Hadist Bukhari

 

 

   Ratusan dari ribuan hadist (tradisi) menyatakan tentang pengajaran dan perilaku Muhamad dan pengikutnya yang setia. Umat Islam zaman dahulu menyelidiki melalui ini untuk mencoba mencari tahu yang mana yang asli. Terdapat enam kumpulan hadist yang dianggap “sah” atau asli dan dibawah pimpinan kaum Suni. Hadist dipandang oleh mereka sama pentingnya dengan Qur’an sendiri. Yang paling panjang adalah volume sembilan dari Sahih al-Bukhari, yang berisi 7,275 Hadits. Berikut ini adalah yang menarik baik bagi pembaca Islam dan non-Islam dari kumpulan Bukhari. Kutipan ini diambil dari The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari Arabic-English oleh Dr. Muhammad Mushin Khan, Islamic University, Medina Al-Munawwara di Arab Saudi.

 

Tidak Ada Penyembahan bagi Muhamad

 

“Lalu Abu Bakr membacakan Tashah-hud (seperti contohnya; tidak ada yang boleh disembah kecuali Allah Muhamad adalah rasul Allah)... Abu Bakr berkata, ‘Amma ba’du, siapapun diantara kamu yang menyembah Muhamad, lalu Muhamad mati, tapi siapapun yang menyembah Allah, Allah itu hidup dan tidak akan pernah mati. Allah berkata ‘Muhamad tidak lebih dari seorang rasul” Bukhari vol.2 Kitab 23 (Kitab Perkabungan) bag.3 no.333 hal.188-189.

 

 Sebelumnya umat Islam mempunyai pandangan yang tinggi terhadap Muhamad. “Dalam Allah, kapanpun rasul Allah meludah, maka akan jatuh di tangan salah satu (teman-teman Nabi) yang akan menggosokkannya pada wajah dan kulitnya; jika ia menyuruh mereka maka mereka akan melakukannya” perintahnya dengan segera; jika ia melakukan pencucian, mereka akan berebut untuk mendapatkan air sisaan dari pembersihannya itu, dan ketika mereka berbicara padanya, mereka akan memelankan suara mereka dan tidak akan melihat wajahnya karena mereka menghormatinya.” Bukhari vol.3 Kitab 50 (Refleksi) bag.13 no.891 hal.564-565.

 

Tidak Ada Minuman yang Memabukkan

 

“Diceritakan‘Aisha [seorang istri Muhamad] Nabi berkata, ‘ semua minuman yang menghasilkan kemabukan adalah Haram (dilarang) untuk diminum.” Bukhari vol.1 Kitab 4 (Kitab Penyucian) bag.75 no.243 hal.153.

 

“Diceritakan Abu Huraira: ‘Nabi berkata, ‘seorang dewasa, ketika ia melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah seorang kafir, dan seseorang yang saat itu meminum minuman beralkohol, adalah orang kafir, dan seorang pencuri, yang saat itu mencuri juga seorang kafir.” Bukhari vol.7 Kitab 69 (Kitab tentang Minuman) bag.1 no.484 hal.339.

 

Umat Islam juga dilarang untuk menjual anggur, patung dewa, dan daging babi. Sahih Muslim vol.3 Kitab 9 (Kitab Usaha) bag.621-622 no.3835-3840 hal.828-830. Mereka tidak dapat membeli, menjual, atau membawa anggur. Ibn-i-Majah vol.4 Kitab 30 (Kitab tentang Minuman) no.3380-3381 hal.493-494; vol.4 Kitab 30 no.3382 hal.494. Menjual alcohol dilarang dalam Bukhari vol.1 Kitab 8 (Kitab Doa) bag.73 no.449 hal.267.

 

Apakah Muhamad menunjukkan Bulan Tebelah menjadi Dua?

 

“Permintaan dari penyembah berhala pada Nabi adalah untuk menunjukkan mereka sebuah keajaiban. Nabi menunjukan mereka bulan yang terbelah dua. Diceritakan Narrated ‘Abdullah bin Massud: sepanjang kehidupan Nabi bulan dibelah menjadi dua dan untuk hal itu Nabi berkata, ‘jadilah saksi untuk ini.” Bukhari vol.4 Kitab 56 (kebajikan dan nilai dari Nabi dan teman-temannya) bag.26 no.830 hal.533.

 

“Diceritakan Anas bahwa orang Mekah meminta pada rasullullah untuk menunjukkan mereka sebuah keajaiban, dan iapun menunjukkan mereka pembelahan menjadi dua.” Bukhari vol.4 Kitab 56 (kebajikan dan nilai dari Nabi dan teman-temannya) bag.26 no.831 hal.533.

 

“Diceritakan Ibn ‘Abbas: bulan dibelah menjadi dua selama hidup Nabi” Bukhari vol.4 Kitab 56 (kebajikan dan nilai dari Nabi dan teman-temannya) bag.26 no.832 hal.534.

 

Bintang adalah Untuk Menabrak Iblis?

 

“Penciptaan dari bintang ini adalah untuk tiga hal, contohnya sebagai dekorasi dari langit, sebagai peluru untuk menembak iblis, dna sebagai tanda untuk menuntun para khalifah. Maka, jika setiap orang mencoba mencari interpretasi yang berbeda, ia salah dan hanya membuang-buang waktunya…” Bukhari vol.4 Kitab 54 (Awal Penciptaan) bag.3 catatan penerjemah sebelum no.421 hal.282.

 

Ingatan Abu Huraira

 

“Diceritakan Abu Huraira: aku berkata, ‘Ya rasullullah! Aku mendengar banyak cerita dari engkau tapi aku sudah melupakan semua.’ Ia berkata, ‘ I hear many narrations from you but I forget them.’ He said, ‘Lebarkan daun telingamu.’ Aku melebarkan daun telingaku dan ia bergerak dengan kedua tangannya seakan-akan menyendoki sesuatu dan mengosongkan semua dalam kota itu dan berkata, ‘ bungkus itu.’ Aku membungkusnya disekitar tubuhku, dan padahal aku tidak pernah melupakan satu lembar hadist.” Bukhari vol.4 Kitab 56 (kebajikan dan nilai dari Nabi dan teman-temannya) bag.27 no.841 hal.538. Juga Bukhari vol.9 Kitab 92 (berperan cepat bersamaan dengan Qur’an dan tradisi Muhamad ) bag.22 no.452 hal.332; vol.1 Kitab 3 (Kitab Pengetahuan) bag.43 no.119 hal.89.

 

Dimana Setan itu Tidur?

 

“Diceritakan Abu Huraira: Nabi berkata, ‘jika setiap orang dari kamu bangun dari tidur dan melakukan penyucian [ritual pembasuhan], ia akan mencuci hidungnya dengan menggunakan air di lubangnya dan meniupkannya selama tiga kali, karena setan telah tinggal dalam bagian yang atas dari hidungnya semalaman.” (1) catatan kaki dari penerjemah (1) mengatakan, “kita harus percaya bahwa setan sebenarnya tinggal di bagian atas hidung kita, walau kita tidak dapat menerima bagaimana caranya, untuk itu ini berkaitan dengan dunia yang tidak terlihat yang kita tidak ketahui sama sekali kecuali apa yang Allah katakan pada kita melalui rasulNya.” Bukhari vol.4 Kitab 54 (Awal Penciptaan) bag.10 no.516 hal.328.

 

Percaya Pada Muhamad Ketika Lalat-Lalat Berterbangan

 

“Diceritakan Abu Huraira: Nabi berkata, ‘Jika seekor lalat rumah jatuh dalam minuman dari diantara kamu, ia harus memasukkannya (dalam minuman), dimana salah satu sayapnya mengandung penyakit namun sayap lainnya adalah penawar dari penyakit itu.” Bukhari vol.4 Kitab 54 (Kitab tentang Awal Penciptaan) bag.16 no.537 hal.338. Lihat juga Abu Dawud vol.3 Kitab 21 (Kitab tentang Makanan) no.3835 hal.1080.

 

“Diceritakan Abu Huraira: Rasullullah berkata, ‘Jika seekor lalat jatuh di bejana milik diantara kamu, biarkan ia memasukkan semuanya (kedalam bejana) dan lalu membuangnya, dimana salah satu sayapnya mengandung penyakit namun sayap lainnya adalah penawar dari penyakit itu (1) (penangkal racunnya) seperti contohnya pengobatan untuk menyembuhkan penyakit.” Bukhari vol.7 Kitab 71 (Kitab tentang Kesehatan) bag.58 no.673 hal.452-453.

 

Penerjemah dari catatan kaki (1) berkata,”Secara medis ini dikenal saat ini bahwa lalat membawa beberapa pathogen dalam beberapa bagian tubuhnya seperti disebutkan oleh Muhamad (sebelum 1400 tahun. Kira-kira ketika manusia mengetahui hanya sedikit pengetahuan tentang kesehatan dan pengobatan modern) Sama halnya Allah menciptakan organisme dan mekanisme lainnya yang membunuh pathogen ini seperti contoh jamur penisilin membunuh organisme pathogen seperti Staphalococci [Staphylococci] dan yang lainnya. Sekarang ini penelitian di bawah suatu pengawasan melakukan sesuatu yang menunjukkan bahwa seekor lalat membawa penyakit (pathogen) ditambah penawarnya dalam bagian tubuhnya. Biasanya ketika lalat menyentuh makanan yang kental dan cair akan menjangkiti cairan itu dengan pathogen dari tubuhnya, maka lalat itu pasti dimasukkan sekalian agar penawarnya juga muncul dan dapat berperan sebagai penyeimbang dari pathogen yang sudah ada. Memandang hal in saya juga menulis melalui seorang teman bernama Dr. Muhammad M. El-SAMAHY pimpinan dari Departemen Hadist di Al-Azhar University KAIRO (Mesir) yang telah menulis sebuah artikel dalam hadist ini dan sebagai pandangan akan aspek medis ia menyebutkan bahwa ahli mikrobiologi telah membuktikan bahwa terdapat sell-sell ragi yang sudah lama hidup sebagai parasit di dalam perut lalat dan sel ragi ini berfungsi untuk mengulangi sirkulasi kehidupan mereka yang menonjol melalui pembuluh pernapasan dari lalat dan jika lalat masuk kedalam cairan, sel ini akan meledak dalam cairan tersebut dan isi dari sel itu adalah penawarnya yang dibawa oleh lalat.”

 

Hampir semua dokter modern, jika mereka bukan orang Islam, akan tertawa ketika dengan sengaja lalat dimasukkan ke dalam minuman anda.

 

Muhamad Bukanlah Orang Kudus

 

“Diceritakan Abu Huraira: ...Apa yang kamu katakan di saat istirahat antara Takbir dan pengajian? Nabi berkata, …Ya Allah! Jauhkanlah aku dari dosa (kesalahan) seperti Timur dan Barat terpisah dari yang lain dan bersihkan aku dari dosa seperti pakaian putih yang dibersihkan dari kotoran (setelah dicuci). Ya Allah! Cucilah dosaku dengan air, salju, dan hujan es.” Bukhari vol.1 Kitab 12 (Karakter Doa) bag.8 no.711 hal.398. Lihat juga Sura 40:55; 48:1-2, dan Bukhari vol.1 Kitab 2 (Kepercayaan) bag.13 no.19 hal.23; vol.1 Kitab 12 (Karakter Doa) bag.57 no.781 hal.434; vol.6 Kitab 60 (Kitab tentang Penjelasan) bag.3 no.3 hal.4; vol.8 Kitab 75 (Pembacaan Doa) bag.3 no.319 hal.213.

 

Muhamad pernah menjadi Penyihir (Berdasarkan sebuah Kitab)

 

“Diceritakan ‘Aisha: Kekuatan magis bekerja dalam Nabi sehingga ia mulai berhayal bahwa ia melakukan sesuatu yang ia sebenarnya tidak pernah lakukan. Suatu hari ia membaca doa (Allah) selama waktu yang lama dan berkata, ‘Aku merasa Allah telah menginspirasiku bagaimana aku akan menyembuhkan diriku.’ …” Bukhari vol.4 Kitab 54 (Awal Penciptaan) bag.10 no.490 hal.317. Lihat juga vol.4 Kitab 53 (Kewajiban Khumus) bag.34 no.400 hal.267, vol.8 Kitab 73 (Sikap yang Baik) bag.56 no.89 hal.56-57, vol.8 Kitab 75 (Kitab Pembacaan Doa) bag.59 no.400 hal.266-267. vol.7 no.658-660 hal.441-443. Lihat juga Sahih Muslim vol.2 Kitab 4 (Kitab tentang Salat) bag.309 no.1888 hal.411

 

Muhammad adalah ahli sihir. Diceritakan Aisha: Nabi melanjutkan untuk waktu yang dibayangkan bahwa ia telah melakukan hubungan seksual dengan istrinya dan sebenarnya ia tidak melakukannya. Suatu hari ia berkata, padaku,”Ya Aisha! Allah telah mengajarkan aku dalam memandang sesuatu tentang hal yang aku tanyakan padaNya. Datanglah dua laki-laki dihadapanku, satu duduk dekat kaki dan yang lainnya dekat dengan kepalaku. Seseorang yang duduk dekat dengan kepalaku, bertanya pada seseorang yang berada di dekat kepalaku (menunjuk ke arahku), ‘Ada apa dengan orang ini?’ kemudian dijawab, ‘Ia sedang di bawah pengaruh magis. Yang pertama bertanya, ‘siapakah yang menjalankan kekuatan kagis dalam dia?’ lalu dijawab kembali, ‘Lubaid bin A’sam.” Lalu ditanya lagi, benda apa yang digunakan? ‘ lalu dijawab kulit dari tepung dari pohon kurma jantan dengan sebuah sisir dan rambut yang menempelinya, disimpan di bawah batu sumur Dharwan.’” Lalu Nabi pergi ke sumur dana berkata, “ini adalah sumur yang sama yang ditunjukkan padaku di dalam mimpi. Atas dari pohon kurma ini terlihat seperti kepala iblis, dan airnya seperti Henna yang masuk.” …’Aisha menambahkan, “(penyihir) Lubaid bin A’sam adalah seorang dari Bani Zuraiq, seorang teman dari bangsa Yahudi.” Bukhari vol.8 Kitab 73 (Sikap yang Baik) bag.56 no.89 hal.57 Lihat juga Bukhari vol.8 Kitab 75 (Kitab Pmebacaan Doa) bag.59 no.400 hal.266

 

Anak Perempuan Allah

 

Di Arab sebelum Muhamad, suku bangsa Muhamad, bangsa Quaraysi, percaya pada dewa bernama Allah (atau Al’Ilah) yang mempunyai tiga anak perempuan, bernama Al-Lat, Al-Uzza, dan Manat.

 

“Diceritakan ‘Urwa, ... berfokus pada Ansar yang biasanya menganggap Ihram untuk menyembah dewa disebut ‘Manat’ yang mereka gunakan untuk menyembah di suatu tempat bernama Al-Mushallal...” Bukhari vol.2 Kitab 26 (Naik Haji) bag.78 no.706 hal.413.

 

“Ayat ini dinyatakan dalam hubungan dengan Ansar yang menganggap Ihram sebagai dewa Manat yang ditaruh disebelah tempat bernama Qudaid...”Bukhari vol.3 Kitab 27 (‘ziarah Umroh) bag.10 no.18 hal.11. Al-Lat, Al-Uzza disebutkan dalam Bukhari. vol.8 Kitab 74 (Kitab tentang Permintaan Izin untuk Masuk) bag.52 no.314 hal.209; vol.5 no.375 hal.259

 

Ayat-ayat yang Dihapuskan dalam Qur’an

 

“Lalu Allah menyatakan pada kita sebuah ayat yang dihapuskan kemudian.” Bukhari vol.5 Kitab 59 (Kitab tentang Ekspedisi Militer) bag.27 no.416 hal.288.

 

“Diceritakan Anas bin Malik: ... Dinyatakan tentang siapa yang terbunuh di Bi’r-Ma’una sebuah ayat Qur’an kita gunakan untuk bercerita, tapi dihapus kemudian. Ayat ini adalah berisi: ‘beritahulah umat kita bahwa kita telah bertemu Tuhan kita. Ia disenangkan oleh kita dan Ia membuat kita bergembiran.” Bukhari vol.4 Kitab 52 (Kitab Jihad) bag.19 no.69 hal.53. Lihat juga History of al-Tabari vol.7 hal.156.

 

Referensi lainnya tentang penghapusan ayat ini adalah Bukhari vol.4 Kitab 52 (Kitab tentang Jihad) bag.8 no.57 hal.45, Bukhari vol.4 Kitab 52 (Kitab tentang Jihad) bag.184 no.299 hal.191, dan Bukhari vol.5 Kitab 59 (Kitab tentang Ekspedisi Militer) bag.27 no.421 hal.293 semuanya mengulangi hal yang sama tentang ayat yang sama.

 

Suatu hari Muhamad berkompromi dan berkata mengarah pada anak perempuan Allah dalam Sura 53:19 bahwa “perantaraan mereka diharapkan” Muhamad mengatakan kita harus berharap untuk pertolongan dari ketiga dewa ini.

 

Pengikut Muhammad terheran bahwa ia mengatakan ini. Kemudian, Muhamad melakukan perbaikan dan berkata setan telah memperdayainya. Ayat-ayat ini dicabut atau dibuang. Para cendekia Islam menyebut ini “ayat setan”. Ini menarik untuk membaca penjelasan umat Islam bagaimana seorang nabi yang sejati dapat mengatakan ini.

 

Bertentangan dengan Yesus

 

Satu hal yang disetujui baik oleh orang Kristen dan orang Islam dalam hal ini adalah Yesus itu Kudus dan suci. Untuk membandingkannya dapat dibaca tentang kehidupan Yesus dalam Injil.

 

Muhamad dan Penjualan Budak

 

“Diceritakan Anas bin Malik: rasul Allah dalam perjalanan dan ia memiliki budak berkulit hitam bernama Anjasha, dan ia sedang menunggangi unta...” Bukhari vol.8 kitab 73 (Sikap Baik) bag.95 no.182 hal.117.

 

“Diceritakan Anas: ... dan Anjashah, budak Nabi (Muhamad), sedang menunggangi unta mereka...” Bukhari vol.8 kitab 73 (Sikap Baik) bag.111 no.221 hal.142.

 

“Diceritakan Jabir bin ‘Abdullah: Seorang laki-laki diantara kita menyatakan bahwa budaknya akan dibebaskan setelah ia mati. Nabi menyebutkan tentang budak ini dan menjualnya (1) budak ini meninggal di tahun yang sama.” Catatan kaki untuk (1) mengatakan “pembebas sangat membutuhkan, maka Nabi menjual budak ini padanya, mengijinkan ia untuk menghapus dari pembebasan budak setelah mati.” Bukhari vol.3 kitab 45 (Kitab Hipotek dalam Tempat Kerja dengan Penduduk Tetap) bag.9 no.711 hal.427.

 

 “Lalu seorang laki-laki menyebut Rifa’a bin Zaid ... membawa seorang budak bernama Mid’am pada rasul Allah” Bukhari vol.8 kitab 78 (Kitab tentang Sumpah dan Janji) bag.33 no.698 hal.455.

 

“Penjualan Mudabbar (contohnya seorang budak yang dijanjikan oleh tuannya untuk dibebaskan setelah kematiannya nanti).” (433) Diceritakan Jabir: Nabi menjual seorang Mudabbar (untuk kepentingan tuannya yang masih hidup dan membutuhkan uang).” Bukhari vol.3 kitab 34 (Kitab Penjualan contohnya Menawar) bag.112 no.433 & sebelum hal.238.

 

“Seorang Ansari melakukan Mudabbar terhadap budaknya dan ia tidak mempunyai apa-apa lagi selain budak itu. Ketika Nabi mendengar itu, ia berkata (pada teman-temannya), ‘siapakah yang ingin membelinya (budak) untukku?’ Nu’aim bin An-Nahham membeli budak itu dengan harga delapan ratus dirham.” Bukhari vol.8 kitab 79 (Kitab Penggantian dari Sumpah yang Tidak dipenuhi) bag.7 no.707 hal.464.

 

“Diceritakan ‘Ammar: Aku melihat rasul Allah dan tidak ada orang lain disebelahnya kecuali lima budak, dua wanita dan Abu Bakr (orang-orang itu adalah yang nantinya masuk Islam).” Bukhari vol.5 kitab 57 (Sahabat Nabi) bag.6 no.12 hal.8.

 

“Ia [Ibn Az-Zubair] mengirimkan dia [‘Aisha] sepuluh budak yang ia bebaskan sebagai penggantian untuk janjinya agar tidak ditagih lagi. ‘Aisha membebaskan banyak budak sampai sekitar empat puluh budak. Ia berkata, ‘ Aku harap aku telah melakukan suatu yang khusus dalam hal memenuhi janjiku, sehingga aku akan mudah untuk berjanji lagi.” (1)

Catatan kaki (1) mengatakan, “‘Aisha tidak menghususkan apa yang ia ingin lakukan jika ia tidak memenuhi janjinya, inilah mengapa ia membebadkan banyak budak agar ia merasa tentram akan panggantiannya yang cukup.” Bukhari vol.4 kitab 56 (Kebijakan dan Nilai dari Nabi dan Sahabatnya) bag.2 no.708 hal.465.

 

“Dan ‘Ata tidak suka melihat budak-budak wanita yang dulu dijual di Mekah kecuali kalau ia ingin membelinyaBukhari vol.8 kitab 74 (Kitab tentang Meminta Izin) bag.2 no.246 hal.162.

 

Hubungan Seks dengan Budak dan Tawanan

 

“Dapatkah seseorang melakukan perjalanan dengan seorang budak wanita tanpa mengetahui apakah ia sedang hamil atau tidak? Al-Hasan menemukan bahwa itu tidak haram dengan ciuman tuannya atau memanjakan dia.

   Ibn ‘Umar berkata, ‘Jika seorang budak wanita cocok untuk melakukan hubungan seksual diberikan pada orang lain sebagai hadiah, atau dijual atau dibebaskan, tuannya tidak harus melakukan hubungan seksual dengannya sebelum ia mengalami menstruasi untuk meyakinkan bahwa tidak akan hamil, dan tidak ada kebutuhan bagi seorang perawan.’

   ‘Ata berkata, ‘Tidaklah haram dalam bermesraan dengan seseorang yang sedang hamil (1) budak wanita tanpa melakukan hubungan seksual dengannya. Allah berkata: ‘Kecuali dengan istri mereka dan tawanan wanita yang mana mereka mempunyai hak atas itu (dalam hal ini mereka tidak akan dimarahi).” Catatan kaki (1) berkata, “hamil dari orang lain, bukan dari tuannya tempat ia bekerja.” Bukhari vol.3 kitab 34 (Kitab Penjualan contohnya Penawaran) bag.113 setelah no.436 hal.239-240. (Ata yang sama dengan yang sebelumnya.)

 

“Diceritakan Abu Sai’id Al-Khudri bahwa ketika ia sedang duduk dengan rasul Allah ia berkata, ‘Ya rasullullah! Kita mempunyai budak wanita sebagai pembagian hasil rampasan, dan kita tertarik dengan harga mereka, apa pendapat anda tentang hubungan badan dengan perempuan lain?’ [perbuatan seksual] Nabi berkata, ‘Apakah anda benar-benar melakukannya? Sebaiknya anda tidak melakukan itu, tidak ada jiwa yang Allah takdirkan untuk hidup, tapi yakinlah akan ada dalam suatu keberadaan.” Bukhari vol.3 kitab 34 (Kitab Penjualan seperti Penawaran) bag.111 no.432 hal.237.

 

“Diceritakan Ibn Muhairiz: aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Sa’id Al-Khudri dan duduk disebelahnya dan bertanya padanya tentang Al-’Azl (contohnya: berhubungan badan). Abu Sai’id berkata, ‘Kita pergi bersama dengan rasul Allah untuk berperang [Ghazwa] dengan Banu Al-Mustaliq dan kita menerima tawanan dari antara tawanan Arab dan kita menginginkan wanita dan perawan yang sulit ditemukan dan kita senang untuk melakukan hubungan badan. Maka ketika kita bermaksud untuk melakukan perbuatan itu, kita berkata, “bagaimana kita dapat melakukan hubungan badan sebelum bertanya pada rasul Allah yang ada bersama dengan kita?’ kita bertanya padanya tentang itu dan ia berkata, ‘sebaiknya kamu kita melakukan hal itu, dimana banyak jiwa pada Hari Kebangkitan ditakdirkan untuk ada, maka terjadilah.” Bukhari vol.5 kitab 59 (Kitab Ekspedisi Militer) bag.31 no.459 hal.317. Kitab ini mengatakan hal yang sama seperti dalam Bukhari vol.8 kitab 77 (Kitab al-Qadr) bag.3 no.600 hal.391. Dengan kata lain, apa yang akan terjadi terjadilah, maka janganlah berhenti di tengah perjalanan dengan tak wajar. Muhamad tidak pernah mengecam perbuatan penganiayaan seksual terhadap tawanan dan budak yang menjadi kepunyaan tuannya.

 

‘Aisha dan Zainab binti Jahsh

 

“Diceritakan ayah Hisham: Khadija meninggal tiga tahun sebelum Nabi tiba di Medina. Ia tinggal disana selama dua tahun atau lebih lalu menikahi ‘Aisha ketika ia masih berusia enam tahun, dan melakukan hubungan pernikahan ketika ia berusia sembilan tahun.” Bukhari vol.5 Kitab 58 (Nilai-nilai Ansar) bag.43 no.236 hal.153. Lihat vol.5 Kitab 58 (Nilai-nilai Ansar) bag.43 no.234 hal.152.

 

Zainab binti Jahsh dinikahi oleh anak laki-laki adopsi dari Muhamad, sampai Muhamad berbicara tentang Sura bahwa ia harus bercerai dengan anak laki-lakinya dan menikahi Muhamad. Zainab “yang biasanya membual pada istri Nabi yang lainnya, lalu berkata, ‘Allah menikahkan aku (dengan Nabi) di Surga.” Bukhari vol.9 Kitab 93 (Monoteisme) bag.22 no.517 hal.382; juga Kitab 93 (Monoteisme) bag.22 no.516,518 hal.381-383. Dilain hal, Qur’an surgawi yang selalu ada tapi tidak tercipta telah menyebutkan pernikahan Zainab.

 

Islam dan Wanita

 

“’Bagaimana setiap dari kamu memukul istrimu seperti kamu memukul kuda jantan dan setelah itu ia tidur dengan istrinya? Dan Hisham berkata, seperti ia memukul budaknya.’” Bukhari vol.8 Kitab 73 (Kitab tentang Perilaku yang baik) bag.43 no.68 hal.42.

 

“Diceritakan Abu Huraira: Rasul Allah berkata, ‘perlakukanlah wanita dengan baik, wanita yang diciptakan dari tulang rusuk, dan kebanyakan besaran kutukan itu adalah besaran tertingginya, jika kamu mencoba untuk meluruskannya, maka akan memecah: tapi jika kamu menginggalkan seperti ini, maka akan melengkung. Maka perlakukanlah wanita dengan bijak.” Bukhari vol.4 Kitab 55 (Kitab Nabi-Nabi) bag.1 no.548 hal.346.

 

“Diceritakan ‘Abdullah bin Qais Al-Ash’ari: Nabi berkata, ‘Sebuah kemah (di firdaus) seperti lembah mutiara yang tingginya tiga puluh mil dan di setiap sudutnya orang yang percaya akan mempunyai keluarga yang mana tidak dapat dilihat oleh orang lain.” Bukhari vol.4 Kitab 54 (Kitab tentang Awal Penciptaan) bag.7 no.466 hal.306.

 

Perempuan Di Mata Hukum Islam

 

“Diceritakan Abu Sai’id Al-Khudri: Nabi berkata, ‘apakah kesaksian dari seorang perempuan sama dengan setengahnya dari kesaksian seseorang? Perempuan itu berkata ‘Ya’ Ia berkata, ‘Ini karena ketidakmampuan pikiran dari perempuan.” Bukhari vol.3 Kitab 48 (Kitab tentang Kesaksian) bag.12 no.826 hal.502.

 

“Ia [Mohammad] berkata, ‘Sebuah bangsa tidak akan pernah berhasil jika dipimpin oleh seorang perempuan.” Bukhari vol.9 Kitab 88 (Kitab tentang Penderitaan) bag.18 no.219 hal.171.

 

Pernikahan Sementara (Mut’a)

 

“Diceritakan ‘Ali bin Abi Talib: Suatu hari dalam perang Khaibar, rasullullah melarang Mut’a (pernikahan sementara) dan memakan daging keledai.” Bukhari vol.5 Kitab 59 (Kitab Ekspedisi Militer) bag.37 no.527 hal.372. Bukhari vol.7 Kitab 62 (Ikatan Perkawinan) bag.32 no.50,52 hal.36,37 juga membahas hal ini. Hampir dari semua orang Islam Suni tidak melakukan pernikahan sementara, sementara umat Islam Shi’ah bebas melakukan apapun.

 

Hubungan Ras

 

“Diceritakan Anas : Nabi berkata, ‘Dengar dan menurutlsh (pada pimpinanmu) walaupun seorang bangsa Etiopia yang mempunyai kepala seperti kismis adalah pimpinanmu.” Bukhari vol.1 Kitab 11 (Kitab Panggilan Doa) bag.54 no.662 hal.375 (juga Ibn-i-Majah vol.4 Kitab 24 (Kitab Jihad) bag.39 no.2860 hal.196) Bukhari vol.1 Kitab 11 (Kitab Panggilan Doa) bag.55 no.664 hal.376 mengatakan hal yang sama.

 

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Muhamad adalah majikan dari seorang budak, yang setidaknya memiliki satu budak berkulit hitam. (Bukhari vol.6 Kitab 60 bag.316 no.435 hal.407, vol.9 Kitab 91 (Kitab Kebenaran dari Orang yang Benar) bag.3 no.368 hal.275) Muhammad menjual dua budak berkulit hitam untuk membebaskan budak lain yang telah menjadi Islam ada dalam Ibn-i-Majah vol.4 Kitab 24 (Kitab Jihad) bag.41 no.2869 hal.202.

 

Informasi tentang hadist Bukhari ada di situs berikut

http://cwis.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/

dan www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/

 

Pendapat Bagi Umat Kristen

 

Ketika anda merasa sangat diberkati dimana anda tidak perlu untuk percaya atau melakukan hal-hal ini, janganlah bangga. Jika ini bukanlah karena kemuliaan Tuhan, anda mungkin terperangkap dalam perbudakan itu, dimana anda berpikir bahwa anda harus melakukan hal ini untuk menyenangkan Tuhan. Tentang teman-teman dari Islam Suni anda pasti tidak terlalu memperhatikan tentang Kitab mereka dan mungkin tidak mengetahui tentang hal ini. Tunjukkan ini pada mereka, dan tanyakanlah jika ini adalah apa yang sebenarnya mereka inginkan untuk ada didalamnya.

 

Tuhan menginginkan kita untuk mencintaiNya; Ia ingin hati kita dan pikiran kita, sama sesuai dengan perilaku dan tindakan kita. Ia tidak ingin kita percaya akan penyembuhan yang tidak murni dengan lalat-lalat, atau melakukan tindakan yang najis dengan budak atau tawanan wanita. Tuhan menginginkan kita untuk mengikuti apa yang Ia ajarkan dalam firmanNya, AlKitab, dan Yesus, yang adalah lebih dari seorang nabi, tapi Yesaya menyebutnya Emmanuel (Tuhan beserta kita).