Pertanyaan Dalam Alkitab Mengenai Kitab Lukas
Beberapa pertanyaan yang mengarah pada lebih dari satu Kitab Injil dibahas dalam kitab Injil yang awal dimana kitab-kitab itu ada dalam bagian Kitab-kitab Injil.
P: Dalam Lukas, apakah beberapa hal yang khusus dari kitab Injil ini?
J: Lukas menekankan sifat kemanusiaan Yesus, Anak Manusia, yang membawa keselamatan bagi orang-orang kafir (yang bukan Yahudi) dan juga orang Yahudi. Yesus bersinar sebagai ahli mengenai perumpamaan dalam kitab Lukas. Kristus adalah harapan dunia. Banyak orang melihat penekanan yang lebih mengenai orang Kafir di Lukas daripada di Matius atau Markus. Lukas memiliki informasi yang lebih mengenai masa pertumbuhan Yesus dalam masa Herodes Agung. Eusebius mengatakan bahwa Lukas adalah seorang kafir yang berasal dari Antiokia, dan Kis 13:1 mengatakan bahwa Menahem yang diasuh oleh Herodes Keempat (Tetra) berada di Antiokia. Lukas sepertinya menekankan yang sebaliknya, seperti contoh orang sakit lepra yang berterima kasih dan tidak, pencuri yang bertobat dan tidak, Orang Samaria dan orang Farisi, serta orang kaya dan Lazarus.
Mengenai bahasa, kitab Lukas dan Kisah Para Rasul memiliki tata bahasa Yunani yang paling kompleks dalam Alkitab. Lukas juga kitab Injil yang paling panjang dengan sekitar 19.581 kata vs. 18.111 kata dalam Matius, 11.051 kata dalam kitab Markus, dan 15.436 kata bahasa Yunani dalam kitab Yohanes. Lukas juga menulis kitab Kisah Para Rasul segera setelah itu, yang memiliki kata-kata dalam bahasa Yunani sekitar 18.460 kata.
Sebagaimana bagi orang dari pengajaran asing, Saksi Yehova mencoba untuk memberikan interpretasi mengenai Lukas 16:19-31 yang membingungkan.
P: Dalam Lukas 1:1, apakah ada banyak cerita mengenai Kitab Injil yang ditulis?
J: Kita mengetahui tentang tiga Injil lainnya. Setelah itu, Tatian, seorang Kristen kebangsaan Ashur yang nantinya menjadi seorang penganut aliran sesat, menulis Diatessaron, sebuah harmoni dari empat Injil ini, setelah tahun 100 A.D. Jika cerita sebenarnya yang lain ditulis, maka kita tidak memiliki bukti bahwa ada orang di zaman awal yang mendengar tentang mereka. Kita juga memiliki keyakinan bahwa Allah memelihara apa yang yang Ia inginkan untuk dijaga.
Ada sekitar 50 catatan mengenai Gnostik dan legenda yang ditulis, seperti Injil Thomas dari aliran Gnostik yang sesat. Lihat juga pertanyaan berikutnya.
P: Dalam Lukas 1:1, jika diberitahukan bahwa kita hanya mengetahui tiga cerita Injil lainnya, apakah orang-orang Kristen menulis sesuatu yang lain yang tidak ada dalam Alkitab kita?
J: Ya, umat Kristen awal menulis banyak hal. Kita memiliki tulisan diluar Alkitabiah yang bagus dari tiga murid Rasul Yohanes (Ignatius, Polycarp, dan fragmen dari Papias). Kita memiliki sebuah surat dari Clement dari Roma (tahun 97/98 A.D., sebelum adanya Wahyu), yang mana kemungkinan adalah Clement/Klemens yang sama yang disebutkan oleh Paulus dalam Filipi 4:3. Kita juga memiliki banyak tulisan tentang penyesalan dari Irenaeus, sebagai murid dari Polycarp, Justin Martyr, dan Athenagoras. Ada total sekitar 39 penulis sebelum penyiksaan terhadap Decius dan Gallus pada tahun 250/251 A.D., dan banyak lagi yang lain.
P: Dalam Lukas 1:3, mengapa penulis mengetahui lebih banyak dari penulis Injil lainnya tentang kelahiran dan masa kecil Yesus?
J: Sementara Lukas hanya mengatakan bahwa ia melakukan investigasi dengan hati-hati dari yang dikatakan oleh saksi mata, berikut adalah sebuah teori dengan alasan yang lebih spesifik.
Eusebius dari Kaesarea (tahun 325 A.D.) mengatakan bahwa Lukas adalah seorang bukan Yahudi yang berasal dari Antiokia. Kis 13:1 mengatakan bahwa di antara para nabi dan pengajar dalam gereja di Antiokia ada Menahem, yang telah dididik oleh Herodes Keempat. Lukas jelas sekali mengetahui Menahem karena ia menulis Kisah Para Rasul. Pembahasannya dengan Menahem mengenai masa kecilnya mungkin menjadi hal yang sangat menarik.
Tentunya gereja pada zaman dulu kecil, dan kita tidak bisa sepenuhnya mengabaikan Matius, Markus, dan Yohanes juga berbicara dengan Menahem.
P: Dalam Lukas 1:3, apakah Lukas benar-benar terilhami secara ilahi atau apakah ini hanya karena Lukas bagus untuk menulis ini?
J: Keduanya bisa jadi benar. Kita tidak mengetahui berapa banyak inisiatif Lukas, tapi di luar itu, Allah dapat menggunakan dan memberkati inisiatif kita, sebagaimana ditunjukkan dalam 2 Korintus 8:17 (tapi kebanyakan pada ayat 8 dan 9). Lihat juga pertanyaan berikutnya.
P: Dalam Lukas 1:3, apakah ini berarti Lukas tidak terilhami, karena Kitab Apokrif mengenai 2 Makabe 2:23-32 juga menunjukkan inisiatif?
J: Pertama akan diberikan beberapa fakta mendasar, lalu sebuah perbandingan dari kedua kitab ini, dan terakhir yaitu beberapa kesimpulan.
Fakta Dasar:
F1. Jika seorang penulis Alkitab memutuskan untuk menulis sesuatu, Allah bisa saja menggunakan keputusannya. Kenyataannya, setiap penulis dari setiap kitab di Alkitab harus mempunyai keputusan untuk menulis kitab itu, atau kitab itu mungkin tidak akan ditulis. Lihatlah pertanyaan sebelumnya untuk pembahasan yang lebih lengkap mengenai Allah yang menggunakan inisiatif kita.
F2. Sebagian besar umat Katholik dan Ortodoks percaya bahwa 2 Makabe adalah bagian dari firman Allah. Hampir semua orang Kristen Protestan (kecuali aliran Anglikan dan Episkopalian) percaya bahwa ktiab itu bukan firman Allah. Lihatlah pertanyaan mengenai apakah kitab Aprokrif adalah bagian dari firman Allah untuk informasi yang lebih mengenai kitab Apokrif secara umum.
F3. Banyak dari umat Kristen awal percaya bahwa kitab Apokrif adalah bagian dari Kitab Suci, terutama umat Kristen awal yang berbicara bahasa Latin dan Yunani.
F4. Banyak umat Kristen awal percaya bahwa kitab Apokrif berisi tulisan ilahi tapi kitab-kitab itu bukanlah Kitab Suci, terutama umat Kristen awal yang berbicara bahasa Ibrani.
F5. Semua dapat setuju bahwa setidaknya, 2 Makabe adalah pemadatan dari sebuah sejarah pada masa Makabe yang ditulis oleh orang Yahudi yang takut akan Allah. Tidak ada yang salah dengan orang percaya yang menulis sejarah dan kitab-kitab lainnya.
F6. Kebanyakan orang Kristen yang sebenarnya setuju bahwa seorang bisa saja memiliki pandangan yang salah mengenai kitab Apokrif dan tetap menjadi orang Kristen yang sejati.
Perbandingan:
Lukas 1:1-4 "Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,…"
2 Makabe 2:23-32 "Semuanya itu telah diuraikan oleh Yason dari Kirene dalam buku lima buah. Kami ini hendak berusaha mengikhtisarkan semuanya dalam satu jilid saja. Mengingat banyaknya angka dan adanya kesulitan yang oleh bahan yang melimpah itu ditimbulkan bagi mereka yang ingin mempelajari kisah-kisah sejarah, maka kami telah berusaha mencamtumkan baik apa yang menarik perhatian orang yang suka membaca, baik apa yang mudah bagi mereka yang suka menghafalkan, baik apa yang berfaedah bagi semua orang yang mungkin menemukan kitab ini. Bagi kami yang telah menanggung kepayahan untuk membuat ikhtisar ini pekerjaan itu tidaklah ringan. Sebaliknya, hal yang menuntut keringat dan berjaga-jaga. Sama seperti bagi seorang yang menyiapkan suatu jamuan tidaklah mudah juga untuk memuaskan semua orang lain. Namun demikian, dengan suka hati kami telah bersusah payah untuk berbuat jasa kepada banyak orang. Adapun penyelidikan yan seksama tentang tiap-tiap peristiwa kami serahkan kepada pengarang. Kami sendiri hanya berusaha menuruti garis besar sebuah ikhtisar. Sama seperti seorang pembangun rumah baru mesti memikirkan seluruh rencana pembangunan itu, sedangkan orang yang bertugas memasang tatahan dan melukis hanyalah bertanggung jawab atas apa yang bersangkutan dengan perhiasan saja. Pada hemat kami demikianpun halnya dengan kami pula. Adalah tugas penggubah sejarah untuk menyelidiki dan menelaah semua peristiwa dan menyoroti semua secara terperinci. Tetapi bagi seseorang yang hanya membuat suatu saduran diperbolehkan kiranya menuruti ikhtisar karangan itu dan membiarkan lengkapnya sejarah. Baiklah kiranya kami di sini memulai saja ulasannya dengan menambah sedikit kepada apa yang telah dikatakan: sungguh ganjillah kiranya berpanjang kalam mengenai apa yang mendahului sejarah, sedangkan serba ringkas mengenai sejarah itu sendiri."
Kesimpulan:
K1. 2 Makabe tidak pernah menyatakan sebagai firman Allah. Lukas menyatakan mengisi kata-kata yang tepat mengenai Yesus.
K2. Lukas sebenarnya mengatakan bahwa
a) Karena yang lain [Matius dan Markus?] telah mengerjakan penulisan mengenai kehidupan Yesus, dan
b) Karena ia menyelidiki semuanya dengan teliti dari awalnya,
c) Maka tepat bagi Lukas untuk menulis Kitab Injil-nya.
K3. Penulis 2 Makabe menyatakan pekerjaan itu sederhana saja dengan sebuah pemadatan dari lima buku dari Yason dari Kirene. Penulis mengatakan ada banyak kesulitan dalam pengerjaannya, dan mereka menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka memperlihatkan apa yang mereka lakukan.
K4. Ketika penulis 2 Makabe 1 menuju pada detil-detil yang terperinci tentang bagaimana kitab itu dihasilkan, ia tidak menyebutkan bahwa Allah memiliki segala sesuatu untuk memberikan ilham dalam pengerjaan itu.
P: Dalam Lukas 1:3 (versi King James) dan Kis 1:1, siapakah Teofilus?
J: Dalam bahasa Yunani, nama "Teofilus" berarti "kekasih Allah". Entah kitab itu ditujukan untuk individu tertentu bernama Teofilus, atau lebih mungkin, itu ditujukan untuk para kekasih Allah di mana-mana.
Teofilus, seorang uskup dari Antiokia dari tahun 168-181/188 A.D., hidup kemudian maka tidak mungkin nama itu mengarah kepada dia. Seperti halnya nama dari seorang kepala keluarha Alexandria sekitar tahun 391 A.D.
P: Dalam Lukas 1:5, apakah arti dari nama Elisabet?
J: Elisabet (Elisabet dalam bahasa Yunani) adalah sama dengan Elisheba dalam bahasa Ibrani. Itu berarti "Allah adalah sumpahku". Elisheba adalah seorang anak perempuan dari Amminadab dari Yehuda dan istri Harun. Dalam Keluaran 6:23.
P: Dalam Lukas 1:13, mengapa sangat penting untuk menamai anak Elisabet dengan nama Yohanes?
J: Kitab Suci tidak mengatakannya. Terkadang Allah memiliki alasan yang khusus untuk melakukan hal seperti ini, dan Tuhan tidak diwajibkan untuk mengatakannya pada kita. Normalnya dalam budaya masa itu sang ayah mempunyai hak untuk menamai anaknya. Jika Allah tidak mengatakannya untuk menamai anak itu dengan nama Yohanes, maka kita tidak tahu nama apakah yang akan diberikan kepadanya.
P: Dalam Lukas 1:17 dan Mat 11:14, bagaimana Yohanes Pembaptis berada dalam Roh Kudus dan kuasa Elia? Apakah Elia dilahirkan kembali?
J: Tidak. Ia datang dalam roh dan kuasa Elia, tapi Yohanes bukanlah jelmaan dari Elia. Lihat pembahasannya pada Markus 9:11-13 untuk jawabannya.
P: Dalam Lukas 1:15, apakah itu berarti bahwa Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus dari kelahirannya?
J: Sejak Hari Pentakosta, orang percaya menerima Roh Kudus yang berdiam dalam diri mereka ketika mereka dilahirkan kembali. Yohanes Pembaptis adalah seorang yang unik dengan misi yang unik. Ia dipenuhi dengan Roh Kudus sebelum kelahirannya.
P: Dalam Lukas 1:28,42 bagaimana Maria dipenuhi karunia?
J: Ini tidak mengarah entah pada susunan kimia, jasmani, atau rohani dari Maria. Justru, karunia disini berarti kemurahan yang tidak sepantasnya didapat, dan Maria diberikan kemurahan yang besar dengan keistimewaan menjadi ibu dari Tuhan. Ingatlah, seseorang yang tidak memiliki sebuah dosa asal, dan tidak pernah berdosa tidak akan membutuhkan seorang Juru Selamat. Dalam Lukas 1:47, Maria menunjukkan bahwa ia juga butuh seorang Juru Selamat. Menurut sejarah, tidak ada penulis Kristen dari zaman pra-Nisea yang menulis bahwa Maria tanpa dosa, atau mempunyai banyak jasa.
P: Dalam Lukas 1:31, mengapa ini penting untuk menamakan bayi Maria dengan nama Yesus?
J: Kitab Suci tidak mengatakannya dengan terbuka. Namun, bahasa Ibrani untuk kata Yesus, Yeshua, yang berarti Yehova menyelamatkan, dan itu sepertinya adalah hanya itulah nama yang tepat untuk Yesus, karena itu berarti "Yahweh menyelamatkan". Lebih lanjut, itu mungkin berkaitan dimana Zakharia 3:1-5 menyebutkan seorang Imam Besar bernama Yeshua, yang rupanya golongan Juru Selamat. Nama Yosua dan nama Yesus adalah sama dalam bahasa Ibrani.
P: Dalam Lukas 1:34 dan Mat 1:18-20, bagaimana bisa kelahiran dari seorang perawan bisa terjadi?
J: Dengan bantuan alam, itu tidaklah mungkin bagi manusia. Tapi karena Allah yang Maha Kuasa dapat menciptakan manusia dari debu tanah, dengan membandingkan seorang perawan yang melahirkan tidak akan terlalu sulit bagiNya.
P: Dalam Lukas 1:35, mengapa Alkitab bahkan tidak membela Allah dari fitnahan perbuatan seksual yang haram yang dianggap berasal dariNya sementara Roh Kudus menaungi Maria, tanpa menjelaskan bagaimana? (Seorang Muslim Ahmad Deedat mengangkat ini.)
J: Ketika Allah tidak mengatakan pada kita tepatnya bagaimana Ia menujukkan keajaiban ini, tidak ada dari orang Kristen awal yang menjelaskan ini sebagai perbuatan seksual dalam segala hal. Ini sangatlah ganjil dimana Deedat ingin mengangkat ini, karena bahkan Qur’an setuju bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan. Saya telah mendengar dari seorang Islam, rupanya dalam semangatnya menjadi seorang anti-Kristen, menyangkal bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan, walaupun agamanya sendiri mengajarkan itu.
P: Dalam Lukas 1:37; Mat 19:26; Markus 10:27, bagaimana bisa tidak ada yang mustahil bagi Allah?, karena mustahil bagi Allah untuk berbohong dalam Ibrani 6:18, menyangkal diriNya sendiri dalam 2 Tim 2:13, bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya dalam Ibrani 6:13, atau digoda oleh roh jahat dalam Yakobus 1:13.
J: Tidak ada "hal" yang mustahil bagi Allah. Kebohongan dan kontradiksi logis bukanlah "hal", dan Allah tidak melakukan hal-hal itu.
P: Dalam Lukas 1:37, bagaimana dengan teori bahwa Maria berhubungan seksual dengan seorang prajurit bernama Parthenos?
J: Kata dalam bahasa Yunani untuk kata "keperawanan" adalah parthenos. Beberapa orang yang tidak percaya pernah berspekulasi bahwa "Panthera" adalah seorang prajurit Roma yang menjadi ayah Yesus. Namun, parthenos dalam bahasa Yunani berarti "keperawanan", kita tidak memiliki catatan mengenai orang yang bernama Parthenos, dan itu mungkin menjadi nama yang tidak mungkin bagi orang Yunani. Penulis dari zaman awal, Origen adalah yang pertama yang kita ketahui untuk menjawab tentang urusan ini dalam Origen Against Celsus kitab 1 pasal 32 hal.410.
P: Dalam Lukas 1:37, apakah Allah benar-benar Maha Kuasa?
J: Ya. Berikut adalah apa yang dikatakan Kitab Suci tentang tenaga dari Allah.
Allah adalah Maha Kuasa. Lukas 1:37; Yeremia 32:27; Yesaya 1:9
Semua sabda Allah terjadi. Yesaya 14:24,27; 43:13; 55:11; Yohanes 10:26-28. Allah berkuasa atas semuanya. Yesaya 6:5; Mazmur 103:14
Allah melakukan sebagaimana yang Ia suka. Matius 20:15; Mazmur 115:3;135:6; Roma 9:20
Tidak ada yang terlalu berat bagi Allah. Kejadian 18:14; Ayub 42:2; Yeremia 32:17; Matius 19:26
Allah tidak menyangkal diriNya sendiri (2 Tim 2:13), berbohong (Ibrani 6:18; 1 Samuel 15:29), atau digoda oleh roh jahat. (Yohanes 1:13), atau bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya (Ibrani 6:13).
Tidak ada yang terjadi kecuali Allah mengijinkan. Ayub 1:12;2:6; Yakobus 4:15
Setiap "keputusan undi" berasal dari Tuhan. Amsal 16:33
Segala hal diatur sesuai kehendakNya. Roma 8:28; Efesus 1:11
Tidak ada yang dapat menggagalkan firman Allah. Yesaya 43:13; Roma 11:29
Banyak orang berhasil dalam menentang apa yang diperintahkan Allah. Kis 7:39,51; 4:11; 13:46; 14:2; 2 Kor 6:1
Orang melakukan beberapa hal baik atas dasar inisiatif mereka sendiri. 2 Kor 8:17
Ringkasnya, kuasa Allah dibatasi hanya oleh diriNya sendiri. Segala sesuatu terjadi sesuai perintah Allah. Tidak ada yang terjadi jika Allah tidak mengijinkan. Allah dapat memilih pada suatu waktu untuk mendelegasikan kekuasaanNya dan ijinkan beberapa hal yang menyakiti hatiNya, tapi akhirnya segala sesuatu digabungkan bersamaan dalam rencanaNya.
P: Dalam Lukas 1:38, jika Maria menolak, akankah Allah tidak dapat menebus manusia?
J: Tidak. Allah menggunakan manusia sebagai alatNya, tapi Allah tidak terbatas untuk menggunakan orang-orang tertentu. Mordekai memahami ini dengan baik dalam Ester 4:14.
Berbicara menurut hipotesis, tidak akan menjadi masalah bagi Allah untuk datang dengan rencana alternatif. Mungkin Ia dapat memilih perempuan lain, dan yakin bahwa ia mengembangkan sifat menjadi ibu yang baik bagi Yesus.
Dalam realitas, Allah mengetahui setiap hari dalam kehidupan kita sebelum kita ada (Mzm 139), termasuk setiap keputusan yang kita buat, dan setiap keputusan yang Maria buat. Oleh karena itu, Allah tidak memerlukan rencana alternatif.
P: Apakah Lukas 1:48 menunjukkan kita diajarkan untuk memuliakan Maria di atas semua perempuan?
J: Tidak. Maria adalah penerima karunia Allah, bukan sebuah sumber dari karunianya sendiri. Empat hal untuk pertimbangan dalam jawaban.
Bahasa Yunani tidak mengatakan kita diajarkan untuk mendoakan diatas seluruh perempuan, tapi bahwa ia adalah perempuan paling terberkati dengan menjadi ibu Yesus.
Yael adalah perempuan yang paling terberkati dalam Hakim-Hakim 5:24 karena ia membunuh Sisera. Jika anda berpikir anda harus memuliakan Maria karena kalimat dari Lukas 1:48, anda tidak seharusnya melupakan untuk memuliakan Yael sebagai perempuan yang paling terberkati sebelum Maria, karena kalimat dari Hakim-Hakim 5:24.
Ketika orang-orang bijak datang bersujud dan menyembah Yesus. Tidak dikatakan mereka menyembah atau memuliakan Maria.
Ingatlah, Maria menyembah anaknya juga.
Akhirnya, dalam Kis 1:13-14, ketika murid-murid bersama-sama dan Maria sang ibu Yesus juga ada di sana, mereka semua berdoa pada Allah, tidak ada yang berdoa atau memuliakan Maria.
P: Dalam Lukas 1:47, bagaimana Maria menjadi yang paling terberkati diantara perempuan?
J: Maria adalah yang paling terberkati dengan menjadi ibu dari bayi Yesus. Maria tidak mengatakan "hatiku bergembira", tapi justru "hatiku bergembira karena Allah". Orang-orang Kristen akan selalu mengingat dan menghormatinya sebagai orang yang merawat Yesus. Diluar dari kitab suci beberapa tanda yaitu bahwa ia tanpa dosa, mengandung dengan baik sekali, seorang perawan seumur hidupnya, ia dipenuhi kemurahan atau ia diangkat ke Surga. Kitab Suci tidak pernah memanggilnya sebagai rekan mediator, rekanan penebus, atau bahwa kita harus memuliakannya. Penulis Kristen dari zaman pra-Nisene tidak terbiasa dengan gagasan bahwa Maria menjadi seorang rekanan mediator atau rekanan penebus, atau apa yang dipikirkan banyak untuk memuja Maria.
Itu benar tapi ambigu untuk menyebut Maria "ibu Allah" sebagaimana Dewan Efesus katakan. Tidak mungkin Maria adalah ibu Allah Bapa atau Roh Kudus. Nestorius pada awalnya menentang mengatakan Maria adalah ibu Allah, tapi kemudian ia menerima sebutan itu, walaupun dengan keseganan. Maria sejatinya adalah ibu Tuhan, karena ia adalah ibu Yesus. Namun, Yesus berada di Surga sebelum Maria diciptakan, dan Maria bukanlah ibu dari Allah Bapa atau Allah Roh. Daripada mengatakan Maria adalah ibu Allah, lebih cocok disebut Maria adalah ibu dari Putra Allah.
P: Dalam Lukas 1:70 dan Kis 3:21, apakah perkataan Zakharia dan Petrus menunjukkan bumi saat itu masih muda, karena para nabi berbicara dari sejak permulaan?
J: Tidak, karena "dari permulaan" adalah sebuah ungkapan yang adalah dari sejak pertama. Mereka berbicara dari sejak zaman awalnya ada manusia, bukan dari permulaan, enam hari sebelumnya. Oleh karena itu, Lukas 1:70 tidak memperlihatkan berapa lamakah satu hari itu.
Untuk contoh penggunaan kata "permulaan" yang tidak mengarah pada permulaan masa penciptaan, lihatlah Lukas 1:2; Yoh 8:25; 15:27; 16:4; Kis 26:5.
P: Dalam Lukas 1:80; 2:52; 4:16, apakah Yesus bepergian ke India dan belajar dari guru-guru Hindu, seperti yang dinyatakan oleh pengikut New Age?
J: Tidak. Penulis dari Rusia bernama Nicolas Notovitch mengatakan ini. Juga disebutkan bahwa Yesus mengutip secara luas dari Perjanjian Lama, dan tidak pernah mengutip dari Veda "Kitab Suci" Hindu. Ada lima hal untuk pertimbangan dalam jawaban.
1. Lukas 1:80 mengarah pada Yohanes Pembaptis, bukan Yesus. Zakharia adalah ayah Yohanes Pembaptis, dan lagu pujian milik Zakharia untuk Allah dalam Lukas 1:67-79 bukan mengarah pada Yesus tapi anaknya, "nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya" (Lukas 1:76 NIV)
2. Lukas 2:39-40 mengatakan bahwa Yesus kembali ke Nazaret, bukan India.
3. Lukas 2:41 mengatakan bahwa setiap tahun orangtua Yesus, kiranya bersama Yesus, pergi ke Yerusalem.
4. Dalam Lukas 2:51-52, setelah ia berusia dua belas tahun, Yesus tumbuh besar di Nazaret juga.
5. Akhirnya, Lukas 4:16 mengatakan bahwa Yesus dididik di Nazaret.
Ringkasnya, tidak bukti bahwa Yesus pergi kemanapun di luar Palestina dan Mesir. Ada banyak bukti yang mengatakan Yesus sebagai seorang anak yang pergi ke India yang sama banyaknya dengan Ia pergi ke bulan.
P: Dalam Lukas 2, Saya menerima email dari seseorang: "Alasan untuk Hari Natal menurut tradisi bersumber di Roma Saturnalia yang mana Agama Kristen gantikan. Dalam Alkitab tidak ada yang ditetapkan untuk hari libur.
J: Berikut adalah jawaban pendek:
a) Kita tidak mengetahui bulan dan tahun Yesus dilahirkan, maka semua waktu adalah baik.
b) Bangsa Roma memiliki banyak hari libur, maka ada hari yang dekat dengan hari libur beberapa orang Roma atau yang lainnya.
c) Umat Kristen awal lebih baik mati daripada memuja allah lain, maka Hari Natal bukanlah untuk memuja dewa Saturn atau allah lain di Saturnalia.
d) Banyak orang Kristen awal yang bukan Yahudi adalah budak, dan karena bangsa Roma memiliki sebuah tradisi untuk memberi budak mereka kebebasan sementara untuk beberapa hari selama masa Saturnalia, mungkin itulah waktu yang mana mereka dapat pergi untuk merayakan Hari Natal tanpa harus dikejar.
Lihatlah pertanyaan berikut untuk jawaban lebih panjang.
P: Dalam Lukas 2, apakah Hari Natal adalah hari besar bagi pemuja berhala, dan mengapa itu dirayakan pada 25 Desember?
J: Tidak, Hari Natal bukanlah hari raya pemuja berhala. Kita tidak mengetahui bulan dan hari saat Yesus lahir. Namun, Tidaklah masuk akal untuk semua petani harus pergi ke suatu tempat untuk dikenakan pajak entah pada saat musim panen atau musim tanam. Ada dua pandangan mengapa Hari Natal itu setelah Saturnalia: Kebetulan atau bukan Kebetulan. Berikut adalah bukti yang mendukung kedua pandangan ini.
Kebetulan: Budaya yang berviariasi memiliki hari libur di saat yang bervariasi juga. Seperti contohnya, bangsa Yunani di kemudian hari memiliki hari libur yang lebih banyak dari hari yang tidak libur. Bangsa Roma memiliki hari libur yang sedikit setiap bulan Ides (di hari ke-13 atau ke-15) sampai ke Yupiter. Setiap enam hari sebelum pengorbanan untuk Juno dan Janus. Berikut adalah sebagian daftar dari "Hari libur bangsa Roma".
Jan. 1 Hari Suci untuk Janus
Jan. 9 Agonia (untuk Janus)
Februari Perayaan Sabine (bukan hanya bangsa Roma) penyucian yang disebut "Februa"
Feb. 15 Lupercalia (bukan untuk allah)
Feb. 17 Quirinalia (untuk Mars)
Feb. 27 Equirria Pertama (untuk Mars)
Mar. 1 Matronalia (untuk Juno)
Mar. 14 Equirra Kedua (untuk Mars)
Mar. 19 Quinquatrus (untuk Minerva)
Mar. 23 Tubilustrium (pembersihan terompet)
Perayaan April untuk Venus
Apr. 25 Robigalia (meminta lumut untuk merenggangkan benih padi)
Musim semi? Bachannalia (mabuk-mabukkan, Perayaan seks)
May 15 Perayaan untuk Mercury dan Maya
May 26 Ambarvalia (untuk panenan yang baik)
Jun. 9 Vestalia (untuk Vesta)
Jun. 13-14 Lesser Quinquatrus (untuk Minerva)
Bulan Juli dinamakan kembali untuk Kaisar Julius Caesar, yang menyatakan dirinya tuhan.
Jul. 23 Neptunalia (ketika air paling dibutuhkan)
Bulan Agustus dinamakan kembali untuk Kaisar Augustus, yang menyatakan dirinya tuhan.
Agt. 9 Vinalia rustica (untuk Venus)
Agt. 13 Perayaan untuk Diana (budak yang dibebaskan untuk 1 hari)
Agt. 23 Vulcania (untuk Vulcan)
Sep. 4 Ludi Magni untuk menghormati Yupiter, Juno, dan Minerva (versi Encyclopedia Britannica 1957)
Sep. 13 Hari Raya Yupiter (Negara Roma yang terkemuka)
Okt. 15 Oktober Kuda (pengorbanan untuk Mars)
Nov. 1 Perayaan Pomona, dewi kesuburan
Des. 17-24 Saturnalia (peringatan masa emas Saturn. – Budak dibebaskan selama 8 hari)
Tertullian (tahun 198-220 A.D.) dalam bukunya On Idolatry pasal 10 juga menyebutkan Quintquatria, Minervalia, Saturnalia, Septimontium dan perayaan Dear Kinmanship. Kita juga tidak yakin dengan tanggal-tanggal dari hari libur ini.
Poin penting dengan menyebutkan daftar hari libur bangsa Roma adalah bahwa, kapanpun Hari Natal dirayakan, itu kemungkinan besar akan dekat dengan beberapa hari libur bangsa Roma atau yang lainnya.
Bukan sebuah Kebetulan: Merayakan Hari Natal pada 25 Desember bukanlah sebuah kebetulan dengan tiga alasan.
B1. Bukan pada saat-saat ini: Beberapa waktu kurang cocok untuk Hari Natal. Sekitar bulan Maret tanggal 9-24, ada banyak pertunjukkan gladiator untuk menghormati Minerva. Umat Kristen awal mungkin tidak ingin merayakan di luaran ketika bangsa Roma sedang mencari orang untuk bertarung melawan binatang buas. Pada tanggal 13 September, pemujaan kepada Mars, pelindung negara, saat itu terkenal. Umat Kristen saat itu pun tidak ingin terlihat menyolok mata.
B2. Berkompetisi dengan Saturnalia: Merayakan Hari Natal yang berjarak segera setelah Saturnalia sama saja dengan ingin "berkompetisi" dengan hari libur bangsa Roma. Namun, pandangan ini mengasumsikan Saturnalia merupakan suatu hari raya yang sangat penting sekali, dan sepertinya bukan itu masalahnya.
B3. Banyak orang Kristen adalah budak: Hampir setengah dari penduduk Kekaisaran Roma adalah budak, dan bahkan mungkin presentase orang Kristen yang menjadi bukan lebih besar. Hari raya Saturnalia memberikan kebebasan yang lebih banyak dari biasanya bagi budak Kristen, karena para budak untuk sementara bebas selama masa ini. Oleh karena itu mereka memiliki waktu bebas untuk merencanakan dan berkumpul untuk hari raya mereka sendiri.
P: Dalam Lukas 2, apakah Hari Natal hanyalah sebuah tiruan dari hari raya bangsa Roma bernama Sol Invictus?
J: Tidak. Hari raya Sol Invictus (matahari yang tidak terkalahkan), dirayakan pada tanggal 23 Desember, bukan tanggal 25, ketika hari mulai menjadi panjang. Di samping ini, Hari Natal tidak dapat ditiru dari Sol Invictus untuk dua alasan.
1) Sol Invictus hanya dimulai pada tahun 270 A.D. di bawah Kaisar Aurelian.
2) Efraim orang Kristen dari Siria (tahun 350-378 A.D.) mencatat Kelahiran Kristus dirayakan. Ia menunjukkan itu dirayakan 13 hari setelah titik balik matahari di musim dingin. (Hymns on the Nativity Hymne 4 hal.235). Efraim hidup di bagian barat Kekaisaran Sasanid Persia, ketika Kaisar Roma menyatakan hari libur tidak akan dirayakan.
P: Dalam Lukas 2:1, apakah ini BOLEH bagi orang Kristen untuk menyingkat dalam bahasa Inggris "Christmas" menjadi "Xmas"?
J: Boleh-boleh saja. Itu bukanlah sebuah tanda X tapi sebuah salib yang menjadi singkatan, dengan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap Yesus.
P: Dalam Lukas 2:1-5, mengapa Caesar Augustus katanya menyebabkan kekacauan dengan katanya membuat orang kembali ke daerah asal mereka?
J: Bagian pertama adalah mengenai yang dinyatakan Isaac Asimov, kaum skeptis, dan selanjutnya dua jawaban yang berbeda.
Asimov’s Guide to the Bible hal.929 seketika itu mengatakan, "Bangsa Roma tidak mungkin melakukan sebuah sensus yang sangat aneh seperti itu. Mengapa mereka ingin seharusnya setiap orang ada di kota leluhur mereka daripada di kota yang sebenarnya ia tempati? … Tidak, susah untuk membayangkan sebuah jaringan yang lebih rumit dari hal yang tidak masuk akal dan bangsa Roma pastinya tidak mengatur sensus itu."
C. Vibius Maximus, orang Roma berkuasa di Mesir tidak akan setuju. Karena maklumat pajak dari Vibius Maximus tahun 104 A.D. mengharuskan setiap orang di Mesir kembali ke daerah asal mereka. Ini tidak akan menyebabkan kekacauan bagi petani dan orang miskin, yang tidak banyak bepergian. Perintah itu didokumentasikan dalam Deiss LAE hal.271.
Pilihan Yusuf sendiri: Mengenai Yusuf yang ingin kembali ke Betlehem vs. yang menyebut Nazaret adalah kota kelahirannya, kitab Injil tidak menyatakan sebenar-benarnya bahwa Caesar Augustus mengharuskan setiap orang di dalam kekaisaran kembali ke daerah asal mereka. Mungkin Yusuf memiliki alasannya sendiri, dan Yusuf pun berpikir bahwa penting bagi dirinya sendiri untuk mendaftarkan sebagai seorang keturunan keluarga kerajaan atas persetujuannya sendiri, atau memang ia dikatakan oleh malaikat untuk melakukannya. Namun, Yusuf bukanlah satu-satunya yang merasa perlu untuk pergi untuk sensus itu, karena rumah penginapan di Betlehem pun penuh saat itu.
P: Dalam Lukas 2:1, mengapa Yusuf meninggalkan rumahnya dan kembali ke tempat kelahirannya?
J: Ada dua jawaban yang bersamaan.
Alasan Ilahi: Allah dalam PemeliharaanNya membuat segalanya seperti ini agar nubuat tergenapi bahwa Yesus akan lahir di Betlehem.
Alasan Duniawi: Entah Yusuf sendiri yang ingin kembali ke tanah kelahirannya, atau memang setiap orang harus kembali ke tanah kelahiran mereka, untuk meyakinkan agar tidak ada seorangpun yang terlewat dalam penghitungan pajak. Sebuah syarat yang mirip adalah setiap orang harus kembali ke tanah kelahiran mereka, ada dalam maklumat pajak Mesir tahun 104 A.D. Penguasa, C. Vibius Maximus, menulis, ‘Pendaftaran yang keluarganya dekat, itu perlu memberitahu semuanya yang dengan sebab apapun sedang berada jauh dari divisi administrasi mereka agar kembali ke tempat asalnya untuk menuruti persyaratan peraturan adat mengenai pendaftaran, dan untuk tinggal di tanah pertanian mereka sendiri".
P: Dalam Lukas 2:2, apa yang kita tahu tentang Kirenius?
J: Kirenius adalah gubernur selama dua periode. Kali pertama adalah antara tahun 12 dan 6 S.M., ketika ia memimpin sebuah kampanye melawan Homanadensians di Anatolia (Turki modern). Kali kedua adalah ketika Kirenius memerintah di Siria dimulai tahun 6 A.D., menurut sebuah prasasti. Kita tidak memiliki sebuah catatan mengenai propinsi mana yang dipimpin Kirenius pada kali pertama. Ada dua pandangan:
Sir William Ramsay mendukung bahwa Kirenius adalah Gubernur Siria pertama kali. (Siria berdekatan dengan pegunungan Anatolia). Sementara kita memiliki catatan yang lengkap mengenai gubernur yang memimpin Siria selama masa ini dan Kirenius tidak disebutkan sampai tahun 6 A.D., Kirenius mungkin menjadi gubernur tambahan yang khusus untuk kampanye militer.
F.F. Bruce mendukung bahwa Kirenius adalah gubernur mungkin untuk Galatia, yang mana ada di Anatolia.
Sebagai tambahan, ada banyak tentang dunia zaman dulu yang kita tidak bisa buktikan. Seperti contohnya, koin Damaskus adalah saksi bisu tentang pendudukan bangsa Roma di Damaskus antara tahun 34 sampai 62 A.D. Namun, kita yakin bahwa bangsa Roma dulu memerintah Damaskus.
Lihatlah http://www.biblehistory.net/newsletter/cyrenius.htm untuk informasi lebih lengkap tentang Kirenius (Quirinius).
P: Dalam Mat 2:1, apakah Yesus lahir selama masa pemerintahan Herodes Agung, yang meninggal tahun 4 S.M., atau pada saat pemerintahan Kirenius, gubernur Siria tahun 6 A.D. dalam Lukas 2:2?
J: Yesus lahir sebelum kematian Herodes, sekitar tahun 4 S.M.. Pertama, dua jawaban pertama yang memungkinkan, dan lalu jawaban yang lebih mungkin lagi.
Jawaban 1: Banyak ahli tata bahasa menterjemahkan bahasa Yunani dari Lukas 2:2 sebagai "sebelum" Kirenius menjadi gubernur, bukan "ketika".
Jawaban 2: Tertullian (tahun 198-220 A.D.) dalam Against Marcion buku 4 bag.19 hal.378 mengira nama "Kirenius" digantikan untuk "Saturninus". Menurut sejarah, kita tahu bahwa Sentius Saturninus adalah gubernur Siria dari tahun 8 sampai 6 S.M., sampai ia digantikan oleh Varus dari tahun 6-3 S.M.
Jawaban yang lebih mungkin: Kirenius menjadi gubernur dua kali, dan kita tahu yang kedua kali adalah tahun 6 A.D. Pertama kali ia menjadi gubernur adalah di tahun 12-6 S.M., selama masa kelahiran Yesus, ketika ia memimpin sebuah kampanye melawan Homandensians di Anatolia. Namun, kita tidak tahu propinsi mana tempat ia memimpin pertama kali.
Lukas sendiri rupanya sadar tentang kemungkinan adanya kebingungan tentang Kirenius, karena ayat 2 mengatakan "ini adalah sensus pertama…" yang menjelaskan bahwa ada lebih dari satu sensus (pendaftaran) pada masa pemerintahan Kirenius.
P: Dalam Lukas 2:1-5, kapankah sensus Kekaisaran Roma?
J: Sebuah sensus penting untuk membuat tarif pajak, dan bangsa Roma ingin membuat orang-orang kena pajak secara menyeluruh.
Tahun 44 S.M. bangsa Roma mengenai pajak untuk orang Yahudi (walaupun tanpa sebuah pendaftaran) menurut buku Josephus berjudul "Antiquities of the Jews" buku 14 bag.271.
Tahun 8-4 S.M. Augustus melakukan tiga sensus, yang kedua adalah tahun 8-4 S.M. Augustus mencatat bahwa ia pertama kali menyuruh sensus tahun 8 S.M, dalam Res Gestae 8 - The Deeds of Augustus. Sensus seharusnya akan memakan waktu beberapa tahun untuk dilaksanakan.
Tahun 6/7 A.D. Archelaus diberhentikan dan tanahnya ditambahkan ke Siria. Josephus (tahun 93-94 A.D) (Antiquities of the Jews 17.13:5 hal.375) mengatakan Kirenius "memperhatikan materi mereka" dan membahas Kirenius lebih banyak dalam "Antiquities of the Jews" dan 18.1.1 hal.376. Ini kemungkinan besar adalah sensus yang sama yang disebutkan dalam Kis 5:37.
Tahun 20 A.D. Sensus bangsa Roma, dan setiap 14 tahun setelah itu menurut Papyrus Oxyrynchus 225.
Tahun 104 A.D. di Mesir ada sebuah sensus di bawah pemerintahan Vibius Maximus. Ini adalah 14 X 6 tahun setelah sensus tahun 20 A.D.
Lihat http://www.biblehistory.net/newsletter/cyrenius.htm untuk info lebih lanjut.
P: Dalam Lukas 2:1-5, apakah Lukas mencampur sensus ini dengan sensus yang terjadi pada tahun 6 A.D. di bawah pemerintahan Kirenius dalam Kis 5:37?
J: Tidak, dengan dua alasan.
a) Lukas, yang menyebutkan sensus dalam Kis 5:37, tidak akan mungkin mencampur dengan sensus yang terjadi sebelum Yesus lahir.
b) Lukas sendiri sadar atas kemungkinan adanya kebingungan, dan itulah kemungkinan besar kenapa Lukas mengatakan "([Ini] adalah sensus pertama yang dilaksanakan ketika Kirenius menjadi gubernur Siria)". Ini menyatakan dengan kuat bahwa Lukas mengetahui bahwa ada lebih dari satu sensus. Secara berurutan, mencatat bahwa [ini] bukanlah dalam bahasa Yunani, dan kata "pertama" dapat diterjemahkan sebagai sebelumnya. Oleh karena itu Lukas 2:2 juga dapat berarti "sensus ini dilaksanakan sebelum Kirenius menjadi pemerintah Siria".
P: Dalam Lukas 2:40, karena kasih karunia adalah kemurahan yang tidak pantas didapatkan, bagaimana bisa kasih karunia Allah ada pada Yesus?
J: Ini mengungkapkan bahwa Yesus memiliki kasih karunia Allah, berarti bahwa Allah Bapa bersuka atas bagaimana Yesus bertumbuh, dan bahwa Allah Bapa dan Roh Kudus menguatkan pertumbuhan jasmani Yesus. Lihat juga pembahasan pada Lukas 2:52 untuk informasi selengkapnya.
P: Dalam Lukas 2:43-50, apakah Yesus tidak mematuhi orangtuanya, dan mungkin berdosa, dengan tidak kembali pada mereka?
J: Tidak, Yesus tidak membangkang atas perintah ibunya. Maria mungkin mengira Yesus tidak menurut berdasarkan Lukas 2:48. Namun, terkadang orangtua salah ketika mereka berpikir anak-anak mereka sedang melakukan hal yang salah. Mereka tidak pernah memberikan sebuah perintah yang Yesus langgar, dan Yesus mungkin tidak sadar bahwa mereka telah pergi.
Secara umum, anak-anak seharusnya menurut pada orangtua mereka. Namun, apabila orangtua kita bertentangan dengan perintah yang diberikan Allah, kita harus menurut pada Allah bukan orangtua kita untuk hal-hal yang khusus.
P: Dalam Lukas 2:49, apakah Yesus menjawab dengan kasar pada ibuNya?
J: Tidak. Dengan hormat menjelaskan mengapa anda berada disuatu tempat bukanlah jawaban yang kasar pada orangtua anda. Yesus berbicara dengan ibuNya, tapi Ia tidak berbicara dengan kasar padanya.
P: Dalam Lukas 2:52, karena tidak ada seorangpun yang dikasihi dirinya sendiri, dank arena Yesus adalah Tuhan, bagaimana bisa Yesus makin dikasihi oleh Allah?
J: Dalam Alkitab, kata "Allah", ketika tidak mengarah pada seorang dewa, terkadang berarti Allah Bapa, terkadang Allah Putra, terkadang Allah Roh, dan terkadang Allah Tritunggal. Di sini berarti Allah Bapa dan Roh.
Disamping itu, Allah Bapa memiliki peran Allah pada Allah Putra, sebagaimana Ibrani 1:9 menunjukkan dengan jelas ketika dikatakan, "sebab itu Allah, Allah-mu…" ketika berada di bumi, bahkan Yesus belajar tentang kepatuhan dan kemenurutan, menurut Ibrani 5:7-8.
P: Dalam Lukas 3:1, apakah ada bukti yang diluar Alkitabiah mengenai Lisanias, Raja Abilene dalam tahun kelima belas pemerintahan Tiberius (tahun 27-28 A.D.)?
J: Seabad yang lalu tidak ada satupun. Seorang Lisanias dari Abilene yang dihukum mati tahun 34 S.M. hidup terlalu awal untuk berkaitan dengan itu.
Dalam abad keduapuluh, situasi berubah. Sebuah prasasti ditemukan yang mengatakan ‘demi keselamatan Tuan Raja dan seluruh keluarganya, oleh Nymphaeus, budak yang bebas dari Raja Lisanias." Kata-kata "Tuan Raja" menandakan prasasti ini antara tahun 14 A.D. dan tahun 29 A.D.
P: Dalam Lukas 3:9, apakah arti "kapak sudah tersedia pada akar pohon"?
J: Yohanes Pembaptis sedang mengancam bahwa hari pengadilan Allah telah dekat dan akan menebang akar pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik dengan menerima Mesias.
"kapak sudah tersedia pada akar pohon" TIDAK berarti kita sendiri yang harus memotong akar yang jelek yang kita punya. Namun, lebih kepada Yohanes Pembaptis sedang membuat ancaman mengenai apa yang Allah akan lakukan.
Tapi ada dua kemungkinan, dan keduanya mungkin benar.
Secara individu: Believer's Bible Commentary hal.1378 mengatakan, "kedatangan Kristus akan menguji kenyataan dari pertobatan manusia. Individu-individu itu yang tidak memiliki buah-buah pertobatan akan dihukum."
Secara terpadu: jika bangsa Yahudi menolak Mesias, Kristus akan mengutuk pohon ara (Markus 11:13-14,20-21) dan memotong ranting-rantingnya, sebagaimana dikatakan Roma 11:17-20.
P: Dalam Lukas 3:14, mengapa Yesus seringkali hanya mengatakan pada prajurit Roma untuk puas terhadap gaji mereka?
J: Pernyataan sederhana ini mengartikan mereka tidak diajarkan untuk merampok atau memeras orang lain. Dunia politik Roma dibangun menggunakan kekuatan untuk mengumpulkan kekayaan, dan Yesus berkata mereka tidak harus menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk mendapatkan kekayaan.
P: Pada saat pembaptisan Yesus, apakah sebuah suara berbicara pada orang-orang disekitar Yesus seperti dalam Matius atau hanya pada Yesus (Jesus, Interrupted hal.39-40). Dalam Matius 3:17 Bapa mengatakan, "Inilah AnakKu …" dan dalam Markus 1:11 dan Lukas 3:22 Bapa berkata, "Engkaulah AnakKu…."
J: Pada satu sisi, Bapa bisa saja berbicara dua kali, sekali kepada orang-orang, dan sekali, dengan terdengar atau tidak terdengar, pada Yesus. Di lain hal, Bapa bisa saja berkata hanya satu kalimat. Dalam banyak tempat di Alkitab penulis Injil tidak memberikan kutipan yang pasti, tapi intisari atau makna dari apa yang dikomunikasikan. Itu mudah untuk melupakan bahwa tanda-tanda kutipan modern tidak diketahui dalam tulisan kuno. Di luar itu, sudah jelas dari ketiga penulis bahwa Bapa mengatakan bahwa Yesus adalah Anak yang dikasihiNya, kepadaNyalah Ia berkenan.
P: Dalam Lukas 3:23, siapakah anak dari Eli?
J: Kata-kata "anak dari" tidak ada dalam bahasa Yunani, hanya dikatakan "dari Eli". Dan itu adalah Maria yang menjadi anak perempuan Eli, dan Eli adalah kakek biologis Yesus.
P: Dalam Lukas 3:23 mengapa banyak terjemahan mengatakan Yesus adalah "menurut anggapan" anak Yusuf, ketika kata-kata "menurut anggapan" itu tidak ada dalam bahasa Yunani? (Orang Muslim Ahmad Deedat mengangkat hal ini.)
J: Deedat tidak bernar di sini. Ini ada dalam bahasa Yunani. Anda dapat lihat dalam The Greek New Testament oleh Aland dkk. Edisi ketiga), juga edisi keempat, Terjemahan Harfiah dari Green, dan Nestle-Aland Novum Testamentum Graece.
Sebenarnya juga, ketika Yusuf bukanlah ayah Yesus, Yusuf adalah ayahnya yang sah.
P: Dalam Lukas 3:23-33, bagaimana bisa Maria keturunan dari Yehuda, karena Elizabet berasal dari anak perempuan Harun, dalam Lukas 1:5, dan Maria dan Elizabet adalah sepupu, dalam Lukas 1:36?
J: Alkitab tidak menentukan suku bangsa dari ibu mereka.
Oleh karena itu, Maria dan Elizabet bisa menjadi sepupu berdsarkan kemungkinan berikut:
Kedua ibunya dalah saudara kandung: Jika ibu mereka berasal dari suku bangsa yang tidak ditentukan.
Ibunya Maria dan ayahnya Elizabet adalah saudara kandung: Jika ibunya Maria adalah saudara kandung dari ayahnya Elizabet, maka ibunya Maria adalah keturunan Harun dan Lewi.
Ayahnya Maria dan ibunya Elizabet adalah saudara kandung: ayahnya Maria adalah saudara kandung dari ibunya Elizabet, maka ibunya Elizabet adalah keturunan Yehuda.
Seorang Islam melihat ini untuk membuktikan Maria adalah keturunan dari Harun. Ini penting bagi orang Islam, karena jika Maria bukan keturunan dari Harun, maka Qur’an itu salah. Umat Islam pada umumnya percaya Qur’an di bumi adalah salinan Qur’an yang ditulis tepat sesuai dengan lembaran yang ada di Surga (Sura 85:20-22).
P: Dalam Lukas 4:19, mengapa Yesus hanya mengutip sebagian dari Yesaya 61:2, dan bukanlah bagian akhir yaitu "hari pembalasan Allah kita"?
J: Yesus menunjukkan diriNya sendiri dengan membacakan dengan keras isi dari kitab Yesaya dan itu pastinya apa yang Ia lakukan. Lima hal untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Alkitab dalam bahasa Ibrani pada zaman dahulu tidak memiliki kitab-kitab yang dipecah-pecah ke dalam ayat-ayat seperti apa yang dimiliki Alkitab kita.
2. Yesus mengutip Yesaya dengan benar, tapi Yesus tidak mengutip keseluruhan ayat.
3. Saat ini kita seringkali mengutip ayat-ayat dengan tidak lengkap. Ketentuan kita adalah menggunakan tiga titik, tapi mereka tidak memiliki ketentuan itu dahulu.
4. Yesus mengatakan bahwa apa yang Ia baca digenapi dalam pendengaran mereka. Jika Yesus telah mengutip bagian terakhir, lalu ini tidaklah akan benar.
5. Bagian dari kitab Yesaya ini seperti nubuat-nubuat lain dari Yesaya; ayat-ayat ini memiliki dua macam penggenapan. Contoh lain dari dua macam penggenapan adalah Yesaya 7:14-17.
P: Dalam Lukas 4:25 dan Yakobus 5:17, pada masa Elia hidup apakah tidak ada hujan selama 3 ½ tahun, atau hanya 3 tahun seperti yang katanya dinyatakan dalam 1 Raja-raja 18:1?
J: 1 Raja-raja 18:1 tidak menyebutkan apakah itu tahun ketiga dari musim kering, tahun ketiga masa kelaparan, atau tahun ketiga dimana Elia tinggal dengan janda di Sarpat. Di samping itu, kata "pada tahun ketiga" bisa berarti setelah hari jadi tahun ketiga.
P: Dalam Lukas 4:34-35,41, mengapa Yesus menghardik setan yang berbicara kebenaran?
J: Setan tidak sedang ingin memuliakan Yesus, tapi mungkin ingin membuat Yesus terlihat buruk. Yesus tidak tertarik untuk menggunakan kesaksian setan, negosiasi dengan setan, atau bahkan berbicara dengan setan; sama juga yang seharusnya kita lakukan untuk tidak melakukannya.
Situasi lainnya dimana setan yang berbicara kebenaran dihardik yaitu dalam Kisah Rasul 16:16-18.
P: Dalam Lukas 5:1-11, apakah bedanya memancing dan menjala manusia?
J: Sebuah analogi, metafora, atau perumpamaan ada dalam Alkitab untuk mengajarkan sebuah hal penting, tapi tidak dapat menggunakannya dengan tidak terbatas untuk mengajar beberapa hal yang tidak untuk diajarkan. Secara metafora, mereka diajarkan untuk menjala manusia seperti mereka menjala ikan. Namun, Nelayan menangkap ikan hidup untuk dimatikan, tapi murid-murid dipanggil untuk menjala orang yang mati untuk membuat mereka hidup. Tentunya, dalam menjala ikan anda mungkin ingin ikan yang terbesar. Dalam menjala manusia, tidak ada pilihan kaya, miskin, laki-laki, perempuan, orang buta dan pincang, muda, tua, dsb.
Seberapa sering anda menjala?
P: Dalam Lukas 5:8, mengapa Yesus memilih rasul Petrus, seorang yang berdosa?
J: Semua manusia berdosa. Ketika Petrus bersama Yesus, Petrus menyadari betapa berdosanya ia. Yesaya memiliki perasaan yang hampir sama dalam Yesaya 6:5.
P: Dalam Lukas 5:16, mengapa Yesus mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa?
J: Bahkan Yesus butuh waktu sendiri untuk berbicara dengan BapaNya. Berapa banyak waktu lagi yang kita butuhkan untuk berbicara dengan Allah. Menggunakan waktu dengan Bapa sebelum membuat keputusan besar adalah hal yang bijak, seperti yang dilakukan Yesus sebelum memilih keduabelas muridNya.
P: Mengapa Yesus digoda oleh roh jahat dalam Injil sinoptik tapi bukan Yohanes?
J: Semua cendikia Alkitab saya tahu mereka setuju bahwa Yohanes ditulis setelah tiga Injil lainnya. Ia menyimpan banyak catatan yang tidak ada dalam Injil lainnya, atau hanya ada dalam kitab lainnya tapi singkat saja. Yohanes kemungkinan tahu tentang Injil yang lain, dan tidak sering mengulang beberapa hal yang sudah ada di dalam kitab Injil lainnya.
P: Dalam Lukas 5:20-21, mengapa orang Farisi menganggap pengampunan dosa sebagai penghujatan?
J: Terkadang logika yang benar tanpa cacat, dan dasar pemikiran yang benar, dikombinasikan dengan satu dasar pemikiran yang tidak benar, dapat menjadikan sebuah kesimpulan yang salah.
Sepertihalnya hanya orang yang menyalahkan yang dapat memaafkan kesalahan yang dilakukan kepadanya, mereka melihat dengan benar bahwa pengampunan dosa hanya sesuatu yang dilakukan hanya oleh Allah. Bagi hanya seorang manusia yang dengan tidak sopan menyatakan bahwa mengampuni dosa akan menjadi penghujatan, maka mencoba mengambil hak kedudukan Allah. Mungkin mereka tidak menganggap bahwa Yesus adalah sesuatu yang lebih dari manusia biasa.
P: Dalam Lukas 5:36-38, apakah yang dimaksud dengan perumpamaan baju dan kantong kulit yang tua?
J: Selembar bahan tidak akan "pas" untuk dijahit sebagai penambal pada baju yang tua. Ini karena setelah bahan itu basah bahan yang baru akan mengerut dan bahan yang lama tidak. Seperti halnya orang Farisi bahkan tidak mudah memahami Yesus sebagai seorang Mesias kecuali kalau dan sampai mereka menerima itu, bahwa kedatangan Mesias akan menjadi hal yang baru. Ini mungkin terlihat sangat jelas pada kita bahwa kedatangan Mesias menjadi sesuatu hal yang sangat baru, tapi itu tidak bagi mereka yang tidak memiliki ruang dalam pemikiran mereka untuk Mesias. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 8:37, orang Farisi tidak memiliki dalam hati mereka untuk firmanNya.
Perumpamaan kantong kulit tua sangat mirip, kecuali bahkan lebih jauh lagi. Kantong yang sudah tua tidak dapat diisi dengan sesuatu yang baru, dan orang yang hanya akan tetap menyimpan yang lama akan terpecah berserakan atau tidak berisi yang baru.
P: Dalam Lukas 5:37-39, apakah "anggur baru" itu beralkohol?
J: Kata dalam bahasa Ibrani untuk anggur adalah yayin. Digunakan untuk pemabuk dalam Yoel 1:5.
Kata dalam bahasa Yunani untuk anggur adalah oinos. Berikut adalah apa yang dikatakan O’Brien dalam buku Today’s Handbook for Solving Bible Difficulties hal.366-369: Nuh tidak minum terlalu banyak jus anggur (Kejadian 9:21), Paulus tidak memperingatkan mengenai kegemaran yang berlebihan pada jus anggur (Efesus 5:18), dan jus anggur bukan sesuatu yang membuat ribut (Amsal 20:1). O’Brien juga menandakan bahwa fermentasi dari jus buah anggur pada suhu yang biasa hanya sekitar kurang dari dua hari.
Di lain hal, anggur dalam masa Alkitabiah hanya mengandung 10-11 % alkohol, yang mana kurang dari kadar anggur atau minuman keras di masa sekarang. Lebih lanjut, mereka mengencerkan anggur dengan air.
P: Dalam Lukas 5:39, bagaimana anggur yang lama terasa lebih baik dikaitkan dengan perumpamaan sebelumnya tentang kantong kulit tua?
J: Ini tidak mengatakan bahwa "yang tua" selalu lebih baik dari "yang baru". Ini lebih kepada, banyak orang di sini sangat lebih suka pengajaran Perjanjian Lama "yang lama" dicampur dengan tradisi mereka dimana mereka menolak pengajaran "yang baru" tentang Yesus. Orang tidak seharusnya mengharapkan semua orang Yahudi untuk menyukai pengajaran Yesus. Seperti beberapa orang yang menyukai rasa dari anggur yang lebih tua karena lebih baik, mengikuti firman Yesus tidak akan cocok dengan selera mereka.
P: Dalam Lukas 6:2, apa yang dipikirkan salah pada orang Farisi mengenai memetik bulir gandum?
J: Mereka melihat itu seperi memungut, dan memungut adalah pekerjaan, yang mana dilarang pada Hari Sabat. Sekarang memungut padi hasil panen adalah pekerjaan, tapi itu lucu untuk menganggap mengumpulkan beberapa bulir padi sebagai pekerjaan.
P: Dalam Lukas 6:4, apa yang ditunjukkan dengan Yesus menyuruh murid-muridNya makan bulir padi?
J: Ketika orang Farisi menciptakan tradisi dan menyamarkan sebagai hukum Allah, Yesus tidak ragu untuk menghentikan tradisi itu untuk menunjukkan bahwa itu bukanlah hukum Allah. Di lain hal, hukum manusia yang tidak menyamar sebagai hukum Allah, seperti membayar pajak pada Kaisar Caesar, tetap dilakukan Yesus.
P: Dalam Lukas 6:9, apakah maksudnya jahat dan baik yang dikatakan Yesus?
J: Kata "jahat" digunakan mirip seperti kata dalam bahasa Inggris untuk kata "bad"; itu dapat berarti hal-hal yang salah secara moral, atau dapat berarti hal-hal yang membahayakan. Yesus sedang menggunakan perumpamaan mengenai hal-hal yang membahayakan untuk sangat berhati-hati melakukan hal-hal yang baik secara moral dan melakukan pertolongan. Anda tidak akan mengijinkan binatang anda mati karena diabaikan pada hari Sabat. Seperti halnya, BOLEH SAJA untuk menyembuhkan seseorang dengan cara yang ajaib tiap hari anda inginkan.
P: Dalam Lukas 6:19, mengapa Yesus menyembuhkan mereka semua?
J: Dua hal untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Poin utama bukanlah untuk menyediakan perawatan kesehatan untuk bangsa Israel. Namun, poinnya adalah dengan penyembuhan ini adalah menjadi sebuah tanda untuk menunjukkan pada dunia bahwa Yesus adalah Mesias.
2. Tidak pernah ada sebuah contoh dimana Yesus pergi ke dalam sekelompok orang dan menyembuhkan mereka semua, apakah mereka ingin atau tidak. Dalam hal ini, semuanya yang disembuhkan adalah yang datang pada Yesus; Yesus tidak menyuruh mereka pergi. Seperti halnya pada keselamatan, semua yang diselamatkan adalah yang datang pada Yesus; tak ada satupun yang diusir olehNya. Namun, semua yang tidak diselamatkan karena semua tidak memilih untuk datang pada Allah dengan pengetahuan yang mereka miliki.
P: Dalam Lukas 6:20, apakah Yesus menyebut berbahagialah orang miskin untuk mendorong kaum miskin untuk menjadi puas, karena mereka harus berontak terhadap komunitas orang kaya sebagaimana yang diajarkan Komunisme?
J: Itu benar bahwa Yesus mengajarkan kita untuk menjadi senang dan bersukacita dalam Kristus. Itu juga benar bahwa Komunisme telah melakukan banyak untuk mengajarkan orang untuk tidak puas, tidak bahagia, dan untuk menunjukkan kesengsaraan kita untuk orang lain. Komunisme, seperti dipraktekkan di beberapa negara, telah menggantikan komunitas kelas atas dengan kelas elite yang baru, yang berisi anggota-anggota dari partai Komunis.
Ini mirip dengan situasi dari beratus tahun lalu pada zaman Steepe Rusia, ketika suku Cossack selalu meneriakkan "kebebasan" ketika sedang dalam peperangan, termasuk tidak menghasut untuk merampok dan menyerang untuk mendapatkan dan memperbudak orang lain.
P: Dalam Lukas 6:21,25, mengapa Yesus rupanya menentang tertawa dalam hal ini?
J: Yesus tidak menentang tertawa secara umum, seperti Ia berkata mengenai sejumlah perumpamaan yang menggelikan. Namun, Yesus menentang orang yang sembrono, atau bahagia dengan hal-hal yang ada ketika mereka tidak bersama dengan Allah, dan mereka yang tidak memikirkan orang lain. Untuk menempatkannya dalam hal psikologi, Yesus melihat orang dengan pemikiran "I’m OK you’re OK" ketika mereka sebenarnya tidak BAIK, dan orang lain tidak BAIK dan membutuhkan bantuan.
P: Dalam Lukas 6:22,26, apakah yang salah dengan semua orang yang memuji anda?
J: Itu tidak selalu ketika seseorang memuji anda, seperti Yesus yang memuji Nathanael dalam Yohanes 1:48, dan sebuah nama baik adalah berkat dalam Penkhotbah 7:1. Namun, waspadalah ketika semua orang memuji anda. Ini adalah tanda yang kuat yang anda sedang mencurigai kesaksian Kristen anda.
P: Dalam Lukas 6:27, mengapa kita harus mengasihi musuh kita?
J: Ada empat alasan, dari empat perspektif.
Kemenurutan kita: Allah memang mengatakan pada kita demikian.
Kebahagiaan kita: Kita tidak bisa bahagia jika kita dipenuhi oleh kebencian pada orang lain. Bahkan lebih serius lagi, 1 Yoh 3:10,15; 4:10 bertanya bagaimana bisa kita benar-benar mengasihi Allah, yang belum pernah kita lihat, jika kita tidak mencintai saudara kita, yang kita bisa lihat.
Kasih Allah: Kita harus mengasihi satu sama lain karena Allah mengasihi dunia, dalam Yoh 3:16. Allah bahkan mengasihi orang yang tidak percaya, menurut Roma 5:6.
Kebutuhan mereka akan kasih kita: Orang lain butuh kasih dari kita, doa dari kita, dan pesan dari Injil.
P: Dalam Lukas 6:29, kapan kita harus memberikan pipi kita yang lain, dan kapan kita tidak harus demikian?
J: Kita tidak seharusnya membalas kejahatan dengan kejahatan, dan kita tidak seharusnya membalas dendam. (Roma 12:17-19).
1. Janganlah membiarkan orang lain merendahkan anda (1 Tim 4:12).
2. Kita harus membela yang miskin dan yang tertindas (Yeremia 7:6;22:16) dan orang miskin (Yesaya 1:17;58:610; Yeremia 5:28;22:16; Galatia 2:10; Mzm 41:1; Amsal 14:21;24:11-2;29:7;31 :9,20; Efesus 4:28; 1 Tim 6:18-9; Yakobus 1:27).
3. Kita tidak seharusnya membiarkan orang lain menjelekkan apa yang kita anggap baik (Roma 14:17).
4. Terutama, kita harus memiliki sebuah jawaban untuk kepercayaan kita (1 Petrus 3:15).
P: Dalam Lukas 6:30, kapan kita seharusnya membiarkan orang mengambil apa yang menjadi kepunyaan kita?
J: Ada beberapa prinsip umum untuk diteliti.
1. Jiwa orang lain lebih berharga dari segala kepunyaan kita.
2. Orang atau pemerintah yang dengan tidak benar mengambil alih kekayaan adalah perbuatan jahat, tapi penderitaan kita adalah kesaksian pada dunia dan memuliakan Allah.
3. Kita tidak seharusnya selalu memberi segala sesuatu pada orang. Seperti contohnya, 2 Tes 3:10, kita tidak harus memberi makanan pada seseorang yang menolak untuk bekerja. Kita tidak seharusnya memberi keramah-tamahan pada orang yang mengajar kepalsuan, doktrin yang membinasakan jiwa (2 Yoh 10-11).
P: Dalam Lukas 6:35, bagaimana dan mengapa kita harus mengasihi musuh kita sementara tidak mengharapkan balasan?
J: Sebuah buku ditulis untuk menjawab pertanyaan ini. Kita dapat melihat sedikitnya lima alasan Allah memberikan kita perintah ini untuk dipatuhi.
Kasih untuk orang lain: Kita harus melakukan dengan sungguh perintah Allah pada kita untuk mengasihi sesama, seperti yang ditunjukkan dalam 1 Yoh 3:10,18; 4:19-21.
Kesaksian pada dunia: Mengasihi musuh kita bukanlah reaksi biasa bagi banyak orang. Menuruti Allah dalam hal ini adalah kesaksian pada dunia bahwa ada sebuah kasih dalam diri kita yang tidak biasa, tapi hal yang lebih dari biasa.
Beberapa orang adalah para percayawan di masa depan: Bahkan beberapa yang sekarang adalah musuh Injil, seperti Saus dari Tarsus dahulu, suatu hari akan menjadi orang Kristen dan pergi ke Surga.
Memuliakan Allah: Menuruti Allah dan mengasihi musuh kita adalah suatu cara untuk memuliakan Allah, dan kita diciptakan untuk kemuliaan Allah, seperti yang ditunjukkan Yesaya 43:7.
Untuk kebaikan kita sendiri: Menjaga kebencian dalam hati kita akan menyakiti diri kita juga orang lain.
P: Dalam Lukas 6:40, apakah ini berarti seseorang harus mengajarkan dengan tanpa cela sebelum orang itu menjadi seorang murid, seperti yang diajarkan aliran "Gereja Kristus Boston"?
J: Tidak. When Cultists Ask hal.148 mengatakan dengan baik: "Pembelajaran yang sempurna bukanlah sesuatu yang orang dapat capai dalam waktu kursus tiga tahun, … Adalah sebuah tujuan seumur hidup untuk belajar dari Kristus." Belajar dari Kristus adalah sebuah keadaan dan tujuan, dan pembelajaran yang sempurna bukanlah sebuah prasyarat untuk menjadi murid. Saya tahu seorang teman yang belajar Alkitab dengan sangat rajin, membaca setiap halaman seperti orang Kristen yang muda. Tahun berlalu, ia tetap mempelajarinya, tapi semakin berkurang rajinnya. Saya tidak yakin ia pernah membaca Alkitab seluruhnya untuk kedua kalinya.
Terkadang orang Kristen dalam banyak kelompok dengan salah dapat berpikir mempelajari dan menjadi murid merupakan hal yang bersifat jangka pendek bagi orang Kristen muda. Namun, seperti sebuah perahu di sungai yang mengalir, ketika anda tidak maju, anda akan mundur.
P: Dalam Lukas 6:43, Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik dan sebaliknya, menurut pandangan dunia akankah selain orang yang lurus pergi ke Surga?
J: Semua orang yang lurus dan mempunyai moral yang tanpa cacat akan pergi ke Surga, tapi ini tidak berkaitan, karena tidak ada satupun manusia, kecuali Yesus Kristus, yang telah memenuhi standar Allah untuk dikatakan lurus secara moral.
Seperti halnya, seorang anak yang membenci orang tuanya dan menolak untuk menghormati mereka bukanlah anak yang tidak menurut, diluar itu semua ia menahan untuk melakukannya.
P: Dalam Lukas 6:46-49, apakah arti dari perumpamaan dua rumah?
J: Orang dapat melihat perumpamaan dari dua pandangan.
Pembangun: Seorang pembangun membuat rumah, yang harus berdiri dalam waktu yang lama, di atas pondasi yang tidak bertahan lama. Oleh karena itu kedua rumah itu tidak akan bertahan lebih lama dari pondasinya. Hidup seringkali seperti itu. Ketika anda membangun sesuatu yang harus permanen di atas sesuatu yang bisa berubah seperti pasir, janganlah kaget kalau bangunan yang terlihat permanent itu dapat roboh dengan sangat cepat.
Rumah: Kedua rumah itu pada mulanya mungkin terlihat sama kokohnya. Sebuah rumah yang dibangun untuk bertahan dikonsep secara berbeda dari sebuah rumah yang tidak dibangun untuk bertahan lama. Allah telah membangun kita untuk bertahan selamanya, dan kita seharusnya membangun dalam kehidupan kita sesuai dengan itu.
Poin utama: Mengkombinasikan kedua perspektif, poin utama Yesus adalah membangun kemenurutan kepada Yesus adalah sesuatu yang permanent, dan yang lainnya adalah seperti membangun di atas pasir.
P: Apakah Lukas 7:47 menyatakan bahwa dosa seseorang mendapatkan pengampunan untuk diri mereka sendiri?
J: Tidak, ayat ini menunjukkan hubungan, tidak selalu sebab. Perempuan yang telah diampuni banyak mengasihi banyak, yang mana hasilnya dalam hal ini diampuni banyak. Tidak ada yang menyatakan bahwa kasihnya banyak karena utang keuangannya diampuni.
P: Dalam Lukas 7:11-17, bagaimana orang Yahudi berduka cita pada zaman dahulu?
J: Dalam budaya Yahudi di masa lalu, mereka akan berdukacita selama 30 hari. Mereka terkadang akan menyewa pekabung yang professional, yang akan meyakinkan orang yang sudah mati dilakukan upacara pekabungan dengan baik. Berkabung adalah sesuatu yang penting, dan hal yang sangat umum. Ketika Yesus membangkitkan anak dari seorang janda, tentunya para pekabung tidak akan memiliki pekerjaan mereka lagi. Ini menarik bahwa Lukas 7:11,17 mengatakan Yesus membuat keajaiban di Nain, dan kehebatanNya menyebar ke seluruh negri dan bahkan sampai ke Yudea.
P: Dalam Lukas 7:30, bagaimana bisa orang Farisi, atau yang lainnya untuk hal itu, menggenapi kehendak Allah, karena kita berdosa dan tidak sempurna?
J: Ini tidak menyatakan mereka harus menjadi sempurna tanpa dosa. Namun, secara umum mereka diharuskan untuk menyukakan Allah. Seperti contohnya, Daud melakukan kehendak Allah di zamannya, dalam Kis 13:36.
P: Dalam Lukas 7:30, Karena anugrah Allah sangat menarik, bagaimana bisa orang Farisi menolak kehendak Allah untuk mereka sendiri?
J: Lukas 17:31-33 dapat membantu menjelaskan ini. Istri Lot diselamatkan dari kehancuran Sodom dengan campur tangan para malaikat. Namun, ia memilih untuk tinggal dan melihat kebelakang ketika dikatakan untuk tetap berjalan ke depan, dan ia akhirnya binasa. Demikian juga, ini adalah peringatan yang serius bahwa Allah dapat menjauhkan orang dari bahaya dan Ia dapat bekerja dalam kehidupan kita. Namun, mereka tetap dapat binasa karena pilihan mereka sendiri.
Sebuah kalimat dari beberapa kaum Calvinis adalah "tidak ada yang namanya kehilangan". Kalimat ini dengan efektif mengkomunikasikan banyak unsur kunci atas pandangan mereka. Karena Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Kuasa, Maha Tahu, berdaulat atas semua, dan setiap rencana Allah berhasil, mudah sekali untuk menyimpulkan secara logis bahwa tidak ada "yang namanya kehilangan" dengan Allah.
Seperti "sekali selamat selalu selamat" adalah kebenaran, tapi bukan kebenaran yang seimbang, "tidak ada yang namanya kehilangan" adalah kebenaran tapi juga bukan kebenaran yang seimbang. Berikut adalah sejumlah contoh dalam Alkitab yang mungkin menyebabkan masalah untuk seseorang dengan pandangan yang tidak seimbang mengenai hal tidak ada yang namanya kehilangan.
1. Malaikat menolong menyelamatkan istri Lot dari kematian. Namun, ia mati juga setelah itu.
2. Demikian juga semua bangsa Israel dalam masa Keluaran dijauhkan dari kemarahan Firaun, sama seperti kemarahan Allah melalui Perayaan Paskah Yahudi. Namun itu adalah contoh bagi kita bahwa mereka juga akhirnya mati, di bawah kemurkaan Allah di padang gurun, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 10:1-10.
3. Orang Farisi menolak kehendak Allah untuk diri mereka sendiri, dalam Lukas 7:30.
4. Dalam perumpamaan mengenai penabur, ada sebuah kehilangan dari apa yang ditabur dalam hati seseorang, dalam Matius 13:3-8.
5. Dalam perumpamaan Yesus mengenai perjamuan dalam Lukas 14:23, Allah dengan sungguh mengundang para tamu yang menolak untuk datang.
6. Bagi orang percaya, Paulus memperingatkan kita untuk tidak menerima anugrah Allah "dengan sia-sia" dalam 2 Korintus 6:1. Paulus tidak memberi sebuah peringatan pada kita untuk mengabaikan dengan sombong dengan mengatakan, "tidak pernah terjadi padaku". Paulus serius tentang peringatannya itu, dan ia berharap agar kita untuk menganggapnya juga serius.
7. Roh Allah sebenar-benarnya ada dalam kehidupan Raja Saul dimana Saul menjadi seseorang yang berbeda, dalam 1 Samuel 10:5-7,9-11. Ini adalah tentang pengalaman lahir kembali yang dramatis yang anda dapat dalam Perjanjian Lama. Namun Roh Tuhan berpisah dari Saul dalam 1 Samuel 16:14.
8. Pada masa Nuh, masa Keluaran, dan banyak waktu dikatakan bahwa Allah "menyesal" telah melakukan sesuatu. Ini tidak berarti Allah minta maaf Ia melakukan sesuatu, tapi justru karena Allah sedih. Orang boleh berkata tidak ada dari hal ini yang benar-benar "perkara kehilangan" karena Allah merubah situasi di sekitar kita dan hal-hal itu juga bekerja sebagai bagian dari rencana Allah (Efesus 1:11; Roma 8:28; Amsal 16:4). Namun, dengan mengatakan Allah "merubah situasi disekitar" menjadi tidak konsisten dengan pandangan mengenai Allah yang tenang yang selalu meminta setiap makhluk sepenuhnya menuruti kehendak Allah (walaupun rahasia).
9. Dosa yang parah terjadi dalam nama agama yang "tidak memasukkan pemikiran Allah", dalam Yeremia 5:29; 8:19; 12:8. Ini tidak berarti Allah tidak Maha Tahu. Namun, Allah tidak ingin mereka berpikir seketika bahwa ini adalah keinginan Allah atau bagian dari kehendakNya.
10. Terkadang hal-hal terjadi tidak seperti yang diinginkan Allah, seperti kematian orang fasik, dalam Yehezkiel 18:23,32, dan hal-hal yang menjijikkan (keji), dalam Yehezkiel 8:6.
11. Allah menawarkan tanganNya bagi manusia untuk datang, dan beberapa dari mereka tidak datang (Roma 10:21; Yesaya 65:2; Matius 23:37). Allah mengundang orang ke PerjamuanNya, dan beberapa yang diundang menolak (Matius 23:3-8).
12. Beberapa hal menyakiti hati Allah (Yeremia 4:19-22; 9:1; Lukas 19:41-44; Matius 23:37-39). Di luar dari apakah anda setuju ini adalah "perkara kehilangan", mereka pastinya "perkara patah hati". Saya telah membaca sedikitnya satu buku yang ekstrim yang mengajarkan bahwa Allah gemar menciptakan orang tertentu agar Ia dapat mengirim mereka ke Neraka dan menyiksa mereka selamanya. Namun, baik orang yang bukan Kalvinist dan banyak aliran Kalvinis setuju bahwa ini bukanlah apa yang Alkitab ajarkan. Secara spesifik, 2 Petrus 3:9 dan Yehezkiel 18:23,32 mengatakan itu salah.
Kebenaran yang seimbang: "perkara kehilangan" adalah bagian dari kebenaran Alkitabiah. Semua seharusnya mudah untuk setuju bahwa Allah tidak memiliki sesuatu yang mengejutkan, dan tidak ada seorangpun yang Allah Maha Tahu ketahui akan pergi ke surga, akan gagal pergi kesana. Namun, "perkara tidak ada yang namanya kehilangan" menjadi sebuah kesalahan ketika diinterpretasikan sebagai "tidak ada yang namanya sakit hati", itu membuat Allah gemar dalam perbuatan jahat dan dosa, atau mengajarkan kita bahwa doa tidak penting kecuali sebagai kenyamanan yang menyejukkan untuk mengubah hati orang yang berdoa."
Kesimpulan: Roh jahat memiliki perkaranya. Karena semua setuju bahwa Allah bukanlah pencipta atau yang menunjukkan perkara kejahatan, ada perkara yang tidak langsung dari Allah. Perkara-perkara itu akhirnya adalah perkara kehilangan. Allah tidak pernah memiliki rasa kehilangan dalam maksud bahwa segala sesuatu dikerjakan bersama sebagai bagian dari rencanaNya. Namun, Allah memiliki rasa kehilangan dalam hal patah hati atas keberlimpahan, Allah yang maha kuasa menawarkan tanganNya pada orang yang tidak datang, dan Allah memilih untuk membiarkan mereka tinggal dalam pilihan mereka yang menjadikan mereka kehilangan.
P: Dalam Lukas 7:47, apakah Simon diampuni sedikit karena sedikit yang harus diampuni, atau apakah ada banyak yang tetap tidak terampuni?
J: Simon mungkin berpikir yang pertama, tapi Yesus mengetahui sebaliknya. Dua hal yang diperhatikan dalam jawaban.
Dari pandangan Simon, Simon mungkin berpikir ia adalah orang yang baik, dan hanya memiliki sedikit yang butuh diampuni.
Dari padangan Allah, ada banyak untuk diampuni pada setiap kita.
Yesus sedang mengatakan bahwa Simon tidak berterima kasih bukan karena tidak banyak yang diampunkan, tapi bahwa Simon tidak melihat banyak untuk diampunkan.
P: Dalam Lukas 7:47, apakah dosa perempuan diampunkan karena ia mengasihi banyak, atau apakah kita diselamatkan melalui iman, seperti yang dikatakan Efesus 2:8?
J: Dua hal untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Kata dalam bahasa Yunani dalam Lukas 7:47, hoti, dapat berarti "karena" atau "hasil dari".
2. Di luar dari itu, ketika itu adalah Allah dan bukan kita yang menyelamatkan kita, cinta kita sama seperti iman kita ikut serta dalam kita menerima keselamatan ini.
P: Dalam Lukas 7:47-50, bagaimana iman menyelamatkan perempuan itu?
J: Yesus tidak sedang mengatakan bahwa sebuah iman yang bertentangan dengan kehendak Allah bisa mengesampingkan Allah. Namun, imannya ikut serta dalam menyelamatkannya. Sebenarnya, iman adalah sebuah alasan (walaupun bukan alasan utama) orang diselamatkan, seperti yang ditunjukkan dalam Ibrani 4:2.
Gereja Katholik mengajarkan bahwa iman dan pekerjaan memiliki peran yang mirip dalam keselamatan, dalam keduanya itu entah bagaimana membuat kita lebih layak dalam keselamatan. Banyak orang Lutheran dan Calvinis (seperti Lorraine Boettner) juga mengajarkan bahwa iman dan pekerjaan tidak hanya tidak memberikan kita kebaikan, keduanya memiliki peran yang sama dalam keselamatan, yang mana keduanya tidak juga memiliki peran dalam menyelamatkan kita, tapi keduanya adalah hasil dari diselamatkan.
Kenyataannya adalah, iman bukanlah pekerjaan, dan iman memiliki peran yang berbeda daripada pekerjaan, atau Paulus tidak akan pernah menulis Efesus 2:8-9. Jika kita diselamatkan melalui pekerjaan, maka jasa dari pekerjaan kita akan ikut serta dalam keselamatan. Sementara iman lebih adalah sebuah hasil dari keselamatan, itu tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan Paulus mengenai peran iman dimana kita diselamatkan melalauinya. Karena Paulus mengatakan kita diselamatkan melalui iman, bukan pekerjaan, ia tidak hanya menjadikan iman bukanlah pekerjaan, tapi juga tidak ada "manfaat" dalam menyadari dengan iman siapakah Kristus dan menyerahkan diri kita pada kemurahan Allah.
Lukas 7:50 dan Ibrani 4:2 ada diantara ayat yang menunjukkan bahwa iman adalah sebuah peran, walaupun itu tidak memberikan jasa. Allah dengan penuh kemurahan telah mengijinkan iman kita untuk memiliki peran dalam kedatangan pada Kristus. Di samping itu Paulus membuat perbedaan yang tajam antara pekerjaan yang tidak menyelamatkan, dan iman, yang melaluinya kita diselamatkan.
Bagi orang Calvinis dan Lutheran, juga bagi orang Kristen pada umumnya, sebuah buku direkomendasikan oleh seorang Calvinis: R.C. Sproul. Bukunya, Faith Alone, melakukan pekerjaan yang sangat baik secara Alkitabiah yang menggambarkan pekerjaan yang bertentangan dengan diselamatkan oleh anugrah melalui iman. Itu terlihat tidak konsisten bagi seorang Calvinis untuk menerima buku milik R.C. Sproul, seandainya orang itu berpikir bahwa iman adalah usaha yang lain.
P: Dalam Lukas 8:2, apakah perempuan yang kerasukan setan hanya menderita gangguan psikologis?
J: Jika anda percaya Alkitab, anda tidak dapat percaya setan hanyalah masalah psikologis biasa menurut alasan berikut ini:
Setan adalah eksternal: mereka dapat masuk ke dalam diri seseorang, meninggalkan, dan pergi lalu masuk ke dalam babi misalnya.
Setan memiliki kepribadian: Mereka dapat berpikir dan bertindak dengan tidak bergantung mengenai kehendak manusia.
P: Dalam Lukas 8:3-4, apakah Yesus menikahi satu atau lebih perempuan yang menemani para murid seperti yang dipercayai penganut Poligami dari Mormon dan beberapa aliran sesat lainnya?
J: Tidak. Pertama, berikut adalah perempuan yang kita ketahui yang menemani Yesus dan muridNya. Menurut Lukas 8:3-4, perempuan yang melakukan perjalanan bersama Yesus adalah Maria Magdalena, Yohana istri Khuza, Susana, dan yang lainnya. Kitab lain menyebutkan Salome (Markus 15:40), Maria ibu Yakobus (Markus 15:40, Lukas 24:10), dan Martha, saudara Maria Magdalena.
Tidak ada dasar yang mengatakan bahwa Yesus pernah menikah, atau memiliki anak, atau ada anak yang lahir tanpa dosa asal. Sementara tidak ada ayat yang sebenarnya mengatakan bahwa Yesus tidak pernah menikah, tidak satu ayat juga yang pernah mengatakan Yesus tidak pernag terbang ke Mars. Sebuah argumentasi dari kesunyian tidak memberikan juga bukti yang lain.
Berikut adalah semua bacaan lainnya sebelum kebangkitan mengenai perempuan:
Yohana dan Salome tidak disebutkan dimanapun.
Marta (bersama Maria) hanya disebutkan dalam tiga bacaan sebelum waktu kebangkitan, perjamuan (Lukas 10:38-41), penyembuhan saudara mereka Lazarus (Yoh 11:1-45), dan perjamuan kedua dengan Lazarus (John 12:1-8).
Karena tidak ada yang lain yang menyebutkan, maka tidak ada yang bisa memiliki argumentasi yang lebih kuat bahwa Yesus menikahi Maria daripada Ia menikahi saudaranya, Marta. Namun, Yesus menuruti Sepuluh Perintah, dan pernikahan seorang lelaki dengan dua saudara kandung, sementara keduanya masih hidup, dilarang dalam Imamat 18:18. Aliran Mormon yang mengajarkan ini mungkin tidak tahu mereka sedang mengajarkan bahwa Yesus dikatakan dalam hal ini sebagai melanggar hukum pernikahan Perjanjian Lama.
P: Dalam Lukas 8:16-17, apa poin penting dari kalimat janganlah menyembunyikan lilin yang menyala di bawah tempayan?
J: Tujuan dari lilin yang menyala adalah untuk bersinar; menempatkannya di bawah keranjang itu adalah konyol. Demikian juga, tujuan dari orang Kristen adalah untuk memuliakan Allah, dan menyembunyikan kesaksiannya dan memuliakan Allah itu sama anehnya.
P: Dalam Lukas 8:18, mengapa orang harus berhati-hati dengan apa yang mereka dengar?
J: Allah tidak bertanggung jawab untuk memberikan kesempatan yang tak terbatas untuk mendengar Injil. Janganlah menghargai rendah kesempatan untuk menemukan kebenaran, entah untuk diri anda sendiri atau untuk orang lain.
Di samping itu, Allah menghakimi orang berdasarkan kesempatan apa yang diketahui, sebagaimana ditunjukkan dalam Roma 4:15 dan 5:12. 2 Petrus 2:20-22 mengatakan bahwa itu lebih baik bagi beberapa orang untuk tidak mengetahui jalan kebenaran, lalu mengetahui dan lalu berpaling.
P: Dalam Lukas 8:19-21, apakah Yesus menghormati ibuNya dalam hal ini?
J: Yesus menghargai orangtua, tapi Ia pergi berlawanan dengan apa yang Ia ketahui bahwa ibuNya menginginkan Ia di sana. Kita harus menghargai orangtua kita, tapi ketika keinginan mereka berlawanan dengan apa yang Allah inginkan, kita harus mematuhi Allah pertama-tama. Itu susah untuk seorang anak kecil untuk mengetahui apa yang Allah inginkan, terutama jika orangtuanya mengatakan sebaliknya. Namun, Yesus adalah seorang yang sudah dewasa.
P: Dalam Lukas 8:19-21, mengapa Yusuf, ayah Yesus tidak berada di sini?
J: Kitab Suci tidak mengatakan demikian. Namun, tradisi gereja mengatakan bahwa Yusuf meninggal sebelum Yesus menjadi laki-laki dewasa.
P: Dalam Lukas 8:23 dan Mat 5:23-26, bagaimana bisa Yesus tertidur dalam perahu selama badai yang menyeramkan?
J: Entah Yesus benar-benar tertidur, karena Ia sangat lelah, atau Ia secara ilahi berada dalam tidur yang lelap untuk menguji para murid. Ada tiga jenis dari tidur yang alami: tidur lelap, tidur REM (rapid eye movement) tidur ketika orang bermimpi, dan tidur ayam. Orang mengalami banyak siklus dari ketiga jenis tidur ini setiap malam. Yesus mungkin sedang dalam tidur lelap.
Di dalam keadaan yang sangat berbeda, Yunus juga tertidur dalam sebuah perahu selama badai yang mengerikan.
P: Dalam Lukas 8:25 dan Mat 8:26, Mengapa Yesus bertanya dimana iman mereka?
J: Dalam Lukas 8:22 Yesus berkata pada para murid untuk pergi ke seberang. Yesus terkaget atas ketakutan mereka. Mereka ragu bahwa
a) Allah Bapa akan menjaga Yesus tetap aman dari cuaca saat itu, dan/atau
b) Yesus sendiri ingin menjaga mereka semua, dan/atau
c) Yesus mudah untuk menjaga mereka.
Terkadang keraguan kita saat ini datang dari alasan yang sama.
P: Dalam Lukas 8:38, mengapa Yesus menolak permintaan orang itu untuk ikut bersama denganNya?
J: Itu mungkin karena Yesus ingin orang itu tinggal bersama diantara orang yang dikenalnya, sebagai sebuah kesaksian pada mereka.
P: Haruskah Luk 8:41 diterjemahkan "dan lalu" or "saat itu" (NRSV)?
J: Sementara kata dalam bahasa Yunani kai itu sendiri dapat berarti entah "dan" atau "tepatnya" kata dalam bahasa Yunani kai idou "dalam Lukas 8:41 tidak seharusnya diterjemahkan "saat itu". … Sebenarnya kai idou dalam Lukas sangat sering tidak berarti atau tidak dapat berarti "saat itu" (contoh: Lukas 5:18; 7:37; 9:30, 39, dll.)"
P: Dalam Lukas 9:7, apakah "Tetrarch" yang ada dalam kitab versi bahasa Inggris?
J: Kata bahasa Yunani tetra berarti "empat", dan pemimpin Galilea disebut seorang Tetrarch, karena ia memerintah salah satu dari empat daerah.
P: Dalam Lukas 9:7,9, apakah ini adalah Herodes yang sama yang memerintah ketika Yesus lahir?
J: Tidak. Herodes yang membunuh bayi laki-laki di Betlehem disebut Herodes Agung. Herodes ini, disebut Herodes Antipas, adalah anak yang lebih kecil dari Herodes Agung dan salah satu dari sepuluh istrinya, Malthase.
P: Dalam Lukas 9:14, mengapa orang harus duduk dalam kelompok yang berisi lima puluh orang?
J: Kitab Suci tidak mengatakannya, tapi itu bisa saja untuk memudahkannya menghitung dan membagikan keranjang.
P: Dalam Lukas 9:21 dan Mat 16:20, pada saat ini, mengapa para murid tidak boleh mengatakan pada orang lain bahwa Yesus adalah Kristus (Mesias)?
J: Adakah hal yang baik dengan mengatakan nama itu, ketika mereka tidak tahu apa yang dilakukan Mesias, atau dicekoki dengan gambaran yang salah mengenai Mesias yaitu seperti tentara penakluk. Sebelumnya, mereka ingin dengan terbuka mengatakan pada setiap orang bahwa Yesus adalah Mesias, tapi pertama-tama, orang harus melihat siapa Yesus dan bukti dari pernyataanNya.
P: Dalam Lukas 9:20-21, apakah Yesus menolak untuk diketahui sebagai Putra Allah, karena Yesus berkata pada para murid untuk tidak mengatakan pada orang lain bahwa Ia adalah Kristus Tuhan, dalam Lukas 9:20-21, dan dalam Lukas 4:11-12 Yesus menegur setan dengan mengatakan Ia adalah Kristus, Putra Allah?
J: Ini agak sulit untuk menjawab karena kedua keterangan dari pasal-pasal itu tidak benar, maka saya harus mengasumsikan pasal mana yang dimaksudkan penanya. Lukas 9:20-21 tidak mengatakan "Putra Allah" tapi "Kristus Tuhan". Qur’an bahkan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias (Kristus), maka bahkan orang Islam akan setuju bahwa Yesus adalah Kristus Tuhan. Lukas 4:11 juga tidak menyebutkan Putra Allah.
Penanya mungkin sedang berpikir tentang Matius 8:29 dimana setan bertanya, "Apa urusanmu dengan kami, Anak Allah?" dan lalu meminta untuk dikirim ke dalam babi. Yesus tidak mengatakan untuk tidak mengatakan pada orang lain tentang hal ini, tapi Ia mengijinkan mereka masuk ke dalam babi-babi. Tapi setan-setan itu hanya mengakui bahwa mereka mengetahui siapa sebenarnya Yesus, mungkin berharap bahwa dengan itu mereka akan dimudahkan.
Dalam Matius 16:16-20 Yesus bertanya pada para muridNya siapakah diriNya ini, dan Petrus berkata, "Engkau adalah Kristus, Putra Allah yang hidup." Tapi bahkan di sini, pada saat itu juga Yesus "memperingatkan para muridNya untuk tidak mengatakan bahwa Ia adalah Kristus [Mesias]". Tidak disebutkan bahwa para murid dilarang untuk mengatakan bahwa Ia adalah Putra Allah.
P: Dalam Lukas 9:27 dan Mat 16:28, bagaimana bisa beberapa orang tidak akan merasakan kematian sebelum mereka melihat Kerajaan Allah?
J: Merasakan kematian berarti mengalami kematian. Beberapa orang di sini tidak akan mati sebelum mereka melihat kerajaan Allah datang yaitu adanya kebangkitan Yesus dan hari Pentakosta, 50 hari kemudian.
P: Dalam Lukas 9:36 dan Mat 17:9, mengapa para murid tidak mengatakan pada siapapun tentang perubahan ajaib pada saat itu?
J: Ada tiga alasan setidaknya.
1. Itu mungkin akan menyebabkan iri hati diantara murid yang lain.
2. Bagi orang Yahudi yang tidak percaya pada Yesus, keajaiban yang disaksikan hanya oleh ketiga murid ini pun tidak akan dipercaya.
3. Bagi orang percaya, peristiwa ini akan segera dikalahkan dengan peristiwa kebangkitan.
P: Dalam Lukas 9:37-39 dan Mat 17:15-17, mengapa setan sering menyakiti orang yang mereka miliki?
J: Lihat pembahasannya pada Matius 17:14-16 untuk jawabannya.
P: Dalam Lukas 9:45, mengapa pemahaman dari perkataan Yesus tentang sebuah pengkhianatan kepadaNya disimpan dari murid-murid?
J: Ini mungkin adalah ungkapan bahasa percakapan yang berarti mereka tidak mengerti. Namun, akar pertanyaan masih ada: mengapa mereka tidak mengerti ini. Sementara alasannya bisa saja Allah, atau Setan, yang secara ajaib menjaganya, penjelasan yang nyata mungkin lebih sederhana. Secara umum, orang sering tidak mengerti yang mana yang mereka tidak mau terima. Para murid tidak pernah mendengar ini sebelumnya, mereka sedang ingin mendengarnya, dan maka itu mungkin para murid sendiri yang membuat mereka tidak memahami ini pada awalnya.
Yesus, mengetahui ini, dan berkata lagi yang nantinya memberikan waktu untuk diresapi.
P: Dalam Lukas 9:49, bagaimana bisa seseorang mudah untuk mengusir setan?
J: Seseorang tidak harus menjadi salah satu dari kedua belas murid untuk mengusir setan, beberapa pengikut yang lain juga bisa. Allah dapat memberikan kekuatan itu pada siapapun yang Ia inginkan.
P: Dalam Lukas 9:53, mengapa orang Samaria tidak menerima Yesus seperti yang mereka lakukan sebelumnya?
J: Tiga hal untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Sementara mereka kemungkinan besar adalah orang Samaria yang berbeda, yang masih meninggalkan pertanyaan tentang mengapa orang Samaria ini tidak menerima Yesus.
2. Orang Samaria ini mungkin sudah mendengar tentang pernyataan Yesus yang menjadi [orang Yahudi] Mesias, dan mereka menolaknya.
3. Karena Yesus bepergian ke Yerusalem, untuk alasan keagamaan, dan orang Samaria percaya penyembahan mereka lebih baik dari penyembahan di Yerusalem, perjalanan Yesus tidak pas dalam paradigma mereka tentang apa yang mereka anggap baik.
P: Dalam Lukas 9:54-55, mengapa para murid ingin orang Samaria binasa?
J: Sementara Kitab Suci tidak mengatakan, kita dapat menduga dari perilaku orang lain. Terkadang seseorang dapat menjadi sangat fokus pada kekuasaan, sehingga mereka lupa akan rasa kasihan pada orang lain.
Mungkin para murid sedang berpikir tentang Elia yang memanggil api yang dari langit turun di atas 102 manusia, dalam 2 Raja-raja 1:9-12. Namun, situasinyan sangat berbeda. Tidak hanya Yesus yang datang untuk menunjukkan kasih Allah dan melayani dalam cara yang baru, orang Samaria hanya menolakNya, dan tidak berusaha untuk menahannya seperti yang dilakukan 102 orang yang ingin menangkap dan menahan Elia.
P: Dalam Lukas 9:54-55, mengapa Yesus tidak ingin melihat orang Samaria binasa?
J: Yesus tidak ingin melihat orang segera dihakimi karena tidak mengikut padaNya dan menolakNya, dan kita harus bersyukur untuk itu. Dalam Lukas 9:56 Yesus berkata bahwa Ia datang bukan untuk membinasakan kehidupan manusia, tapi menyelamatkan mereka. Ini bukan hanya misi Yesus, tapi juga memang hatiNya demikian. Kita juga seharusnya memiliki hati yang sama.
P: Dalam Lukas 9:57-62, mengapa Yesus menolak ketiga orang ini untuk mengikutiNya?
J: Sementara Kitab Suci tidak mengatakan dengan jelas, keadaannya di sini terlihat sangat berbeda dari orang Gerasi yang kesurupan. Bagi orang yang disembuhkan dari kesurupan, tidak ada tanda peneguran, dan Yesus memberikannya tugas lain, dan tugas yang efektif bisa saja, dengan berada diantara orang yang kenal dengannya ketika ia dirasuki roh jahat. Dengan tiga orang ini, Yesus mengkritik atas kurang totalnya komitmen mereka, dan Ia tidak menyebutkan tugas lain untuk mereka.
P: Dalam Lukas 9:59-60, apakah Yesus mengajarkan orang untuk tidak menghormati orangtua mereka, yang bertentangan dengan yang dikatakan dalam Keluaran 20:12?
J: Tidak. Kita harus menghormati orangtua kita, tapi beberapa hal memiliki prioritas dalam keluarga setelah orangtua kita meneruskan kepada kita. Lebih penting untuk menghormati orangtua kita ketika mereka masih berada di bumi, daripada tidak menghormati mereka di bumi dan lalu menghormati kerangka tubuh mereka setelah mereka pergi.
Hard Sayings of the Bible hal.463-464 mengatakan bahwa pendeta dari Skotlandia pada abad kesembilan belas, Job McNeill, menemukan ayat ini sangat pas untuknya. Ketika ia dijadwalkan untuk berkotbah pada pertemuan para evangelis (pengabar injil) di Inggris, ia menerima berita bahwa ayahnya meninggal, dan penguburannya akan dilakukan di hari yang sama di hari pertemuan yang ia harus lakukan. Ia mengatakan: "untuk hal ini Yesus yang sama berdiri disebelahku, dan berkata, ‘Lihatlah sekarang, Aku memilikimu. Pergilah dan ajarlah injil pada orang-orang itu. Apakah kamu akan menguburkan orang mati atau membangkitkan orang mati?"’ Dan McNeill pergi untuk berkotbah.
P: Dalam Lukas 9:61-62, mengapa orang tidak bisa mengatakan selamat tinggal pada keluarganya?
J: Orang itu bahkan tidak akan bertanya pada Yesus, jika yang ia maksud adalah selamat tinggal yang sebentar saja. Namun, orang itu meminta untuk dapat bersama dengan keluarganya dulu beberapa hari, mungkin seperti yang diinginkan keluarga Rebeka, dalam Kejadian 24:54-59.
Ini memiliki sebuah persamaan secara garis besar untuk sebuah wawancara saat ini. Jika pertanyaan pertama anda, dan banyak pertanyaan berikutnya yang berkaitan dengan cuti dan sakit, maka pewawancara mungkin bertanya seberapa senang anda dengan pekerjaan yang anda kerjakan.
Ketika Elia memanggil Elisa, Elisa dengan cepat mengatakan selamat tinggal pada orangtuanya, dalam 1 Raja-raja 19:19-21, dan itu tidak masalah.
Dalam budaya penguburan orang Yahudi seseorang biasanya dikuburkan pada hari yang sama disaat mereka meninggal. Maka itu mungkin ayahnya masih hidup tapi sudah keadaan koma, dan orang itu ingin menghabiskan beberapa hari bersama ayahnya.
P: Dalam Lukas 10:2, mengapa Yesus mengatakan pekerja sedikit dan meminta untuk berdoa untuk pekerja yang lebih banyak?
J: Tentunya hanya tujuh puluh pekerja pada masa ini, tapi itu bukanlah hal yang dimaksud.
Bahkan kemudian, para pekerja akan menjadi sedikit. Lebih banyak orang menjadi orang Kristen daripada yang bekerja secara aktif untuk Allah. Ini bukanlah kehendak Allah, karena Yesus mengatakan di sini untuk berdoa agar mendapat lebih banyak pekerja.
P: Dalam Lukas 10:3, bagaimana bisa tujuh puluh murid sebagai domba di antara serigala?
J: Domba tidak mencari untuk merusak atau membunuh satu dengan yang lainnya. Serigala tidak hanya mencari untuk membunuh dan merusak, dan mereka senang untuk memakan domba. Juga, ada beberapa orang yang bahkan mendapatkan kesenangan yang menentang dari membuat orang yang bijak jauh dari kebijakan.
P: Dalam Lukas 10:12, bagaimana lebih ada toleransi pada Sodom dan Gomora daripada beberapa kota di Palestina?
J: Lukas 10:12 dan 2 Petrus 2:21, menunjukkan bahwa ada pembedaan tingkat hukuman. Sementara Sodom dan Gomora menolak malaikat secara langsung, mereka tidak mendengar sejelas sebuah pengenalan Injil seperti orang di Galilea yang mendengar Yesus.
P: Dalam Lukas 10:13, karena Sodom dan Gomora akan mau bertobat jika Yesus datang pada mereka, dan Allah ingin agar tidak ada yang binasa, dalam Yehezkiel 18:23,32 dan 2 Pet 3:9, mengapa Allah tidak mengirim seseorang untuk mereka?
J: Allah mengirim manusia dan malaikat. Lot ada disana, dan 2 Petrus 2:7 mengatakan Lot ditekan oleh kehidupan yang kotor dari orang yang tidak menurut hukum. Allah juga mengirim malaikat, yang ingin dimaki oleh orang Sodom.
P: Dalam Lukas 10:13,14, karena Tirus dan Sidon akan bertobat jika mereka telah melihat mujizat, mengapa Yesus tidak melakukan banyak mujizat di daerah itu?
J: Ini bukanlah bahwa semua akan bertobat, tapi bahwa beberapa orang di Tirus dan Sidon akan bertobat ketika mereka melihat Yesus, sementara banyak orang di Galilea tidak akan bertobat. Yesus sebenarnya mengunjungi daerah Tirus dan Sidon dalam Markus 3:8 dan lagi dalam Markus 7:24-31. Orang bepergian dari Tirus dan Sidon untuk mendengar Yesus dalam Lukas 6:17.
P: Dalam Lukas 10:15, dapatkah seluruh kota dikirimkan ke Neraka?
J: Jalan-jalan, gedung-gedung, dan benda-benda lainnya tidak dikirim ke Neraka. Ketika setiap orang dalam seluruh kota menolak Yesus, maka orang dari kota itu bersama-sama akan berada di Neraka.
P: Dalam Lukas 10:18, bagaimana Setan jatuh dari langit pada saat itu?
J: Sebagaimana pekerjaan misi Yesus ini berkembang, Ia sebagai nabi melihat Setan, pendakwa, jatuh dari langit, karena segera setelah itu orang akan menerima firman pengampunan atas dosa mereka, dan Setan tidak akan memiliki ruang untuk mendakwa mereka.
P: Dalam Lukas 10:19, bagaimana bisa murid Yesus menginjak-injak kalajengking dan ular?
J: Yesus tidak sedang mengatakan untuk nekad atau menguji Allah di sini. Namun, Allah ingin melindungi mereka dari ular dan kalajengking, seperti Paulus yang dilindungi dalam Kis 28:3-5.
P: Dalam Lukas 10:21, apakah yang signifikan dengan menyatakan kebenaran ini pada orang kecil dan bukan pada orang yang pandai dan orang bijak?
J: Sebagaimana 1 Korintus 1:19-30 menunjukkan, Allah tidak membuat orang pandai dan orang bijak lebih dimungkinkan untuk pergi ke Surga karena pembelajaran dan kebijaksanaan mereka. Jika belajar membuat orang lebih saleh dan bijak, maka bagaimana dengan kaum Nazi pada Perang Dunia II? Orang Jerman adalah orang yang paling pandai di bumi, dan pesawat mereka, pembom selam, misil, tengki, dan teknologi batu bara mereka adalah yang terbaik di dunia. Namun, mereka menunjukkan kejahatan yang besar sekali dengan membunuh lebih dari enam juta orang Yahudi.
Kitab Injil menakjubkan dan itu sangatlah amat besar dimana kita orang bijak dapat mempelajarinya seumur hidup mereka dan tidak pernah berhenti untuk terus belajar. Namun, orang yang sederhana dapat memahami itu juga dengan mudah.
P: Dalam Lukas 10:22, bagaimana Bapa mengirim segala sesuatu pada Yesus?
J: Setidaknya ada empat cara:
Ciptaan: Segala sesuatu diciptakan oleh Bapa melalui Yesus (Yoh 1:3; Kolose 1:16).
Makanan: Segala sesuatu diadakan bersama melalui Yesus (Kolose 1:17).
Penghakiman: Bapa telah mempercayakan pengkahiman manusia pada Yesus, bahwa semua harus menghormati Sang Putra seperti mereka menghormati Bapa (Yoh 5:22-23).
Keselamatan: Tidak ada nama lain di bawah langit ini dimana kita bisa diselamatkan (Kis 4:21).
P: Dalam Lukas 10:24, bagaimana orang saleh yang mati sebelum Kristus berharap melihat apa yang dilihat murid-murid?
J: Nubuat tentang Mesias dalam Perjanjian Lama menunjukkan bahwa orang menantikan untuk melihat Mesias.
P: Dalam Lukas 10:25, bagaimana seorang ahli Taurat "menggoda" Yesus?
J: Ini lebih baik diterjemahkan, "menguji Yesus". Seperti banyak ahli Taurat saat ini, ahli taurat ini bertanya pertanyaan yang ia sudah ketahui jawabannya sebelumnya. Tujuannya bertanya bukan untuk belajar dari jawaban yang benar, tapi untuk melihat apa yang akan Yesus katakana, dan untuk menguji jikalau Yesus benar, setidaknya menurut pandangannya.
P: Dalam Lukas 10:27, apakah ahli taurat mengatakan ini pertama kali, atau Yesus duluan?
J: Karena kita tidak memiliki catatan tentang segala sesuatu yang dikatakan Yesus, dan semua yang ada dalam Injil tidak selalu urutan kronologis, kita tidak dapat mengatakan dengan yakin siapakah yang pertama mengatakan ini. Walaupun ahli taurat mengatakannya pertama kali, berdasarkan pemahaman yang tepat tentang Alkitab, perkataan Yesus masih memiliki kewenangan Yesus dibelakang itu semua.
P: Dalam Lukas 10:29, siapakah sesama kita?
J: Dalam Lukas 10:36 Yesus dengan sengaja memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu. Justru, Ia memberi perumpamaan yang cukup panjang, dengan tujuan ketika ia menanyakan balik pada kita, semua yang ingin, dapat menemukannya untuk diri mereka sendiri.
P: Dalam Lukas 10:25-37, bagaimana kita menjadi sesama?
J: Perumpamaan dari orang Samaria yang baik bukanlah untuk mengatakan pada kita siapa lagi yang harus menjadi sesama manusia dan menolong kita, tapi lebih kepada siapakah kita harus menjadi sesama dan membantu; dan jawabannya adalah: setiap orang. Berikut adalah karakter dari kita yang menjadi sesama manusia yang baik.
1) Sesama tidak menggunakan alasan. Alasan apa yang anda gunakan?
2) Sesama adalah dengan rela dalam keadaan yang tidak nyaman. Membantu orang yang dirampok membuat orang Samaria yang baik, terbeban dengan waktu, bepergian melalui jalanan yang berbahaya di siang hari. Menolong orang lain menjadikan kita terbeban waktu, energi, tidur, dan uang. Kapankah anda mengalami ketidaknyamanan untuk menolong orang lain?
3) Seorang tetangga memperkuat karakternya sendiri. Rasa kasihan seharusnya dilatih oleh Firman Allah, bukan budaya kita. Budaya pada saat itu bukan untuk membantu orang Samaria. Apakah anda mengasihi Allah dan berdoa? Kepada siapakah anda mencukupi seorang tetangga/sesama? Apakah anda memiliki rekanan yang ingin belajar tentang perasaan kasihan, seseorang yang anda latih untuk mengungkapkan perasaan kasihan?
4) Apakah anda harus diminta? Sebenarnya orang yang terluka tidak bisa meminta pertolongan.
P: Apakah Luk 10:36 dalam bahasa Yunani mengatakan, "adalah sesamamu" atau "menjadi sesamamu"?
J: Jawabannya adalah bahwa itu adalah keduanya, dan ini memperlihatkan sebuah kesulitan dalam terjemahan.
Itu "dulu" karena orang Farisi bertanya "siapakah sesamaku"
Itu juga "menjadi" karena orang Samaria tidak hidup di kota yang sama dengan orang Yahudi, oaring Samaria tidak menganggap diri mereka adalah sesama atau teman dari orang Yahudi, dan orang Yahudi tidak menganggap diri mereka sendiri adalah sesama atau teman dari orang Samaria.
Kebencian antara orang Yahudi dan orang Samaria seperti halnya orang Farisi yang bahkan tidak bisa menyebutkan "orang Samaria" untuk menjawab Yesus.
P: Dalam Lukas 10:38-42, apa yang dapat kita pelajari dari Maria dan Marta?
J: Pelayanan kepada Allah dan menghabiskan waktu dengan Allah keduanya baik, tapi dari keduanya, menghabiskan waktu dengan Allah itu lebih baik.
P: Dalam Lukas 11:1-4, mengapa doa ini berbeda dari doa yang modern?
J: Doa memang yang terpendek ada di kitab Lukas, yang lebih panjang ada di kitab Matius, dan sama seperti sekarang dari beberapa naskah yang ada kemudian diambil dari Matius. Dengan mengasumsikan bentuk modern datang kemudian, Matius dan Lukas keduanya menulis apa yang mereka ingat dari Doa Bapa Kami. Sebuah pelajaran yang kita dapat dari ini adalah bahwa Doa Bapa Kami bukanlah "mantera ajaib" yang kita harus ingat dan berdoa doa itu dengan tepat. Namun, variasi kata yang ditunjukkan pada kita bahwa itu adalah maksud dan makna yang tetap yang penting, dan itu adalah apa yang Allah pelihara, bukan formula.
P: Dalam Lukas 11:5-8, mengapa kita harus teguh dalam Allah?
J: Yesus hanya berkata kita harus mudah untuk menjadi orang yang teguh; di sini Ia tidak mengatakan mengapa. Namun, kita dapat melihat beberapa alasan mengenai keteguhan.
Daniel harus mempunyai keteguhan hati karena Daniel 9:23 menunjukkan itu, tidak mengenalnya, lalu ada perlawanan setan pada malaikat yang menjawab doanya.
Menunggu seringkali penting dikarenakan pada waktuNya Allah.
Terkadang doa yang gigih dibutuhkan karena apa yang kita perangi adalah Setan yang sangat kuat.
P: Dalam Lukas 11:5-8, apa perbedaan antara keteguhan dalam doa dan pengulangan yang sia-sia?
J: Dalam kedua kasusnya, beberapa orang mungkin mengatakan perkataan yang sama berkali-kali, atau sebuah permintaan diulang dengan cara yang berbeda.
Jika itu memiliki makna setiap kali dan itu adalah ungkapan yang dari dalam memang diinginkan, itu namanya keteguhan hati.
Jika perkataan dikatakan tanpa makna dibaliknya, maka semuanya itu tidak berarti lebih bagi Allah daripada orang yang mengulang perkataan dengan sia-sia.
Dalam liturgi Kristen, setiap orang mengatakan hal yang sama setiap kali liturgi digunakan. Apakah ini keteguhan hati atau pengulangan yang sia-sia, itu tidak tergantung pada perkataannya, tapi pada hati orang yang mengatakan liturgi. Dalam catatan sejarah, kita memiliki salinan liturgi dari zamannya Clement dari Alexandria (tahun 193-217/220 A.D.).
P: Dalam Lukas 11:10, apakah itu harus diterjemahkan sebagai "pintu" atau nya?
J: Kata dalam bahasa Yunani tidak dengan jelas mengatakan "pintu", tapi lebih kepada "nya". Di lain hal, kata dalam bahasa Yunani juga mengatakan "ketuk" dan "buka" maka makna yang tersimpan adalah sebuah pintu atau gerbang.
P: Dalam Lukas 11:11-13, apa yang menurut Yesus penting mengenai bapa duniawi vs. Allah Bapa kita?
J: Walaupun bapa duniawi tidak sepenuhnya baik seperti Allah Bapa, bahkan bapa duniawi umumnya memberi anak-anaknya sendiri hal yang baik dari apa yang mereka minta. Mereka tentunya tidak keluar dari jalan mereka untuk memberikan anak-anak mereka hal yang buruk ketika anak-anak meminta hal yang baik. Maka beranikanlah untuk meminta pada Bapa Surgawi kita hal-hal yang baik.
P: Dalam Lukas 11:13, bagaimana bisa Bapa memberikan Roh Kudus pada semua yang meminta kepadaNya, karena Simon seorang penyihir meminta tapi tidak menerima Roh Kudus, dalam Kis 8:18-23?
J: Ketika Simon tidak bertanya pada Bapa tapi pada para rasul, itu bukanlah poin utama di sini.
Namun, Simon sang penyihir tidak pernah meminta dirinya sendiri untuk dipenuhi Roh Kudus. Lebih lagi, Simon menawarkan sogokan untuk menerima tenaga untuk memberikan ini pada orang lain dan menggunakannya. Terkadang saat ini, orang ingin menggunakan Allah daripada digunakan oleh Allah.
P: Dalam Lukas 11:26, mengapa roh jahat kembali dengan 7 roh tambahan dan bukan 6 atau 8?
J: Dua bagian untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Yesus tidak sedang mengatakan selalu 7 dan tidak pernah angka yang lain. Ia hanya memberikan contoh.
2. Tujuh dianggap angka kesempurnaan yang umum, dan Yesus mungkin sedang mengatakan bahwa setan dengan "kumpulan yang lengkap" akan kembali.
P: Dalam Lukas 11:31, bagaimana Ratu dari Selatan bangkit bersama orang dari angkatan itu?
J: Ratu dari Selatan adalah Ratu Syeba, yang mengunjungi Raja Salomo 1 Raja-raja 10:1-10. Orang Yahudi tentunya tidak memiliki alasan untuk berada jauh dari Galilea, karena contoh Ratu Syeba, yang datang dari sangat jauh untuk mendengar Salomo, dan pengajaran Yesus lebih besar dari pengajaran Salomo.
P: Dalam Lukas 11:32, bagaimana orang Niniwe akan menghukum angkatan itu?
J: Orang Yahudi tidak dapat mengatakan entah mereka terlalu jahat atau pengajaran Yesus terlalu asing. Contoh dari orang Niniwe akan menunjukkan mereka bahwa orang asing dari Niniwe bertobat pada saat Yunus berkotbah, dan pengajaran Yesus lebih hebat dari yang dikotbahkan Yunus.
P: Dalam Lukas 11:34, apakah yang diartikan Yesus dengan jika matamu gelap, maka gelaplah tubuhmu?
J: Yesus menggunakan situasi fisik sebagai sebuah analogi mengenai kebenaran rohani. Jika matamu gelap (tidak bisa melihat), maka kamu semua tidak melihat cahaya sama sekali. Demikian juga, jika sisi rohani yang masuk ke dalam diri anda adalah kegelapan, tidaklah aneh jika isi dari diri anda adalah kegelapan.
P: Dalam Lukas 11:38-41, mengapa Yesus tidak memberikan contoh higienis yang baik dan mencuci tangannya sebelum makan?
J: Yesus sedang membuat sebuah poin di sini yang lebih penting daripada kesehatan pribadi. Ketika manusia mulai membuat peraturan dan mengatakan anda harus mengikut aturan mereka untuk mengikut Allah, Yesus tidak setuju dengan itu.
Janganlah mengatakan bahwa Allah mengatakan sesuatu jika Allah tidak mengatakan itu sebenarnya, seperti yang dikatakan Amsal 30:5-6 dan 1 Korintus 4:6.
P: Dalam Lukas 11:42-54, mengapa Yesus menegur orang Farisi dengan sangat kasar?
J: Yesus mengungkapkan kekecewaan yang sangat dalam pada orang-orang ini. Di satu pihak, mereka memiliki pengetahuan yang hebat tentang Kitab Suci, dan mengabarkannya pada orang lain. di lain hal, mereka tidak memiliki kasih pada Allah, dan Yesus kecewa dimana mereka menolak maksud Allah untuk mereka sendiri. (Lukas 7:30).
P: Dalam Lukas 11:49, mengapa Allah mengirimkan seorang nabi untuk manusia, karena Allah tahu orang akan membunuh nabi itu?
J: Allah sangat sabar dengan memberikan manusia kesempatan untuk kembali padaNya. Bahkan ketika manusia membunuh nabi yang saleh, terkadang orang yang sama nantinya bertobat dan kembali pada Allah, seperti contohnya, Suku Indian Auka bertobat di Ekuador setelah mereka membunuh Jim Elliot dan para misionaris Kristen lainnya.
P: Dalam Lukas 11:51 dan Mat 23:35, siapakah Zakharia?
J: Entah ini Imam Zakharia, yang dibunuh Yoas dalam 2 Tawarikh 24:20-21, nabi Zakharia, atau keduanya adalah orang yang sama. Lihatlah pembahasannya dalam Matius 23:35 untuk jawabannya.
P: Dalam Lukas 12:1, mengapa Yesus membandingkan pengajaran orang Farisi dengan ragi?
J: Ragi tidak dilihat, namun pertumbuhannya dan pengaruhnya merubah adonan dengan sangat kuat. Pengajaran orang Farisi juga mirip seperti itu.
P: Dalam Lukas 12:14, bagaimana bisa Yesus tidak pernah membagi warisan antara orang itu dan saudaranya?
J: Empat hal untuk diperhatikan dalam jawaban.
1. Hanya orang itu yang bertanya, bukan saudaranya. Itu tidak bekerja dengan terlalu baik untuk mengadili pertengkaran diantara dua pihak, jika satu pihak tidak meminta, atau setuju untuk menerima pengadilan.
2. Itu bukanlah tujuan utama Yesus untuk datang ke dunia untuk menyelesaikan perihal kecil tentang masyarakat.
3. Sudah ada pengadilan hukum sebelumnya dimana orang dapat pergi.
4. Uang tidak memberi berkat ketika seseorang lebih fokus pada uang daripada Allah, seperti yang disebutkan Yesus dalam Lukas 12:21.
Ini merupakan kesedihan yang amat besar untuk menggambarkan bahwa orang ini, yang hidup pada masa itu, cukup beruntung untuk melihat Yesus, Allah dalam daging. Namun, bukannya meminta pada Yesus untuk mengajarnya, atau memberikannya kehidupan kekal, justru ia ingin Yesus untuk menyelesaikan perihal yang kecil. Bertanya pada Allah tentang hal yang kecil itu baik. Namun saat ini, apakah kita datang kehadapan Allah dalam doa dengan sering untuk hal yang kecil, dan mengabaikan hal yang besar?
P: Dalam Lukas 12:15-21, apakah tepatnya hal yang salah yang dilakukan orang kaya?
J: Orang kaya memiliki masalah yang serius, tapi itu bukanlah hal salah apa yang dilakukan. Namun, itu adalah hal yang tidak benar apa yang dilakukannya. Memikirkan masa depan, memikirkan tentang Allah, dan dermawan pada orang miskin, rupanya belum disadarinya.
P: Dalam Lukas 12:32, apakah "kawanan kecil" mengarah pada 144.000 orang yang diurapi minyak, seperti yang diajarkan Saksi Yehova?
J: Tidak. Saksi Yehova mengajarkan ini, di tempat-tempat lain, dalam The Greatest Man Who Ever Lived, 1991 bagian 78. Tidak disebutkan, di sini atau di Wahyu, bahwa Surga terbatas pada 144.000 orang. Sebenarnya, Yesus tidak mengajarkan tentang masa depan kawanan kecil, namun Ia saat itu mengalamatkan kawanan kecil adalah yang saat itu berdiri tepat di depanNya. Kawanan kecil di sini adalah murid Yesus, termasuk Yudas.
P: Dalam Luk 12:42-48, apakah maksud perumpamaan budak yang menunggu majikannya kembali?
J: Ada tiga penerapan yang berbeda dari perumpamaan ini.
Pada zaman Yesus, mungkin tidak semua orang telah menunggu kedatangan Mesias, tetapi mereka seharusnya telah menunggu-Nya.
Sejak kenaikan Kristus ke Surga, kita diberitahu untuk waspada akan waktu kembali-Nya.
Dalam setiap waktu, orang-orang harus mencari Tuhan dan keselamatan-Nya.
P: Dalam Luk 12:49-52, apakah baptisan ini?
J: Ini mengacu kepada realitas dari pembaptisan kita yang merupakan suatu simbol. Hal ini menunjuk pada kematian dan kebangkitan Kristus.
P: Di dalam Luk 12:49,51 mengapa Yesus, Sang Raja Damai, datang bukan untuk membawa damai tetapi perpecahan? (Orang Muslim yang bernama Ahmad Deedat mengangkat mengenai hal ini.)
J: Dengan Yesus kita memiliki damai di dalam tiga cara, tetapi tidak pada yang keempat.
1) Yesus datang untuk membawa kita perdamaian dan perukunan kembali dengan Tuhan.
2) Kita juga memiliki perdamaian dengan sesame saudara dan saudari di dalam Kristus.
3) Sebisa mungkin, kita memiliki perdamaian dengan semua orang.