Rabi’a/Rabiah al-‘Adawiya (wafat tahun 801) adalah salah satu dari beberapa wanita yang menjadi guru rohani Muslim.

§         Harith al-Nusaibi (wafat tahun 857) berubah dari Islam rasionalis.

§         Dhu’l-Nun dari Mesir (wafat tahun 859) merumuskan tahapan Sufisme.

§         Al-Hakim al-Tirmidhi (wafat tahun 898), ia tidak berhubungan dengan Tirmidhi yang mengumpulkan Hadist.

§         Junayd dari Baghdad (wafat tahun 910/911) adalah seorang “sufi bijaksana” yang menolak seutuhnya peleburan dengan Tuhan.

§         Al-Hallaj (Husain al-Mansur) mengajarkan penggantian kemanusiaan dengan ketuhanan dan menyebut dirinya sebagai Tuhan. Ia juga mengajarkan bahwa Anda dapat naik haji hanya dengan jiwa. Pada tahun 922 ia dihukum cambuk, dimutilasi di hadapan orang banyak, digantung, dipenggal dan tubuhnya dibakar. Para Muslim ortodoks nampak membencinya.

§         Abu Nasr al-Farabi (870-950), lahir di Farab Turkistan, merupakan filsuf Neoplatonis dan Sufi terkenal. Ia mengajarkan Tuhan sebagai penggerak yang tetap dan mengenalkan banyak hal mengenai Aristoteles.

§         Al-Ghazali (1058-1111) awalnya seorang yang skeptis sebelum menjadi Sufi. Ia kembali mengajar pada 1106, lima tahun sebelum kematiannya. Al-Ghazali menentang pengaruh Neo-Platonis dalam Islam, cenderung mendukung logika Aristoteles. Ia menulis Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama dimana ia berbicara mengenai praktik-praktik ritual, adat kebiasaan masyarakat, kejahatan yang membawa pada neraka, dan kebaikan yang membawa pada surga. Ia menjadi bagian untuk memperoleh suatu tingkat penerimaan Sufisme oleh kaum Sunni. Khararas adalah seorang Sufi yang menentang penderaan diri dan mengajarkan doktrin “bangkit” dengan Tuhan, pemulihan diri sendiri. Kedamaian dan integritas untuk melaksanakan tugas-tugas dari Tuhan.

§         Maulana Jalal-uddin Rumi (Muhamad ben Muhamad bin Husain al-Balkhi) (lahir tahun 1207 di Balkh, Afganistan dan besar di Rum, Turki). Ia wafat tahun 1273. Ia menulis salh satu kumpulan terpopuler karya-karya Sufisme, dan mendirikan Ordo Sufi Mevleviye/Maulawiya. Kita tidak membahas Rumi di sini, karena telah ada sebuah tulisan khusus mengenainya.

 

Ordo atau “Jalan” Sufi

Para Sufi dihubungkan dengan beberapa pergerakan Berber,[3] dan orang Muslim berperang dengan bangsa Eropa di Afrika. Banyak tentara Janissari adalah para Sufi, dan Sufi ada pada Islam Sunni dan Shi’ite. Jumlah ordo Sufi sangat besar, menurut sarjana Islam Fazlur Rahman dalam Islam hlm. 157. Berikut adalah beberapa sekte utama.

§         Qadiriya diawali oleh mantan jemaah Hambali ‘Abd al-Qadir al-Gilani (lahir tahun 1077). Mereka adalah salah satu sekte tertua, terbesar dan yang paling damai. Mereka melafalkan “Aku mohon ampun pada Allah Yang Mahakuasa. Allah Mahabesar! Berkatilah junjungan kami Muhamad dan keluarganya serta para sahabatnya.” (100 kali), “Tiada tuhan selain Allah.” (500 kali) (Rahman hlm. 160).

§         Ordo Mevleviye/Maulawiya didirikan oleh Jalal al-Din Rumi (wafat tahun 1273); Fazlur Rahman menyebut ordo ini merupakan ordo urban utama di antara golongan Sufi Turki. Jangan tertukar dengan ordo Mawlaniya yang telah dihukum mati oleh Turki sejak 1925.

§         Ordo Chishtiya/Cishtiyya India didirikan oleh Mu’an al-Din Chishi (1141-1236). Mereka berziarah ke makamnya, seperti dilakukan Akbar, Kaisar India. Mereka adalah kelompok cinta damai yang berbeda dengan banyak Muslim lainnya, mereka memandang balas dendam tidak benar. Tidak seperti kebanyakan Sufi, mereka tidak percaya pada disimulasi. Walaupun sebagian besar umat Muslim ingin sebuah negara Islam, mereka tidak ingin ada keterlibatan dalam negara. Hal ini bertentangan dengan banyaknya hadist Sunni pada pemerintahan Islam. Mereka menerapkan pengaturan pernapasan, sama seperti Yoga. Kitab utama mereka adalah ‘Awaif al-Ma-araif.

§         Ordo Khwajagan di Asia Tengah melahirkan Yasawiya, ordo Turki tertua. Baha’ al-Din dari Bukhara (wafat tahun 1389( adalah seorang Khwajagan yang pergi dan mendirikan ordo Naqshbandiya di India. Mereka mengatakan bahwa ordo mereka berasal dari Abu Bakr, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah golongan Sunni.

§         Ordo Subhawardiya Persia didirikan oleh ‘Umar al-Suhrawardi (wafat tahun 1236). Ordo ini menyatakan bahwa mereka berasal dari kalifah ‘Umar, juga dari golongan Sunni. Ordo ini terdapat di India, Pakistan dan Afganistan.

§         Ordo Rifa’iya didirikan oleh Ahmad al-Rifa’i (wafat tahun 1182). Ordo ini terdapat di Turki, Mesir dan Asia Tenggara.

§         Sa’diya/Jibawiya diperkirakan didirikan oleh Sa’d al-Din (wafat tahun 1300) di Damaskus.

§         Ordo Sanusiya berbeda karena doktrin 60.000 cahaya. Penekanan mereka pada cahaya mengingaktkan pada beberapa ajaran Gnostik.

§         Ordo Tijaniya di Afrika diawali sekitar tahun 1781 di Fez oleh Ahmad al-Tijani (wafat tahun 1815). Ordo ini berasal dari orde Khalwati/Khalwatiya yang didirikan oleh ‘Umar al-Khawati (wafat tahun 1398). Ordo ini terdapat di Turki, Mesir dan Afrika barat daya. Ordo ini berasal dari ordo Shadhili. Dari Shadhiliya muncul ordo Madoniyya pada 1847, merupakan rival ordo Sanusiya.

 

Beberapa Ordo Aneh

§         Bektashi/Bektashiya berasal dari ordo Yawawiya, yang berasal dari ordo Khwajagan. Ordo ini memiliki elemen-elemen Shamanisme, Islam Shi’ite dan beberapa pengaruh Kristen. Ordo ini sekte Islam yang populer di antara kaum Janissari dan saat ini masih ada di Albania. Mereka percaya akan “Trinitas” Allah, Muhamad dan ‘Ali. Mereka menyambut anggota baru dengan anggur (beralkohol), roti dan keju.

§         Qalander/Kalender adalah sebuah ordo Sufi yang tidak benar-benar terikat dengan Islam, dengan banyak ajaran pra-Islam. Mereka memberontak terhadap Turki pada tahun 1526-1527. Divan dari Hafez menyembut mereka dengan negatif.

§         Ma-Ming Hsin dalam akhir abad 18 mendirikan sebuah ordo Sufi di Cina.

§         Ibn el/al-Arabi dari Murcia (Spanyol) mendirikan sebuah ordo panteisme, mengatakan bahwa semua hal adalah bagian dari Tuhan. Salah seorang dari beberapa pemimpin wanita adalah guru Sufinya yang bernama Fatima bin Waliyya (The Sufis, hlm. 159).

 

Pengalaman Harus dengan Allah yang Benar

Muhamad memiliki pengalaman mistik menurut Qur’an. Meskipun sebagian besar orang Muslim beranggapan tidak ada orang lain yang memiliki hubungan mistis seperti ini, kaum Sufi beranggapan bahwa mereka juga dapat memiliki pengalaman mistis tersebut. Golongan Islam non-Sufi membahas Tuhan, kaum Sufi ingin mencari pengalaman bersama Tuhan.

Pengalaman yang menentang sabda Tuhan adalah pengalaman yang menyesatkan. Penyembahan dan doa tidak perlu baik; tergantung pada objek penyembahan dan doa. Orang Muslim setuju dengan orang Kristen bahwa Musa, Daud, Yesus dan yang lainnya menyampaikan pesan-pesan Tuhan pada kita. Jika kita tidak mengikuti sabda Tuhan, maka kita tidak mengikuti Tuhan. Yesus bersabda, “... Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, [bukan Gabriel] yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” (Yohanes 14:23-27a) – dalam manuskrip hlm. 66 sekitar tahun 125-150 dan hlm. 75 tahun 175-225.

Apakah tujuan semua agama tindakan atau kontemplasi? Jawaban praktisnya berbeda antara Islam Sufi dan non-Sufi. Kekristenan mempunyai jawaban ketiga: tujuan agama yang benar adalah Allah. Kekristenan meliputi tindakan, kontemplasi dan iman, namun berpusat pada menyenangkan Allah sebagai yang utama. Kekristenan tidak hanya tunduk pada hukum, tidak juga hanya mencari pengalaman.

 

Arus Utama Reaksi Muslim terhadap Sufisme

Surat 42:51 mengatakan, “Dan tidaklah mungkin bagi manusia bahwa Allah akan berkata kepadanya, kecuali dengan wahyu, atau dari belakang tabir, atau dengan perantaraan suatu utusan. Lalu diwahyukan dengan izinNya apa yang dikehendaki-Nya. Sungguh Dia Maha Tinggi dan Maha Bijaksana.”

Reaksi terhadap Sufisme meliputi toleransi, penentangan dan hukuman mati. Ada sebuah Hadist anti-Sufi yang jelas-jelas dikarang. Di sisi lain, banyak umat Muslim non-Sufi yang mengenal Sufisme serta menghormatinya, dan membaca beberapa puisi Sufi. Sufi mula-mula seperti al-Hallaj terang-terangan mengakatakan bahwa mereka adalah Tuhan; al-Hallaj dihukum mati dan tubuhnya dimutilasi. Sufi yang berikutnya adalah Rumi yang mendukung al-Hallaj, termasuk pernyataannya yang paling terkenal “Sembahlah aku.”

Kaum Sufi dihukum mati di Iran di bawah Khomeini, namun banyak orang Sunni juga menghukum mati mereka. Yang lain dapat menerima kaum Sufi; banyak tentara Ottoman adalah kaum Sufi.

 

Membandingkan Sufisme dan Kekristenan

Sufisme adalah sebuah cabang Islam, namun mereka lebih menghormati ajaran Yesus dibandingkan sebagai besar umat Muslim. Secara ekstrim, sebuah buku guru Sufi Javad Nurkhbhsh dari ordo Nihmatullahi menyebut Yesus dalam Pandangan para Sufi, mengakatakan bahwa Yesus jauh melebihi Muhamad dalam hal memberi inspirasi, pedoman dan contoh bagi mereka! Sebagian besar Sufi tidak menyatakan hal tersebut, dan semua Sufi tidak mengakui Yesus tidak lebih mulia dari yang lainnya.

Kita dapat mencoba membandingkan Islam Sufi dengan Kekristenan, karena keduanya berfokus pada pengalaman. Referensi terdapat di bagian terakhir sehingga Anda dapat memperkirakannya.

 

Fokus Utama

§         “Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” (Mazmur 8:2, Mazmur Daud)

§         “Aku adalah bejana yang terpelihara” Hal ini menarik karena Surat 85:20-22 mengakatakan bahwa Qur’an tersimpan di bejana [di Surga][4]

§         “Aku berkata kepada ***: Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” (Mazmur 16:2, Tanda *** berarti Tuhan)

§         Ia juga mengakatakan, “Aku melihat *** berjalan ke arahku.” Dihadapan Tuhan dikatakan, “Kesetiaan-Mu padaku lebih besar daripada kesetianku kepada-Mu.” *** adalah Ka’aba (Dikatakan oleh Bayazid Bestami, (wafat tahun 874/877) dan diambil dari The Essential Rumi, hlm. 288).

§         “Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yesus dalam Yohanes 15:4-6.

 

Pandangan Diri

§         “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam ***” (Paulus berbicara dalam Filipi 2:3-5a. *** adalah Yesus Kristus).

§         “Sembahlah aku ... Betapa besar keagunganku ... Akulah Tuhanmu ... Aku lebih besar daripada ***.” (Bestami, wafat tahun 874/877, *** adalah Muhamad).

 

Pencarian

 “Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau; janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:10-11).

“Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.” (Mazmur 63:2, mazmur Daud ketika ia ada di padang gurun Yehuda).

“Kemabukan ini bermula dari kedai minuman lain. Ketika aku kembali ke tempat itu,  aku akan menjadi bijaksana sepenuhnya. Sementara itu, aku seperti seekor burung dari benua lain, berlabuh di sarang ini.” (Dari Safa Anthology, diambil dari The Essential Rumi hlm. 2).

“Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya ***, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah kau berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya ***, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.” (Mazmur 25:4-6, mazmur Daud. Tanda *** adalah Tuhan)

 

Doa dan Meditasi

“Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa. Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-menunggu” (Mazmur 5:3-4, mazmur Daud).

 

“Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan, gunung batuku dan ***ku” (Mazmur 19:15. Tanda *** adalah penebus).

“*** diberitahu sebuah doktrin rahasia oleh *** dan diminta untuk tidak menceritakannya, maka ia membisikkannya pada mulut sebuah sumur. Kamu harus jaga ini untukmu saja.” Tanda *** yang pertama adalah ‘Ali, dan tanda *** kedua adalah Muhamad. (The Mathnawi 4:275-286, diambil dari The Essential Rumi hlm. 195).

 

Metafora Anggur

“Engkau akan memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.” (Mazmur 4:8)

“Aku adalah peminum anggur, anggur dan pembawa cawan” (dikatakan oleh Bestami yang wafat tahun 874/877, dari The Essential Rumi hlm. 288).

“[Dan] janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Efesus 5:18)

“Kebahagiaan adalah kepalaku: dan dengan teriakan keras, aku berbicara; mengatakan: ‘Kehidupan mengalir dari cawan yang kucari.’ Dengan raut kecanduan anggur, duduk tidak dengan raut muka muram karena tegang. Pengikut khirka, peminum sampah, dengan posisi yang menyenangkan, Aku adalah … Anggur, membawa apa yang oleh keputusan ***, berasal dari hati yang bersih, debu Hiprokit (kemunafikan), dengan berkat cawan, aku dapat membersihkan diri.” (Divan of Hafez hlm. 399. Tanda *** adalah Hafiz, nama samaran penyair.

 

Metafora Makanan dan Memberi

 “Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji” (Mazmur 63:6)

Seorang *** mengetuk pintu rumah dan meminta sekerat roti kering, atau basah, tidak masalah.

(A) “Di sini bukan tempat pembuatan roti,” kata empunya rumah.

(B) “Jika demikian, apakah Anda punya sedikit tulang muda?”

(A) “Apakah rumah ini terlihat seperti tempat penjualan daging?”

(B) “Sedikit tepung?”

(A) “Apakah Anda mendengar batu penggilingan?”

(B) “Sedikit air?”

(A) “Di sini bukan sumur”

Apapun yang diminta ***, si empunya rumah menjawab dengan lelucon yang menyebalkan dan menolak memberinya sesuatu.

Akhirnya *** beranjak dari rumah itu, mengangkat jubahnya, dan berjongkok seperti [menggunakan jamban].

(A)  “Hei, hei!”

(B)   “Diamlah kamu orang yang menyedihkan. Tempat yang ditinggalkan adalah tempat terbaik untuk membuang hajat, dan karena tidak ada yang tinggal disini, atau berarti juga tidak ada kehidupan, maka tempat ini perlu pupuk.”

(The Essential Rumi hlm. 116-117 dari The Mathnawi 6:1250-1257). Tanda *** adalah paderi.[5]

 

Buku-Buku Rohani Sufi

§         ‘Al-Hikam (Kata-Kata Bijak) dikumpulkan oleh Ibn ‘Ata’ Allah (wafat tahun 1309)

§         The Mathnawi/Mesnevi – enam buku oleh Rumi dengan 30-40 ribu ayat (tahun 1258-1273)

§         Divan of Hafez – ada dua belas genre utama syair Persia, dan Hafez terkenal sebagai seorang “Shakespeare” diantaranya.

 

Referensi Sufisme

§         Shah, Idries. The Sufis. Anchor Books 1971, 451 hlm.

§         McCurry, Don. Introduction to Islam: Sufism tape.

§         Rahman, Fazlur. Islam, 2nd edition. University of Chicago Press, 1979.

 

Rumi, Sufi yang Kotor (Tabu)

Penulis Sufi yang paling terkenal saat ini adalah Rumi. Muhamad ben Muhamad bin Husain al-Balkhi, diberikan nama samaran Maulana Jalal-uddin Rumi, seperti nama kota Rum di Turki. Ia lahir tahun 1207 di Balkh, Afganistan. Keluarganya pindah ke Rum, Turki, mengungsi dari serbuan pasukan Mongol. Ia tumbuh besar di sana, mendapatkan nama “Rumi” dan wafat tahun 1273. Rumi menggagas “masanya paderi”. Setelah bertahun-tahun ia merupakan Sufi yang saat ini paling terkenal dan karya-karyanya paling banyak dibaca.

Perlu ditekankan bahwa ajaran Rumi sangat berbeda dengan ajaran kebanyakan Islam Sunni dan Shi’ite. Mengatakakan bahwa karyanya aneh adalah merendahkan. Berikut adalah beberapa contoh kecerdasan, hasrat, keburukan dan kekasaran dalam tulisannya.

“Seseorang bertanya pada seorang sheikh besar apa itu sufisme. ‘Rasa gembira ketika kekecewaan tiba-tiba datang.’” (The Essential Rumi hlm. 171)

 

Ajaran Seksual dan Tabu

The Essential Rumi hlm. 283 mengatakan bahwa syair Sufi bergaya Sanai mengesankan Rumi. Sanai mengatakan bahwa lelucon kotor dapat diajarkan.

Buku Rumi The Mathnawi 5:2831-4034 berkisah tentang cerita panjang dan mesum mengenai kalifah (raja) Mesir yang mengirim ribuan tentara untuk menaklukkan Mosul, tujuannya untuk merebut selir yang sangat cantik. Raja Mosul akhirnya menyerahkan selir itu dan mengatakan, “Sang pujaan seharusnya bersama pemujanya.” Sang panglima menemui selir itu dan menjadi bergairah. Ia menurunkan celananya, namun ketika akan mulai bercinta, ia mendengar suara seekor singa hitam di antara kuda-kuda. Ia berlari telanjang dengan menghunus pedang dan membunuh singa itu, kemudian kembali untuk bercinta dengan si selir. Ketika akhirnya kembali ke kalifah Mesir, sang kalifah tergila-gila dengan selir itu, namun ketika ingin bercinta dengannya, sebuah suara lembut Tuhan terdengar dan menghapus hasratnya. Si selir tadi tertawa keras padanya, dan ketika ia marah, maka si selir bercerita tentang dirinya dan panglima. Kalifah akhirnya menyerahkan si selir kepada panglima. “Ini adalah kejantanan seorang nabi. Kalifah menderita impotensi, namun kejantanannya sangat berkuasa.” (The Essential Rumi hlm. 54-61).

Seorang istri pencemburu memanggil pulang pembantunya yang menarik untuk mengambilkan baskom pembasuh muka perak. Setelah menyadari apa yang dilakukannya, ia berlari pulang juga. Sang pembantu lari ke rumah secepatnya dan akhirnya berselingkuh dengan suami sang istri. Sang istri lari ke rumah karena rasa cemburu. “Sang pembantu berlari karena cinta. Sang istri berlari karena rasa takut dan cemburu. Ada perbedaan yang sangat besar. Hal mistis selalu menyertai. Penyangkalan diri yang menakutkan menghantui dari bulan ke bulan.” (The Essential Rumi hlm. 178-179. Dalam perumpamaan ini, sang pembantu adalah mistik yang baik, sang istri adalah penyangkalan diri yang menakutkan, dan sang suami adalah Tuhan. Perumpamaan ini menyampaikan semua rincian (kategori-x) ketika sang istri mendapati suaminya dan pembantunya bercinta. Ingatlah bahwa perumpamaan ini bertujuan untuk mengajarkan agar membawa Anda pada Tuhan. (The Essential Rumi hlm. 178-180 dalam The Mathnawai 5:2163-2204,2210).

Nampaknya cerita yang paling menjijikkan dalam Rumi adalah kisah tentang pembantu yang melatih seekor keledai “untuk melakukan fungsi seksual seorang pria.” Ia membentuk sebuah labu untuk digunakan agar sesuai dengan ukuran keledai yang lebih besar. Majikannya (wanita) mengetahui hal tersebut secara diam-diam dan memutuskan untuk mencobanya. Ia tidak mengetahui mengenai bentuk lubang pada labu, si keledai menusuk ususnya sehingga ia tewas. Intinya adalah bahwa kita harus mengingatnya sebagai gambaran non-modern, menjaga keseimbangan kita, misalnya seperti yang dilakukan oleh sang pembantu. Jelas bahwa sang pembantu yang berhubungan kelamin dengan seekor binatang menggunakan sebuah labu adalah sebuah contoh yang paling jelas bagi para Sufi mengenai cara hidup dalam dunia modern.

Jika Anda seorang non-Muslim dan sungguh-sungguh terkejut dengan analogi Allah yang rendah ini, bayangkan bahwa sebagian besar Muslim Sunni dan Shi’ite juga akan terkejut.

Cerita menjijikkan tentang Tuhan dalam Sufisme terdapat dalam The Mathnawi 5:1333-1405 dan dapat dibaca juga di (jika Anda benar-benar ingin membacanya) The Essential Rumi hlm. 181-182).

Dapat juga terjadi Sufi hipokrit. Mereka serupa dengan seorang yang mendengar seekor srigala membuang angin ketika orang lain membunuhnya di malam hari dan bersumpah bahwa hewan itu adalah keledainya karena ia tahu bagaimana keledainya membuang angin. (The Essential Rumi hlm. 213, The Mathnawi 3:650-702).

 

Pencarian adalah Tujuan Satu-Satunya

Paderi Sham sengaja menemui Rumi dan bertanya siapakah yang lebih besar, Sufi Bestami yang berkata “Betapa agung kemulianku”, atau Muhamad yang mengakui “Kami tidak mengenal Engkau seperti seharusnya.” Segera saja Rumi mengatakan bahwa Muhamad yang lebih besar karena Bestami telah menyentuh ketuhanan, sementara jalan Muhamad selalu menjadi misteri. (dari The Essential Rumi hlm. xi-xii)

“Suatu hari seorang sufi melihat sebuah kantong makanan kosong tergantung. Ia berpaling dan mencabik pakaiannya, berkata, ‘Berkelana tidak perlu makanan! Penawar kelaparan! Apinya membara membawa yang lain bersamanya, berseru dan merintih dalam api cinta.’ Orang yang lewat berkata, ‘Itu hanyalah sebuah kantong kosong.’ Sufi itu berkata, ‘Pergilah. Kamu menginginkan apa yang tidak kita butuhkan. Kamu bukanlah pecinta. Makanan bagi seorang pecinta adalah cinta akan roti, bukan roti. Tidak hanya benar-benar mencintai, melainkan kehadiran cinta.’” (The Mathnawi 3:3014-3030, diambil dari The Essential Rumi hlm. 29)

“Tidak ada cinta yang lebih indah daripada cinta tanpa objek, tidak ada yang kerja yang lebih memuaskan daripada bekerja tanpa tujuan.” (Furuzanfar’s edition of Kulliyat-e Shams #152, diambil dari The Essential Rumi hlm. 279)

 

 

 

Naik Haji

“Seorang pengikut wanita Jalal berkeinginan agar ia pergi naik haji ke Mekah. Ia berpikir hal itu baik; namun sebelumnya akan bertanya pada gurunya. Jalal juga berkata hal itu baik. Pada tengah malam Jalal berdoa dan masuk dalam kondisi ekstase dan meminta sang pengikut bergabung dengannya di atap. Mereka memegang batu hitam suci Mekah yang terbang di udara. Kemudian sang murid menyadari bahwa Jalal adalah Mekah baginya, maka ia tidak perlu pergi ke tempat lain.” (diambil dari Rumi in the Arms of the Beloved hlm. 193-194).

 

Gairah dalam Rumi

“Cara kamu bercinta adalah cara Tuhan akan bersamamu.”

Maka mereka berdua terlarut dalam gairah seksual. Mereka tidak peduli lagi dengan pesta atau anggur. Mata mereka terpejam seperti garis kaligrafi. Ketika raja mengunjungi para sarjana dan melihat mereka berpasangan, ia berkata, ‘Baiklah, seperti dikatakan, seorang raja yang baik harus melayani tamunya dari mejanya sendiri!’ Ada sukacita, suatu kebebasan yang membebaskan pikiran dan menyegarkan jiwa …” (The Mathnawi 6:3914-3979, diambil dari The Essential Rumi hlm. 185)

 

Penderitaan

“Ada seekor binatang yang disebut ushghur, seekor landak. Jika kamu memukulnya dengan tongkat, ia akan mengembangkan durinya dan terlihat membesar. Jiwa seumpama seekor landak, semakin kuat dengan pukulan tongkat.” (The Mathnawi 4:74-109, diambil dari The Essential Rumi hlm. 176).

 

Anggur

“Janganlah bersedih. Apapun yang hilang darimu akan datang lagi dalam bentuk lain. Bayi yang disapih dari susu ibunya sekarang minum campuran anggur dan madu.” (Furuzanfar’s edition of Kulliyat-e Shams #1937, diambil dari The Essential Rumi hlm. 272).

“Jangan berikan aku segelas anggur lagi. Tuangkan saja di mulutku. Aku telah kehilangan jalan ke mulutku.” (The Essential Rumi hlm. 6)

“Anggur yang sesungguhnya kita minum adalah diri kita sendiri. Tubuh kita melebur dalam tempat ini. Kita memberikan segalanya demi segelasnya. Kita menyerahkan pikiran kita demi sekecapnya.” (The Essential Rumi hlm. 6)

“Tuhan telah memberi kita sebuah anggur hitam yang sangat kuat, dengan meminumnya, kita meninggalkan dua dunia. Tuhan memberikan kekuatan dalam bentuk hashish agar penggunanya dapat sadar diri.” (The Essential Rumi hlm. 6)

“Ada ratusan jenis anggur yang dapat menguasai pikiran kita. Jangan anggap semua ekstase adalah sama!” (The Mathnawi 4:2683-2696, diambil dari Essential Rumi hlm. 6)

“Dengarlah syair Sanai, yang hidup menyendiri: ‘jangan berada di jalanan dalam keadaan ekstase. Tidurlah di kedai minuman.’ Ketika seorang pemabuk tergeletak di jalanan, anak-anak akan mengolok-oloknya … Anak-anak mengikutinya, tidak tahu rasa anggur, atau kemabukan yang dialaminya. Semua orang di muka bumi adalah anak-anak, kecuali beberapa saja. Tidak ada yang dewasa kecuali mereka yang bebas dari keinginan.” (The Mathnawi 1:3426-3454, diambil dari The Essential Rumi hlm. 4. Lihat juga Nicholson vol. 1 hlm. 186)

 

Kegilaan

“Jangan beri aku anggur lagi! Aku sudah cukup puas dengan anggur merah dan putih yang pekat. Aku haus akan darahku sendiri ketika tergerak untuk bertindak. Hunuslah pedangmu yang paling tajam dan ayunkanlah, hingga kepala lepas dari tubuh. Buatlah sebuah bukit tengkorak dengan cara seperti itu. Pisahkan tubuhkan. Jangan hanya berbicara saja! Jangan dengar perkataanku! Aku harus masuk ke pusat api. Api adalah anakku tapi aku harus melebur dan menjadi api.” (Khuliyat-e Shams 1304, diambil dari Essential Rumi hlm. 63) Muhamad juga berbicara banyak mengenai api, namun Muhamad berkata untuk menghindari api.

“Aku telah hidup di tepian kegilaan, berharap tahu alasannya, mengetuk sebuah pintu. Pintu itu terbuka. Aku telah mengetuk dari dalam!” (Furuzanfar’s edition of Kulliyat-e Shams #1249, diambil dari The Essential Rumi hlm. 281)

“Di tempat penjagalan cinta, mereka hanya membunuh yang terbaik, bukan yang lemah atau cacat. Jangan lari dari sakratul maut. Siapa yang tidak dibunuh karena cinta sudah mati.” (Furuzanfar’s edition of Kulliyat-e Shams #543 diambil dari The Essential Rumi hlm. 270)

 

Pembinasaan

“Hallaj berkata, Akulah Tuhan, dan demikianlah adanya.” (The Mathnawi 6:2019-2190 diambil dari The Essential Rumi hlm. 219)

 

Yahudi dan Kristen

“Aku pergi ke mesjid Muslim dan sinagoga Yahudi dan gereja Kristen dan aku melihat sebuah altar.” (The Essential Rumi hlm. 246)

 

Akhirat

“Dari manakah aku berasal, dan apa yang seharusnya kulakukan? Aku tidak tahu. Jiwaku berasal dari tempat lain, aku yakin akan itu, dan aku ingin berakhir di sana.” (Safa Anthology, diambil dari The Essential Rumi hlm. 2)

 

Uang dan Pekerjaan

“The Granary” adalah kisah Rumi mengenai seorang sufi yang berkeliling dunia dengan keledai. Suatu ketika ia tinggal bersama masyarakat sufi, dan meninggalkan keledainya pada seorang abdi. Para sufi yang lain membuat perayaan besar untuk menghormatinya. Ia sangat gembira hingga ketika ia akan pergi, ia mengetahui bahwa mereka membiayai perayaan itu dengan menjual keledainya. Ia berkata bahwa ia hanya mengikuti kegembiraan mereka. Agar sungguh-sungguh menikmati kegembiraan mereka ia harus tinggal bersama mereka sebagai sahabat. (The Mathnawi 2:156-193, diambil dari The Essential Rumi hlm. 250-251)

“Golongan mistis sangat ahli dalam kemalasan. Mereka bergantung padanya karena mereka terus melihat Tuhan bekerja di sekeliling mereka. Hasil panen tetap melimpah, meskipun mereka tidak membajaknya!” (The Mathnawi 6:4876-4916, diambil dari The Essential Rumi hlm. 30)

Sebaliknya …

Sabda Tuhan tidaklah sedikit hingga Anda harus mencapai tingkatan ini untuk menemukan sesuatu. Hal tersebut sudah tercatat di seluruh sejarah dalam Kitab Suci (bersambung)

 

Referensi

§         Arberry, A.J. The Mystical Poems of Rumi. University of Chicago Press. 1968.

§         Barks, Coleman (editor), The Essential Rumi. Castle Books 1995. Barks mengambil sebagian besar bahan dalam bukunya dari tiga edisi The Mathnawi: diterjemahkan oleh John Moyne, A.J. Arbery, dan Reynold Nicholson.

§         Gowan, James G. Where Two Oceans Meet. Element 1992.

§         Hadland, David F. The Persian Mystics : Jalalu-d-din Rumi. (Sh. Muhammad Ashraf publisher).

§         Moyne, John dan Coleman Barks. Unseen Rain : Quatrains of Rumi. Shambhala. 1986.

§         Nicholson, Reynold A. (penerjemah) Rumi : Poet and Mystic. George Allen & Unwin. 1950.

§         Nicholson, Reynold A. (ed) The Mathnawi of Jalaju’ddin Rumi (Terjemahan) E.J.W. Gibb Memorial Trust 1926 Biddles Ltd. Cetak Ulang 2001. Kecuali disebutkan secara khusus, referensi The Mathnawi berasal dari edisi Reynold Nicholson. Luzac, 1925-1940.

§         Shiva, Shahram. Hush Don’t Say Anything to God : Passionate Poems of Rumi. Jain Publishing. 2001.

§         Star, Jonathan (penerjemah) Rumi in the Arms of the Beloved. Putnam 1937.

§         Star, Jonathan dan Shahram Shiva. A Garden Beyond Paradise. Bantam Books. 1992.

§         The Divan of Hafez, the Drinking Muslim.

(BELUM SELESAI)

Di Inggris, ketika kita memikirkan syair besar, kita berpikir karya klasik Shakespeare, keindahan karya Longfellow, atau gelapnya karya Edgar Allen Poe. Di Iran, mereka memiliki lebih banyak gaya syair daripada di Inggris, dan gaya “Shakespeare” didapatkan dalam gaya penyair yang bernama samaran Hafez. Nama lengkapnya adalah Khajeh Shamseddin Muhamad Hafez Shirazi. Ia disebut Hafez, karena seorang Hafiz adalah seseorang yang mengingat Qur’an. Ia disebut Shirazi karena lahir di Shiraz pada tahun 726. Selama 77 tahun kehidupannya, ia menulis sekitar 4.000 hingga 5.000 ayat, 400-500 lirik syair, dan karya lainnya.

 

Referensi

§         Salehpour, Salehe (penerjemah). The Divan of Hafez : Persian – English. Booteh Press 1998. P.O. Box 14155/1659 Tehran, Iran. 805-0209.

§         Ahmadiyya Muslims – belum selesai

 

Teologi Muslim secara umum meyakini Mesias akan datang kembali. Namun demikian, mereka tidak mengikuti Muslim ortodoks dengan mengatakan Mesias bukanlah Yesus melainkan orang lain. Mereka percaya Mesias telah kembali, seperti misalnya Mirza Ghulam. Ia menyatakan dirinya pada tahun 1879, tahun yang sama ketika listrik diperkenalkan, sehingga hal tersebut menggenapi Matius 24:27 (seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya ke barat …). Umat Muslim lainnya tidak menganggap mereka Muslim lagi, tidak seperti kita terhadap Kristen Moonie.[6] Undang-undang Pakistan secara jelas menyebut mereka bukanlah Islam, karena mereka tidak percaya bahwa Muhamad adalah nabi terakhir.

Tidak seperti sebagian besar Muslim, mereka tidak percaya bahwa Yesus tanpa dosa atau lahir dari seorang perawan menurut Answering Islam (oleh Geisler dan Saleeb hlm. 291). Mereka juga tidak percaya bahwa Yesus lebih besar daripada Muhamad.

Mereka percaya banyak orang Yahudi pindah ke Kashmir sebelum masa Yesus. Yesus sungguh disalibkan, namun diturunkan dalam keadaan hidup. Setelah itu, Yesus pindah ke Kashmir, tinggal di sana hingga berusia 120 tahun dan wafat di Srinigar.

Tidak seperti sebagian besar umat Muslim, mereka percaya pada ajaran Hindu, Buddha, Konfusius dan sebagian besar agama di dunia pada mulanya berasal dari Tuhan. Mereka sangatlah rusak.

Nama Ahmadiyah dipilih oleh Mirza Ghulam karena Ahmad adalah nama lain Muhamad. Karena itulah maka umat Muslim lainnya tidak suka menyebutnya demikian, hingga menyebut mereka Qadian. Satu-satunya orang Pakistan yang memperoleh hadiah Nobel dalam bidang fisika, Abdul Salam, adalah seorang Ahmadiyah.

Mereka menyatakan mengakui hadist Sunni, kecuali jika hadist tersebut bertentangan dengan Qur’an. Saya tidak sempat menyampaikan kepadanya 926 hadist dalam Hadist Bukhari dan 181 hadist dalam Sahih Muslim (lebih dari 710 halam dalam bahasa Inggris dan Arab) dengan tanpa keraguan bahwa Jihad adalah berperang bagi Allah. Sebanyak 69 halaman dalam Sahih Muslim hanya menyebutkan pertempuran militer dan mengumpulkan jarahan (baik yang dirampas setelah pertempuran maupun yang ditinggalkan).

 

Ahmadiyah Menyatakan Muhamad Tidak Ofensif

Dalam karya mereka, Mirza Ghulam mengatakan bahwa sekarang mereka jangan menggunakan pedang. Namun demikian, seorang Ahamdiyah yang berbincang-bincang dengan saya mengakatakan bahwa bahkan dari awalnya Islam sejati tidak pernah menggunakan pedang, kecuali untuk membela diri. Saya sebutkan kutipan dari Tabari dan semua rincian serangan ofensif mereka atas Persia. Ia tidak mengetahui akan hal itu, namun mengatakan bahwa serangan atas negara itu karena menghukum mati warga Muslim, dan itu adalah pembelaan diri.

Surat 9:29 mengatakan: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan orang-orang yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta tidak memeluk agama dengan agama Islam yang benar yaitu di antara ahli Kitab Yahudi, Nasrani, sampai mereka bersedia membayar jizyah.[7]” Mereka mengatakan hal itu semata-mata untuk perang membela diri.

Surat itu melarang untuk bersahabat dengan orang Yahudi dan Kristen, hal itu karena ada kaum hipokrit yang menungganginya, maka ayat tersebut sederhananya mengatakan bahwa pada saat itu jangan menjadi seorang hipokrit yang menunggang untuk tujuan lain. (Saya seharusnya memiliki seorang gundik Kristen, seperti Maria orang Kop.[8])

 

Dua Kelompok Ahmadiyah

Seorang jemaah Ahmadiyah yang berbicara dengan saya mengatakan bahwa Ahmadiyah memiliki sekitar 100 juta umat di 170 negara. Namun jemaah non-Ahmadiyah membuat jumlah tersebut menyusut hingga sekitar 10 juta. Lihat http://www.adherents.com/Na_15.html dan http://www.adherents.com/Na_16.html untuk informasi jumlah yang lebih jelas.

Setelah Mirza Ghulam wafat pada tahun 1908, terjadi perebutan kekuasaan, dan saat ini ada dua kelompok Ahmadiyah. Mereka biasanya disebut kelompok Qadiani dan Lahori, sesuai dengan nama dua kota di Pakistan yang berhubungan dengan mereka: Qadian dan Lahore. Namun demikian, banyak umat Muslim seringkali salah menyebutkan dua kelompok itu dengan sebuah nama, Qadiani. Dua kelompok itu terpecah dalam hal apakah benar Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang nabi seperti yang dikatakan golongan Qadiani, atau hanya seorang reformis seperti yang dikatakan oleh golongan Lahori. Karena menyebut Mirza Ghulam sebagai nabi membuat golongan Qadiani dianggap keluar dari Islam bagi sebagian besar umat Muslim.

 

Pengalaman Kristen Lainnya

Menurut orang Kristen lain yang berkarya dengan orang Muslim, banyak golongan marjinal Muslim (setidaknya di luar wilayah Pakistan) memandang Ahmadiyah sebagai Muslim, meskipun ada sedikit penyimpangan dalam ajarannya. Hal ini dikarenakan semua jemaah Ahmadiyah menerima Muhamad sebagai nabi, dan mengucapkan syahadat. Hal ini misalnya dapat dijumpai di Bangladesh. Kelompok-kelompok seperti Jemaah-al-Islami terus-menerus meminta agar Qadiani dinyatakan sebagai non-Muslim.

Dalam hukum Islam (syariah) yang berlaku di sub-benua India, Ahmadiyah dipandang sebagai Muslim dan dihakimi sesuai hukum tersebut. Untuk keperluan hukum, mereka diperlakukan sebagai sebuah cabang dari Islam Sunni, dan sudah ada kasus yang disidangkan (lihat Fyzee, Outlines of Muhammadan Law, hlm. 61ff; serta Mulla’s Principles of Mahomedan Law, M. Hidayatullah, hlm. 27).

 

Transisi ke Injil bagi Jemaah Ahmadiyah

Ahmadiyah adalah salah satu dari sedikit umat Muslim yang secara resmi menyatakan menyebarkan agama tidak dengan pedang, dan hal itu baik adanya. Namun demikian mereka dalam keadaan pembangkangan. Cobalah Anda sejenak menempatkan diri pada posisi mereka. Apa yang Anda rasakan jika pendiri agama Anda memerintahkan penyiksaan, pembunuhan, serangan mendadak (tidak hanya pertahanan) terhadap orang-orang yang tidak siap, dan lain-lain. Ketika Anda dikelilingi orang-orang yang berusaha membuat Muhamad menjadi sosok yang jauh berbeda dari yang ditunjukkan oleh catatan sejarah Muslim, maka Anda akan menolak sejarah itu. Namun demikian, permasalahannya bukanlah menolak beberapa kalima, dari satu atau dua penulis, di sini dan di sana. Permasalahannya adalah menolak 100-an halaman dari lebih dari 20 penulis karakter dan perilaku Muhamad.

Ahmadiyah ingin berfokus pada hal-hal baik dalam ajaran Muhamad. Namun demikian, daripada berfokus pada hal-hal baik ketika intinya telah usang, lebih baik buang intinya dan berfokus pada Allah dalam Injil. Lihatlah Yesus, yang memimpin dan menyempurnakan iman kita (Ibrani 12:2) dan lihat bahwa Yesus tanpa dosa dan layak didengarkan dan dipatuhi. Percayalah pada Tuhan dan Ia akan memenuhi sabda-Nya, dan bahwa Tuhan membimbing pada kebenaran mereka yang mengikuti sabda Yesus.

Referensi

§         Ahmad, Mirza Ghulam dari Qadian. The Philosophy of the Teachings of Islam. (diterjemahkan oleh Sir Muhammad Zafrulla Khan). Islam International Publications Ltd., 1979, 1996.

§         Ahmad, Mirza Tahir. Revelation, Rationality, Knowledge and Truth. Islam International Publications Ltd., 1998.

§         Ahmad. The Promised Messiah and Mahdi. Islam International Publications Ltd., 1990.

§         Ali, Maulawi Shr. The Holy Qur’an : Arabic Text and English Translation. Islam International Pub. Ltd. 1997.

§         Faruqui, N.A. Ahmadiyyat in the Service of Islam. Ahmadiyya Anjuman Isha’at Islam, Lahore, Inc., 1983.

§         Hazrat Ahmad. Islam International Pub. Ltd., 1967, 1998.

§         The Muslim Sunrise 2002 issue 1. “What is the Motive Behind Islamic Terrorism?” The Ahmadiyya Movement in Islam, 2002.

§         Pilihan dari The Writings of the Promised Messiah. Islam International Publications, 1998.

§         Understanding Islam: The Ahmadiyya Movement in Islam. (tanpa pengarang), tanpa tanggal.

 

 



[1] Monastik: terlihat seperti kaum padri/pendeta dalam kebiasaan Kristen.

[2] Hashish: produk mengandung resin dari rami, dihisap atau dikunyah sebagai narkotik. [Arab]

[3] Berber: suku yang terdiri dari sebagian besar Kaukasian Muslim di Afrika Utara.

[4] Bejana ini disebut Lauhul Mahfuzh (memelihara Qur’an agar tidak diubah dan ditambah).

[5] Paderi (dervish): anggota persaudaran Muslim yang menganut paham kemiskinan dan kecermatan.

[6] Moonie: anggota Persatuan Gereja. [didirikan oleh Sun Myung Moon]

[7] Jizyah: Pajak kepala yang dipungut dari orang-orang asing bukan Islam di bawah perlindungan pemerintah Islam. dan memenuhi peraturan negara Islam dengan merendahkan diri.

[8] Kop (Copt): penduduk setempat yang beragama Kristen dalam Gereja Mesir.