Perjalanan Malam pada Surat 17
Versi Agustus 2004

Kemuliaan bagi (Allah) yang membawa hambanya untuk suatu perjalanan malam dari masjid suci (Masjidil Haram) ke Masjid terjauh (Masjidil Al Aqsho), yang kami (Allah) berkati halamannya, dengan maksud kami akan menunjukkan padanya beberapa tanda dari kami: untuk Dia Yang Maha Esa Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat (segala sesuatu)

Bukalah Surat 17, disebut dengan perjalanan malam, yang dialih bahasakan oleh Abdullah Yusuf Ali.Banyak muslim yang menyadari tentang peristiwa yang dinyatakan ini yang juga disebut mi'raj, ke berbagai macam tingkat (langit).Para Muslim bahkan menempatkan Surat 17 untuk seterusnya sebagai suatu bukti keajaiban kebenaran Al Quran.Mereka tidak dapat menyadari masalah-masalah dan pertentangan-pertentangan yang timbul sebagai suatu bantahan terhadap kebenaran Al Quran.

Ini penting untuk mengerti apa yang agamamu ajarkan, apakah Orang Kristen, Yahudi atau Islam.Kita semua seharusnya bisa dengan senang hati mempertahankan agama kita dengan mudah.Sebagai pertimbangan kamu tentang pengajaran perjalanan malam, kamu harus memeriksa fakta-fakta yang berhubungan dan memutuskan apakah yang kamu percayai benar-benar terjadi.

Jika Muhammad secara ajaib mengunjungi sebuah masjid di Yerusalem pada saat itu, apakah terdapat Masjid Islam di atas Gunung Kuil pada saat Muhammad masih hidup?Apakah bahkan terdapat Gereja Kristen atau Sinagoge Yahudi di atas Gunung Kuil?Atau, pada saat Yerusalem di bawah kekuasaan Persia, apakah wilayah Gunung Kuil sedang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, seperti yang dikatakan oleh ensiklopedi Britannia dan ahli sejarah Islam al-Tabari?

Orang-orang Muslim menyatakan bahwa Yerusalem adalah kota dari Masjidil Haram

Sebelum kita melihat beberapa tafsiran orang muslim yg tidak biasa, mari secara singkat mengamati suatu standar tafsiran orang muslim.Abdulah Yusuf Ali dalam pendahuluan Surat 17 menyatakan: "Surat 17 didahului dengan perjalanan malam dari Nabi Suci (Muhammad): Ia melakukan perjalanan dari Masjid Suci (Mekah) menuju Masjid Al Aqsho (Yerusalem) pada suatu malam dan diperlihatkan beberapa tanda-tanda dari Allah.Mayoritas dari para komentator menerima perjalanan malam ini secara harfiah.Tulisan di dalam hadis memberi rincian-rincian tentang perjalanan ini dan hal ini membantu untuk menguraikan maksudnya.Nabi Suci pertama-tama melakukan perjalanan untuk menerima wahyu-wahyu awal di Yerusalem dan kemudian dibawa melewati tujuh tingkat sorga kemudian ke Tahta Yang Maha Mulia."

Catatan kaki pada tulisan Yusuf Ali halaman 2168: "Masjidil Al Aqsho pasti menunjukan pada tempat dari Kuil / Bait Salomo di Yerusalem di atas Bukit Muria, pada atau dekat di mana berdiri Masjid Dome of the Rock, disebut juga Masjid dari Umar.Masjid tersebut dikenal sebagai Masjidil Al Aqsho yang diselesaikan oleh penguasa Abdul malid pada tahun 68 Hijriyah... dan diruntuhkan menjadi rata dengan tanah oleh Kaisar Titus pada tahun 70 Masehi.

Terjemahan Faroog i Azam Malik dari Surat 17:1 sebagai berikut "Kemuliaan bagi Dia yang membawa hamba-Nya yg taat (Muhammad) semalam dari Masjidil Haram (Di Mekkah) ke Masjidil Al Aqsha (di Yerusalem), yang sekelilingnya Kami telah berkati, dengan demikian Kami dapat menunjukkan kepadanya tanda-ta

Seringkali di dalam terjemahan-terjemahan Bahasa Inggris mengenai hadis mengatakan "Yerusalem" pada saat di dalam Bahasa Arab mengatakan Al-Aqsho, berarti "Mesjid Terjauh."

Mari Kita Tanyakan Kalifah Umar

Mari kita tempatkan perkara ini dan untuk semua dengan menanyakan apa yang Umar lakukan.Umar, rekan dari Muhammad dan pemimpin Umat Muslim setelah Kalifah Abu Bakar meninggal, mengetahui bahwa Yerusalem merupakan tempat yang dimaksud di dalam Surat 17, karena di dalam tahun 638 M, Umar membaca pembukaan dari Surat 17 tepat ketika ia memasuki Yerusalem.

Para apologetik menentang hal tersebut, tetapi mayoritas orang Islam memandang bahwa Muhammad pergi ke Masjidil Al Aqsho (The Farthest Mosque) di Yerusalem dalam Surat 17.

 

Kerangka Waktu untuk Masjid

Persoalan dasar adalah perjalanan malam tersebut menghadirkan suatu penempatan kejadian pada waktu yang salah.Hal ini didefinisikan sebagai:"Gambaran dari seseorang yang hidup atau sesuatu yang terjadi secara berturut-turut, tepat, atau sejarah yang berurutan."Sebagai suatu contoh, jika anda sedang membaca suatu cerita sejarah yang benar-benar terjadi mengenai perang abad ke 13, dan bagian dari cerita tersebut melibatkan pesawat jet, anda akan sesegera mungkin mengenal bahwa ada sesuatu yang salah!Seperti itu suatu penempatan suatu kejadian pada waktu yang salah pada cerita tersebut akan dikenali seketika sebagai suatu cerita/pekerjaan yang dilakukan dengan tidak benar/curang.

Simpan hal ini di dalam pikiran, mari kita lihat secara khusus pada perjalanan malam.Muhammad melakukan perjalanan malam pada suatu waktu di antara Tahun 617 Masehi dan 624 Masehi.Sesuai dengan Al-Quran, Muhammad mengunjungi Masjid terjauh (Al-Aqsho) pada saat tersebut.Bagaimanapun juga, tidak ada masjid di Yerusalem pada wakti itu.

Masjid Kubah Batu (The Dome of Rock) dibangun oleh Kalifah Abdul Al Malik pada akhir abad ke 7.Umar membangun Masjid Al-Aqsho yang asli segera setelah Tahun 637 M (Abdul Malik membangun kembali Al-Aqsho).Lalu di mana tempat yang Muhhamad kunjungi?Mari kita memeriksa hal ini lebih teliti.

Kemuliaan bagi (Allah) yang membawa hambanya untuk suatu perjalanan malam dari masjid suci (Masjidil Haram) ke Masjid terjauh (Masjidil Al Aqsho)

Lalu di mana Masjidil Al-Aqsho?Pertanyaan yang lebih tepat / relevan adalah di manakah Masjid Al-Aqsho di tahun 624 Masehi?Ini adalah pertanyaan yang harus seorang Muslim harus jawab.Bisakah di Yerusalem?Fakta-fakta secara jelas menunjukkan tidak bisa.Hal ini disebabkan tidak ada masjid di Yerusalem pada waktu itu, tidak ada nama Yerusalem di dalam Al-Quran, maupun perjalanan malam pernah diberi nama pada Masjid yg kemudian di bangun di Yerusalem.

Tidak Terdapat Masjid di Yerusalem Pada Saat Perjalanan Malam.

Pada musim semi Tahun 638, kalifah Umar datang ke Yerusalem atas permintaan Sophronius, kepala pemerintahan.Secara lebih tepat, Umar datang karena Sophronius siap untuk menyerahkan Yerusalem setelah pengepungan yang berlarut-larut.Bagaimanapun juga, Sophronius akan hanya menyerah pada Kalifah Umar sendiri.Ingat, kejadian ini terjadi sekurang-kurangnya empat belas tahun setelah Perjalanan Malam dan enam tahun setelah kematian Muhammad.

Lokasi di mana Masjid tersebut berada adalah tempat di mana Kuil Yahudi / Bait Allah berdiri.Pada saat itu lokasi tersebut adalah tumpukan sampah.Umar memerintahkan orang-orang untuk mencontohnya dalam membersihkan sampah (Al-Tabari Vol.12 Hal 195-196).

Pada masa sekarang seorang muslim menyatakan dia pikir ada sebuah masjid di Yerusalem pada masa kehidupan Muhammad.Ketika ditanyakan lebih jauh, ia berpikir Masjidil Al-Aqsho (bukan Masjid Kubah Batu / Dome of Rock) adalah sebuah masjid dari sebelum waktu Yesus hanyalah terdapat penutup.Hal ini bukan suatu teori, hal ini hanyalah suatu kahyalan/angan-angan di dalam pikiran.

a. Tidak terdapat kejadian sejarah yang mendukung hal ini.

b. Terdapat kejadian islam yang bertentangan dengan hal ini.

c. Hal ini bagaimanapun juga tidak akan memecahkan persoalan islam, sejak Kaisar Romawi Titus menghancurkan secara total Yerusalem pada tahun 70 Masehi.

Masjid Al Aqsho di Yerusalem didirikan 40 tahun setelah masjid di Mekah sesuai dengan Ibn-i-Majah vol 1:753 Hal 414.

Ketika Umar diiringi ke dalam kota, ia diminta untuk mengambil alih bukit kuil (di mana Masjid Kubah Batu akan berdiri kemudian). Ia merasa jijik pada tempat yang belum di perbaiki tersebut.Pada tiba saatnya untuk sembahyang (sholat), ia menolak untuk sembahyang (sholat) di dalam monumen-monumen kristen, tapi lebih menyukai sholat di tingkat-tingkat Cardo Maximus, dekat jalan.Mengapa Umar tidak sholat di dalam Masjid?Jawabannya adalah di tempat itu masih belum ada masjid!

Kitab Hadis dan Perjalanan Malam

Diceritakan oleh Jabir bin Abdulah ketika ia mendengar Rasul Allah mengatakan,"Ketika orang-orang Quraish tidak percaya saya (cerita mengenai perjalanan malam saya), saya mengalami perjalanan dan Allah menunjukkan Yerusalem di depan saya, dan saya mulai menggambarkannya kepada mereka pada saat saya sedang melihatnya."Bukhari Vol 5:226 hal 142.

Dengan kata lain, orang-orang di Mekah tidak percaya Muhammad menggambarkan Yerusalem kepada mereka.Hal ini tidak mengatakan hal tersebut membuktikan Muhammad benar, atau orang-orang Mekah percaya kepada Muhammad setelahnya.Kenyataannya, perang antara orang-orang Mekah dan Muslim terjadi setelah semua itu.

Sekarang kutipan dari sebuah hadis, tanpa pembuktian yg independen, tidak berarti banyak jika "bukti" ini untuk orang-orang mekah membuat orang-orang Mekah tidak percaya.

Selama Perjalanan Malam.Ketika saya (Muhammad) Meninggalkan dia (Musa), dia menangis.Seseorang bertanya kepadanya,"Apa yang membuatmu menangis?"Musa menjawab,"Saya menangis karena setelah saya ada yang telah dikirim (sebagai nabi) seorang muda yang pengikutnya akan memasuki Sorga dengan jumlah yang lebih besar daripada pengikut saya."Bukhari vol 5:227 hal 146.

Menyebutkan Bait al Maqdis di dalam Perjalanan Malam di dalam Sunan Nasa’I Vol 1:453 hal. 329.

"Umm Salamah mengatakan bahwa ia mendengar Rasul Allah (semoga damai atas dia) mengatakan :Jika seseorang mengenakan ihram (pakaian untuk ibadah haji / umroh) untuk melakukan ibadah haji atau umroh dari Masjidil Aqsho ke Masjidil Suci (Masjidil Haram), dosanya masa lalu dan masa yang akan datang akan dilupakan, atau ia akan dijamin untuk masuk sorga.Yang menceritakan hal tersebut, Abd Allah menyangsikan kata-kata tersebut…" Abu Dawud vol 2:1737 hal. 457.

Masjidil Al-Aqsho di Yerusalem dibangun 40 tahun setelah Masjid di Mekah.Ibn-i-Majah vol 1:753 hal.414.

Jadi kita melihat tidak saja penempatan Perjalanan Malam yang dilakukan Muhammad ke Yerusalem merupakan kesalahan, tetapi kita juga melihat Hadis yang mengiringi menunjukkan bahwa orang-orang Islam menerima Perjalanan Malam sebagai suatu kenyataan.Berikut ini adalah teori-teori tentang Perjalanan Malam, dan reaksi dari Umat Kristen. 

Surat 17 Teori-Teori dan Tanggapan-Tanggapan

Teori 1 : Suatu Masjid Menempati di Kuil Gunung / Bait Allah?

Suatu masjid di dalam Yerusalem sebelum muhamad ada di lokasi. Mungkin masjid tersebut hanya berada di lokasi dalam Yerusalem dari masa lampau hanya berada di Yerusalem sampai waktunya Muhammad.

Suatu pamflet di Indonesia, yang berjudul Isra & Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diterbitkan oleh Al.Khoiroot (Jakarta) yang diterbitkan pada tanggal 20 Rab akhir 1427 H / 19 Mei 2006 mengatakan bahwa hanya Tuhan dapat melakukan keajaiban ( seperti Musa yang berjalan melalui laut), orang-orang Muslim sebagai orang beriman harus mempercayai kejadian ini benar-benar terjadi sesuai dengan yang dikutip dalam Surat 17:1. Pada halaman 2, pamflet tersebut menyatakan bahwa Muhammad secara tepat dapat memberikan bentuk dari Masjidil Al Aqsho. Hal ini merujuk pada Mesjid Al-Aqsho, bukan Yerusalem atau tempat lainnya. Kemudian pada halaman 3, pamflet tersebut menyatakan bahwa Mesjid Al-Aqsho masih belum ada, tempat tersebut hanya suatu taman bekas taman dari Mesjid buatan Daud dan Salomo.Bagaimana Muhammad bisa menggambarkan bentuk bangunan Masjidil Al Aqsho jika Umar belum membangun mesjid tersebut?

Tanggapan 1: Kami mengetahui hal ini tidak benar karena lokasi Al-Aqsho adalah di atas Kuil Gunung (Bait Allah), dan kami mengetahui sejarah dari Kuil Gunung dengan baik. Suatu tempat pembuangan sampah bukanlah suatu kebun, dan di sana adalah tidak struktur dari mesjid/kuil/tempat ibadah lainnya yang berdiri pada tempat pembuangan sampah.

1a) Kaisar Titus meruntuhkan Kuil Yahudi (Bait Allah) di atas Kuil Gunung pada tahun 70 SM.Bahkan Yusuf Ali mengakui hal tersebut.

Pada catatan kakinya 2168 mengatakan."Masjid Terjauh (Masjidil Al-Aqsho) seharusnya berkenaan di lokasi Kuil Salomo (Bait Allah) di dalam Yerusalem di atas Bukit Muria, di atau dekat berdirinya Masjid Kubah Batu (Dome of The Rock), disebut juga Masjid Hadrat Umar.Hal ini dan masjidnya dikenal dengan Masjid Terjauh (Masjidil Al-Aqsho) yang diselesaikan oleh Amir Abdul Malik pada Tahun 68 Hijriyah (687-688 M)…dan secara total diruntuhkan ke tanah oleh Kaisar Titus pada tahun 70 M"

1b) Selain itu, pada tahun 132 M "Setelah pemberontakan Bar Kochba di tahun 132 M, Mengikuti kekalahan Yahudi, Yerusalem lebih dihancurkan daripada oleh Titus.Lokasi di bangun ulang menjadi kota baru, Aelia Capitolina, nama tersebut untuk menghormati (Aelius) Hadrianus, yang di bangun di atas reruntuhan…Kuil-kuil didirikan untuk Bacchus, Venus dan Serapis dan melampaui makam di masa lampau suatu tempat keramat Yupiter."Ensiklopedia Britannica (1956) vol 13 hal. 8.

1c) Kalifah Umar membangun Masjid Al-Aqsho pertama kali tahun 637/638 M…’Umar mengatakan kepada orang-orang untuk mencontohnya dalam membersihkan sampah sebelum mendirikan masjid di dalam al-Tabari vol.12 hal. 195-196. 

Teori 2 : Gereja atau Sinagoga di atas Kuil Gunung ?

Gereja atau Sinagoga di dalam Yerusalem dahulu ada di lokasi tersebut.

Tanggapan 2: Kami mengetahui hal tersebut tidak benar dahulu karena ada sebuah tempat pembuangan sampah di tempat tersebut, dan Umar dahulu tidak menghancurkan gereja-gereja ataupun tempat-tempat ibadah Yahudi.

2a) – Terdapat sebuah tempat pembuangan sampah pada lokasi ini sebelum masanya Muhammad sampai Umar melihatnya pada tahun 638 M.(tidak seorangpun memberi kesan bahwa Muhammad bingung antara suatu Masjid dengan sebuah tempat pembuangan sampah)

2b) – Pada saat Umar memasuki Yerusalem, ia berjanji tidak merobohkan monumen-monumen Umat Kristen.6

Pada saat Umar mengambil alih Yerusalem, ia berjanji tidak menghancurkan gereja-gereja atau salib-salib di dalam Yerusalem.Al Tabari vol. 12 hal. 191.Lalu di masa tersebut tidak terdapat gereja di atas lokasi masjid tersebut.

2c) – Umar membangun Masjid dari kayu yang disebut Al-Aqsho pasda tahun 637/638 M.

Kesimpulan : Bagaimana bisa Umar mendirikan sebuah Masjid di Al Aqsho, dengan tidak merobohkan tempat-tempat ibadah Umat Kristen dan Yahudi.

Lokasi dari masjid tersebut di dalam Yerusalem di Yerusalem adalah tempat di mana dahulu Kuil Yahudi (Bait Allah) berdiri. Pada saat itu lokasi tersebut adalah suatu tumpukan sampah."Umar mengatakan kepada orang-orang untuk mencontohnya dalam membersihkan sampah."Al-Tabari vol.12 hal 195-196.

"Umar membaca pembukaan Surat 17 tepat setelah ia memasuki Yerusalem.

"Umar mengatakan bahwa mereka tidak memuliakan Masjid Kubah Batu, tetapi mereka diperintahkan untuk memuliakan Kabah di dalam Al-Tabari vol.12 hal.195. 

Teori 3. Tempat yang berbeda di Yerusalem?

Suatu tempat yang berbeda di Yerusalem adalah di mana Muhammad pergi. Muhammad pergi ke Yerusalem, tetapi suatu tempat yang berbeda dengan Kuil Gunung. ( Ini adalah suatu kemungkinan, tetapi aku masih belum benar-benar mendengar seorang Muslim mengajukan teori ini.)

Tanggapan 3: Surat 17 tidak mengatakan hanya Yerusalem, tetapi sebagai malahan al-Aqsho. Hampir semua Muslim, mulai dari jaman kalifah Umar, menerima bahwa , ini adalah di Kuil Gunung.

Dengan mengutip Yusuf sang penerjemah Al Qur'an , Ali di catatan kaki 2168 menulis. " Masjid Terjauh harus mengacu pada lokasi dari Kuil Temple Salomo di Yerusalem di atas bukit Muria, pada atau dekat di mana berdiri Masjid Kubah dari Karang (Dome of Rock), juga Masjid dari Hadhrat Umar. Ini dan masjid tersebut dikenal sebagai Masjid Terjauh (Farthest Mosque/Masjid-Ul-Aqsa) …" 

Teori 4 : Kota yang Berbeda?

Suatu kota yang berbeda, bukan Kota Yerusalem, adalah lokasi dari mesjid sebelum Muhammad. Kota Yerusalem yang tidak dinamai di Surat 17:1, hanya Mesjid yang Terjauh (The Farthest Mosque). Di sini adalah apa yang Muslim yang katakan mengenai hal-hal ini.

Mari kita sekarang memperhatikan bahasa yang asli dari Al Qur'an itu. Nama yang asli tentang Yerusalem di Islam adalah Baitul Al-Maqdis, " Rumah Kuil", jadi kenapa Al-Qur'an tidak menggunakan istilah ini? Sebagai alternatif, Yerusalem disebut pada saat itu sebagai "Ilya"7, atau " Aelia". Lagi, kenapa tidak Qur'an dengan tegas menggunakan istilah ini juga? Mengapa secara mistik dengan menggunakan istilah masjid al-Aqsho? Barangkali jawaban adalah sebab tempat beribadat yang terjauh pada waktu itu adalah suatu desa yang kecil delapan mil dari Al-Jiranah.8 Tidak ada bukti untuk menyarankan Yerusalem sebagai mesjid yang paling terpencil, sedangkan ada bukti untuk menyarankan Al-Jiranah. Yang Paling menarik perhatian, bukti ini bersifat menyalahi jaman dengan mengutip Yerusalem, sedangkan ada suatu mesjid di Al-Jiranah pada saat perjalanan malam itu terjadi.

Hal itu akan nampak logis bahwa ketika Abdul al Mâlik membangun Mesjid Kubah Dari Batu (Dome of Rock), ia pasti telah mencakup surat 17:1 seperti salah satu yang tertulis pada ayat tersebut. Sebagai gantinya, ayat yang tertulis semua terfokus di dalam penyangkalan bahwa Yesus merupakan penjelmaan yang suci dari Tuhan. Hal itu sepertinya nampak logis bahwa pembukaan dari Surat Perjalanan Malam akan nampak pada suatu tempat di Masjid Kubah dari Batu (Dome of Rock). Hal ini tentu saja akan mengasumsikan cerita perjalanan malam bahwa Abraham telah menempatkan Masjid Kubah dari Batu di dalam Yerusalem sebagai tempat dari Muhammad dinaikkan. Namun untuk beberapa alasan yang relevan dari ayat Qur'an tidak nampak di manapun di dalam Masjid Kubah dari Batu itu. Lagi, kita terpaksa menanyakan mengapa. Fakta yang terakhir ini dan tentang cerita ini sendiri tidak menawarkan bukti yang pasti, tetapi itu adalah menguatkan potongan dari bukti lain yang menjauh dari Yerusalem.

Sehingga sebagai kesimpulannya, kita lihat yang berikut ini. Tidak ada mesjid di Yerusalem sampai sedikitnya enam tahun setelah kematian Muhammad. Al Qur’an tidak benar-benar mengatakan bahwa Muhammad pergi ke Yerusalem, ketika ini mungkin telah dijelaskan jika benar. Monumen Islam di Yerusalem tidak dapat menggenapkan sebagai acuan cerita mengenai perjalanan malam tersebut. Apa yang kita dapat percayai?

Tanggapan 4: Jika hal ini adalah benar, kemudian aku mengira seseorang perlu menceritakan kepada brigade martir Al-Aqsho dan kelompok teroris Islam lainnya untuk melupakan tentang Yerusalem. Setelah berabad-abad yang telah lewat ini, Mesjid yang Terjauh (The Farthest Mosque) , dan perjalanan malam adalah bukan di sana terjadinya! Akankah pengarang Muslim yang menganut pandangan ini secara sukarela untuk menceritakan kepada mereka ?

Memperhatikan rincian teori ini, ada lima poin untuk dipertimbangkan.

a) Ketika Al Qur'an tidak mengkatakan Baitul Al Maqdis, hadis mengatakannya.

b) Bukan Abdulah Al Malik yang pertama membangun mesjid di sana tetapi Umar di tahun 637/638 M.

c) Umar mengatakan bahwa Yerusalemlah tempatnya, mengutip Surat 17:1 ketika ia masuk Yerusalem

d) Muhammad sendiri mengatakan kota tersbut adalah Yerusalem di Hadis Bukhari.

e) Pendapat orang Muslim cenderung mengatakan bahwa Yerusalemla kota tersebut.

f) Terdapat tiga kota suci umat Muslim, bukan empat.

4a) Hadis DO di dalam kenyataannya menggunakan Bait-ul-Maqdis (Yerusalem) dalam menggambarkan peristiwa Perjalanan Malam di Bukhari vol.5:228 hal.148-149.

4b) Abdulah Al Malik bukanlah orang yang membangun mesjid yang asli di Yerusalem, tetapi kalifah Umar sebelum dia. Ketika Abdulah Al Malik membangun Mesjid Kubah dari Batu (Dome of Rock), pada tahun 687/688 M, Umar membangun Mesjid Al-Aqsho setelah ia mengambil kendali atas Yerusalem pada tahun 638 M. Lihat Al-Tabari vol.12 hal.195-196

4c) ' Umar, teman dekat Muhammad dan kalifah yang kedua di Islam setelah kematian Mohammad, akan di posisi yang terbaik untuk mengetahui. Umar mengucapkan Surat 17:1 ketika ia datang ke Yerusalem tepat sebelum membangun mesjid.

4d) Nabi Muhammad sendiri berkata kota tersebut adalah Yerusalem. " Diceritakan oleh Jabir bin Abdullah bahwa ia mendengar rasul allah berkata, " Ketika orang-orang Quraish tidak mempercayai aku (red: cerita dari Perjalanan Malam yang aku alami ), aku berdiri di Al-Hijr dan allah yang mempertunjukkan di depan aku, dan aku mulai menggambarkan itu kepada mereka sama selagi aku sedang memlihatnya." Hadis Bukhari vol.5:226 hal.142. Begitu orang-orang Mekah tidak percaya si Muhammad, dan Muhammad mengklaim bahwa allah itu melakukan suatu keajaiban yang kedua dan menunjukkan Yerusalem di depan dia, sedemikian sehingga Muhammad bisa menceritakannya. Selagi orang-orang Mekah, yang kemudian Muhammad kelihatannya tidak dipercayai oleh mereka. Muhammad sedang berusaha untuk membuktikan bahwa kota tersebut merupakan benar-benar Yerusalem.

" Seperti yang diceriterakan oleh Ibnu Abbas: Mengenai pernyataan dari allah … Rasul allah ditunjukkan suatu penglihatan pada Peristiwa Perjalanan Malam ketika ia diambil ke Bait-ul-Maqdis (i.e. Jerusalem) adalah suatu penglihatan yang nyata, ( bukan sedang bermimpi). Dan Pohon yang Terkutuk ( yang tersebut) di dalam Al Qur'an adalah pohon Zaqqum ( dirinya]sendiri)." Bukhari vol.5:228 hal.148-149

4e) Karena seorang Muslim yang lebih modern menyatakan, Yusuf Ali sang penerjemah Qur'an ' di catatan kaki 2168. "Mesjid Terjauh (Farthest Mosque) harus mengacu pada lokasi dari Kuil Solomo di Yerusalem di atas bukit Muria, pada atau dekat yang berdirinya Mesjid Kubah dari Batu (Dome dari Rock), disebut juga Mesjid Hadhrat ' Umar. Ini dan Mesjid tersebut dikenal sebagai Mesjid Terjauh / Farthest Mosque ( Masjid-Ul-Aqsa) diselesaikan oleh Emir 'Abd-Ul-Malik di 68 Tahun Hijriyah [687/688 M]. … dan dengan sepenuhnya diruntuhkan menjadi rata dengan tanah oleh Kaisar Titus di 70 M."

Surat 17 disebut kedua istilah berikut ini: "Perjalanan Malam" dan "Putra-Putra dari Israel" ( lihat Yusuf ' Catatan kaki Ali 722 dan al-Tabari vol.12 hal.194) Mengapa orang-orang Muslim akan menyebut itu " Putra-Putra dari Israel" jika itu tidak ada hubungannya dengan Israel?

4f) Seorang Muslim hanya dapat mengambil suatu perjalanan untuk mengunjungi tiga mesjid: Mekah, Medinah, dan Yerusalem. Abu Dawud vol.2:2028 hal 540. Jika orang-orang Muslim dari berbagai zaman adalah semua salah mengira sekitar al-Aqsho berada di dalam Yerusalem, kemudian di mana kota Muslim suci keempat ini, semua orang Muslim, baik masa lalu maupun masa sekarang , tak sadar di mana kota tersebut?

 

Mencari suatu pintu darurat.

Berusaha untuk menjelaskan pertentangan yang terjadi dari peristiwa Isra Mi'raj ( Perjalanan Malam), yang berikut penjelasan yang lebih putus-asa.. Di kewajaran, haruslah tersebut bahwa tiga penjelasan ini bukanlah yang bisa diterima oleh sejumlah orang-orang Muslim. 

Teori 5. Kejadian itu hanyalah hanya suatu visi, si Muhammad Tidak Pergi ke Mana-Mana

Peristiwa Isro mi'raj adalah sekedar visi. Kejadiannya merupakan salah satu berikut ini :Muhammad berpikir ia pergi ke suatu tempat tetapi hal tersebut salah, atau Muhammad benar-benar tidak mengetahui bahwa ia tidak benar-benar melakukan suatu perjalanan, tetapi ia memimpin semua orang percaya sebaliknya.

Di dalam catatan kaki 2 N.J. Dawood pada Sura 17 mengatakan, " Dari Jerusalem. … Beberapa komentator Muslim memberi suatu penafsiran yang harafiah dari peristiwa perjalanan ini, orang yang lain ini menganggapnya sebagai suatu visi."

Kebanyakan orang Muslim bersikeras bahwa Peristiwa Isro Mi'raj ( Perjalanan malam) adalah suatu peristiwa yang terjadi secara fisik, tetapi beberapa orang Muslim akan membantah bahwa Muhammad tidak benar-benar bepergian ke tempat-tempat tersebut, tetapi hanya mempunyai suatu penglihatan (visi) bahwa ia pergi ke tempat-tempat ini. Jika itu adalah benar, hal itu berarti perjalanan malam tidak benar-benar terjadi.

Tanggapan 5: Ini mempunyai dua konsekwensi. Pertama, Al Qur'an secara rinci mengatakan ia " dibawa"" atau "diambil"" tergantung dari terjemahan. Keajaiban ini ditawarkan sebagai bukti dari Al Qur'an. Jika Muhammad hanya pergi ke Yerusalem " di dalam mimpinya", dan bukti atas Al Qur'an ini adalah hanya di dalam imajinasinya, kemudian lain-lain peristiwa yang diperkenalkan sebagai peristiwa eksternal ( seperti wahyu dari malaikat Jibril) bisa jadi merupakan produk dari imajinasi juga.

Di dalam Syariat kaum Muslim Sunni mengatakan kejadian tersebut merupakan kenyataan. " Diceritakan oleh Ibnu Abbas: Mengenai pernyataan dari allah … Rasul allah ditunjukkan pada peristiwa Perjalanan Malam ketika ia diambil ke Baitul Al Maqdis (red Yerusalem) adalah penglihatan nyata, ( bukan merupakan mimpi). Dan Pohon Kutukan (yang disebut) di dalam Al Qur'an adalah pohon dari Zaqqum ( dirinya sendiri)." Bukhari vol.5:228 hal.148-149.

Bagaimanapun, jika seorang Muslim membantah kitab Bukhari tersebut ( otoritas yang paling tinggi di dalam Syariat setelah Al Qur'an) adalah salah di sini, dimana Muhammad tidak benar-benar bepergian ke tempat-tempat ini, tetapi hanya mempunyai suatu penglihatan dimana ia pergi ke tempat-tempat ini, kemudian peristiwa perjalanan malam tidak terjadi. Sura 17:1 telah membawa berjuta-juta orang Muslim untuk percaya suatu hal yang palsu, yaitu. suatu kebohongan, sekitar Muhammad dan allah.

 

Teori 6. Perjalanan Waktu Muhammad?

Perjalanan waktu adalah penjelasan untuk sesuatu yang tidak benar ini secara waktu.

Tanggapan 6: Jika penafsiran yang inovatif ini adalah benar, jika Muhammad benar-benar bisa malakukan perjalanan waktu, hal itu membuka suatu pertanyaan luas yang yang tidak dapat dijawab. Apa yang jaman dari waktu dimana ia mengalami kejadian tersebut? Mengapa ia tidak diambil ke Hari Penghakiman? Mengapa ia tidak diambil untuk bertemu para nabi yang lain ketika mereka masih dalam keadaan hidup? Jika anda sungguh-sungguh berpegang pada teori perjalanan waktu ini, anda seharusnya tertarik untuk mengejar pembeberan teori pertanyaan yang logis seperti itu.

Tidak hanya bahwa, Surat 17:1 menceritakan tentang peristiwa isro mi'raj (malam perjalanan) sebagai bukti kejadian yang benar-benar terjadi di dalam waktu tersebut. Jika peristiwa isro mi'raj adalah suatu peristiwa perjalanan waktu, allah menyesatkan tidak hanya orang-orang Muslim pada masa awal, tetapi hampir tiap-tiap orang Muslim dari berbagai zaman yang berpikir ini adalah suatu peristiwa yang benar-benar kenyataan.

Bagaimanapun, ini akan bersifat konsisten dengan ilmu agama orang-orang Muslim dalam suatu cara yang aneh. Orang-orang Muslim percaya bahwa bukan benar-benar Yesus yang meninggal di salib; allah hanya membuat orang lain serupa seperti Yesus. Namun allah tidak bisa memutuskan untuk menceritakan kepada para penulis yang Alkitab, atau manapun pada masa awal kekristenan tentang kepercayaan tantang " Penggantian heroik terbesar Muslim". Lagi, kita harus menanyakan mengapa hal ini terjadi. Mengapa allah akan melakukan suatu siasat seperti perjalanan waktu untuk Muhammad dan tidak menjelaskan itu, namun tidak mengungkapkan penyamaran dari Yesus ke orang-orang Kristen! Jika allah gunakan perjalanan waktu tanpa menceritakan kepada siapapun mengenai hal itu, dan kemudian memberi kehadiran ayat di dalam Surat 17 yang ia tidak menceritakan (mengenai penggantian Yesus yg disalib), kemudian Surat 8:30 adalah pasti benar: "allah adalah yang terbesar dari para pendusta".

Teori 7. Suatu Perubahan yang Tidak Sah dari Al Qur'an?

Suatu penambahan yang tidak syah dari Al Qur'an menjelaskan segalanya. Muhammad tidak keliru, dan Muhammad tidak berdusta; ini adalah bukan bagian Al Qur'an yang diungkapkan oleh Muhammad, tetapi ditambahkan kemudian oleh seorang pemalsu.

Tanggapan 7: Kebanyakan Muslim Sunni tidak akan membuat argumentasi ini, hanyalah aliran-aliran Shi'ite, Sufi, tentang lebih bebas untuk mengatakan bahwa Uthman dan aliran Sunni lainnya mengubah Al-Qur'an. Tetapi jika keajaiban dalih ini benar-benar sekedar suatu perubahan, kemudian apa lagi di dalam Al Qur'an diubah? Kita bisa membandingkan perbedaan dari versi-versi awal dari Al Qur'an, tetapi kalifah Uthman membakar hampir semua dari versi-versi tersebut, yang akan menyembunyikan jalur dari banyak perubahan. Kita benar-benar memiliki daftar dari surat-surat dan bagian-bagian dari Surat yang selamat dan berbeda, tetapi tidak ada apapun yang menunjukkan sesuatu yang berbeda di Surat 17.

 

Teori 8. Lokasi Sebenarnya dari Peristiwa Mi'raj Bukan Suatu Masalah???

Ketika Orang-Orang Muslim menunjuk Surat 17:1 sebagai bukti keandalan historis dari Al Qur'an, orang lain mengatakan bahwa lokasi dari peristiwa yang diceritakan di dalam Surat 17:1, yang akan memberikan tanda bukti terhadap peristiwa tersebut, tidak berarti.

Tanggapan 8: Ini adalah benteng yang terakhir yang diharapkan Orang-Orang Muslim yang ingin memelihara keyakinan terhadap Al Qur'an. Apakah Muhammad mengalami peristiwa perjalanan malam, dan apakah yang perjalanan malam menuju ke Yerusalem berarti banyak jika dilakukan pengecekan keadaan yang sebenarnya secara historis dari Al Qur'an! Para guru Muslim sedang menyatakan bahwa Muhammad pergi ke Yerusalem, dan mereka sedang menawarkan hal itu sebagai bukti keaslian dari Al Qur'an. Jika anda menyadari bahwa Muhammad tidak pergi ke Yerusalem sebab tidak ada mesjid di sana pada waktu itu, dan di sana tidak ada penjelasan lain yang masuk akal di samping " hal tersebut tidak jadi soal", kemudian itu adalah tugasmu sebagai seorang Muslim untuk menghentikan para pemimpinmu dari pengajaran yang mendukung pengumpatan terhadap Tuhan seperti itu.

Lagi, jika hal ini tidak berarti bagi seorang Muslim, yang orang Muslim perlu ceritakan kepada orang Muslim yang lain untuk menghentikan dalam mempresentasikan keajaiban ini sebagai bukti dari keajaiban yang sebenarnya dari Al Qur'an itu. 

Memikirkan Dalam-Dalam Mengenai Waktu

Lalu apa yang anda percayai? Apakah anda percaya akan suatu legenda yang berkontradiksi dari Al Qur'an? Apakah anda percaya akan Qur'an yang mengajar Muhammad pergi ke tempat yang masih belum ada? Apakah anda percaya hal tersebut tidak jadi soal, bahwa anda dapat melambaikan tanganmu dan berpura-pura pertanyaan-pertanyaan yang meragukan kejadian ini akan pergi menjauh? Satu-satunya penjelasan logis yang dapat merupakan kebenaran adalah yang tak dapat dipertimbangkan dari suatu perspektif orang Muslim; bahwa Al Qur'an mengandung pertentangan-pertentangan.

Yang menjadi harapan saya adalah semua orang Muslim akan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan ini dengan teliti, ini dan dengan penuh pertimbangan memperhati-

memperhatikan kebenaran berikut dari Tuhan.

Damai untuk anda.

Catatan kaki

1. Surat 17 disebut " Perjalanan Malam" di Arberry, Dawood, Rodwell, Yusuf ' Ali dalam Bahasa Inggris. Ini juga disebut " Anak-Anak dari Israel / Bahasa Israel" dalam Yusuf ' Ali dalam bahasa Arab, Pickthall, Malik, Shakir, Sher Ali. Kedua istilah tersebut dipergunakan menurut al-Tabari vol.12 p.194 catatan kaki 722.

2. Umar membaca Surat 17 ketika memasuki Yerusalem menurut al-Tabari vol.12 hal.194

3. Di sini adalah ketika Surat 17 diungkapkan menurut berbagai sumber. Sumber-sumber ini semua di dalam persetujuan, kecuali yang Yusuf Ali memberikan detil-detil yang ekstra.

Sher Ali - [sebelum] Hijrah [Hegira)

 

Malik - di Mekah

M.M. Pickthall - diungkapkan di Mekah

Pembukaan Yusuf ' Ali mengenai Surat 17 -- " biasanya ditanggali sebagai malam yang ke 27 dari bulan Rajab ( meskipun tanggal lain, contoh, tanggal 17 dari Rabi' I, diberikan juga) di dalam tahun sebelum peristiwa Hijrah. Ini memperbaiki tanggal ayat pembukaan dari surat tersebut, meskipun bagian dari surat mungkin telah sedikit lebih awal."

4. (Thomas A. Idinopolus, "Jerusalem Blessed, Jerusalem Cursed," (1991), halaman 213-214)

5. (Karen Armstrong, "Jerusalem," (1996), hal. 229)

6. ‘Umar berjanji tidak akan menghancurkan setiap salib atau gereja-gereja di dalam al-Tabari vol.12, halaman.191

7. ilya merupakan suatu nama untuk Yerusalem sesuai dengan Al Bukhari vol.1:6 halaman 12.

8. Oleg Grabar, "The Umayyad Dome of the Rock in Jerusalem," Ars Orientalis, vol. 3 (1959), halaman 37. 

Daftar pustaka Terjemahan dari Al Qur'an

1. Arberry, Arthur J.J. Interpreted Quran. Publishing Co Macmillian., Inc. 1955.

2. Dawood, N.J. Quran. Books pinguin. 1956-1999.

 

3. Malik, Farooq-i-Azam. Translation bahasa Inggris dari Meaning dari AL-QUR'AN : Guidance untuk Mankind. Institute dari Knowledge Islam. 1997

1. Arberry, Arthur J. The Koran Interpreted. Macmillian Publishing Co., Inc. 1955.

2. Dawood, N.J. The Koran. Penguin Books. 1956-1999.

3. Malik, Farooq-i-Azam. English Translation of the Meaning of AL-QUR’AN : The Guidance for Mankind. The Institute of Islamic Knowledge. 1997

4. Pickthall, Mohammed Marmaduke. The Meaning of the Glorious Koran. Dar al-Islamiyya (Kuwait) (tidak ada tanggal yang diberikan)

5. Rodwell, J.M. The Koran. First Edition. Ivy Books, dipublikasikan oleh Ballantine Books. 1993.

6. Shakir, M.H. The Qur’an. Tahrike Tarsile Qur’an, Inc. 12th U.S. Edisi 2001.

7. Sher Ali, Maulawi. The Holy Qur’an. Islam International Publications Limited (Ahmadiyya) 1997

8. Yusuf ‘Ali, Abdullah. The Holy Qur-an : English translation of the meanings and Commentary. King Fahd Holy Qur-an Printing Complex. (Al Madina Saudi Arabia) 1410 A.D.

Referensi Lain

 

Encyclopaedia Britannica. Encyclopaedia Britannica, Inc. 1958 vol.13 p.7-8

The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari Arabic-English Vol.1 by Dr. Muhammad Muhsin Khan. Islamic University, Al-Medina Al-Munawwara AL MAKTABAT AL SALAFIAT AL MADINATO AL MONAWART

No date, No copyright.

The History of al-Tabari : An Annotated Translation. Ehsan Yar-Shater, General Editor. State University of New York Press 1989-.

 

Catatan tambahan I - Sura 17:1 di Terjemahan yang berbeda

Surat ini mempunyai dua nama : "Perjalanan Malam" juga "Anak-Anak dari Israel"1.

Arthur J. Arberry " Kemuliaan bagi dia, yang membawa pelayannya pada waktu malam hari dari Mesjid Suci ke Mesjid (ter)jauh di tempat dimana sekitar daerah tersebut kami telah berkati, kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kami. Ia adalah Maha Mendengar, Maha Melihat."

N.J. Dawood " Kemuliaan bagi dia yang membuat pelayannya pergi pada malam dari Kuil Suci ke Kuil (ter)jauh yang sekitarnya kami telah berkati, kami menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kami. Ia saja mendengar segala dan mengamati segala."

Penerjemahan Al-Qur'an ke dalam Bahasa Inggris oleh Muhammad Farooq-i-Azam Malik (1997). Institute Pengetahuan tentang Islam. "Kemuliaan bagi dia yang membawa kekasih allah (Muhammed)) pada suatu malam dari Masjid-al-Haram (di Mekah) ke Masjid-al-Aqsho (di Yerusalem), yang sekitarnya telah kami berkati, sehingga kami boleh menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kami; sungguh ia adalah Yang Maha Melihat, Maha Mengetahui."

M.M. Pickthall " Kemuliaan bagi dia yang membawa pelayannya pada malam hari dari tempat pemujaan yang mutlak ke tempat pemujaan yang jauh tentang apa yang kami telah berkati , yang kami dapat menunjukkan kepadanya dari tanda-tanda kami! Hanya dia, Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

J.M. Rodwell " KEMULIAAN bagi dia yang membawa hambanya pada waktu malam hari dari Kuil Suci Mekah ke kuil yang lebih jauh, yang mana sekitarnya telah kami berkati, dimana kami dapat menunjukkan kepadanya tanda-tanda kami! Untuk dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

M.H. Shakir " Kemuliaan bagi dia yang membuat pelayannya untukpergi pada suatu malam dari Mesjid yang suci ke mesjid yang lebih jauh yang mana kami telah memberkati sekitarnya, sehingga kami boleh menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kami; sungguh Ia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."

Maulawi Sher Ali " Atas nama allah, Maha Pengasih, Maha Pengampun. Kemuliaan bagi dia yang membawa pelayannya di waktu malam hari dari Mesjid Suci ke Mesjid yang jauh, dimana daerah sekelilingnya telah sudah kami berkati, yang kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian tanda-tanda dari kami. Sungguh pasti, hanya dia yang Maha Mendengar, Maha Melihat." - catatan: penerjemah sering menaruh kata-kata di huruf miring untuk mengatakan kepada pembaca sebagai tambahan untuk memperjelas maksudnya tetapi adalah bukan di bahasa yang asli. Kelihatannya Maulawi Sher Ali sedang berusaha menerjemahkannya secara tepat..

Abdullah Yusuf ' Ali " Kemuliaan bagi allah yang membawa pelayannya untuk suatu perjalanan di waktu malam hari dari Mosque Suci Kudus ke Mesjid yang terjauh, dimana daerah sekitarnya kami berkati,- agar kami menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kami: bagi dia Yang Maha Mendengar dan Maha Pembalas ( semua hal)."

 

Catatan Tambahan - Di Manakah Tepatnya adalah " Mesjid yang Terjauh" Surat 17:1?

Terdapat tiga pandangan.

1. Kalifah Umar membangun Mesjid Al-Aqsho di Yerusalem diduga sebagai lokasi.

2. Bagaimanapun, Mesjid Kubah Batu (Dome of Rock) adalah di mana banyak orang Muslim berpikir Muhammad pergi ke surga. "Mesjid berbentuk segi delapan, mempunyai 8 sisi. Masing-masing sisi mempunyai sebuah pintu dan 7 jendela, dengan batu kistal berukir. Kubah dibuat dari emas. Tepat di bagian tengah, tokoh mesjid kubah batu yang dihormati ada di atasnya yaitu Muhammed (pbuh) berdiri, sebelum ia diangkat ke surga." (http://www.islamicarchitecture.org/ia/archi/domeoftherock.html, 23 Mei 23, 2004)

3. Keseluruhan Kuil Gunung adalah lokasinya secara umum.

Menurut http://www.islamicarchitecture.org/ia/archi/alaqsamosque.html (23 Mei , 2004) " Bangunan menjadi dikenal sebagai Masjid Al-AQSHO, Mesjid Al-AQSHO, walaupun pada kenyataannya keseluruhan area dari tempat ibadah Nobel dipertimbangkan sebagai Mesjid Al-AQSHO, keseluruhan lokasi yang tidak diganggu-gugat menurut hukum Islam."

Di manakah tempat-tempat ini? Peta di bawah menunjukkan di mana mereka berada.

 

Catat bahwa saat ini orang-orang Muslim sendiri tidak secara tepat bermufakat tantang lokasinya, Mesjid Al-Aqsho dan Kubah Batu adalah hanya 400 atau kira-kira beberapa yard dari satu sama lain.. Tidak ada mesjid pada masa Muhammad.

III Catatan Tambahan - Suatu Meringkas Sejarah dari Bangunan di Dalam Yerusalem

576 SM Nebukadnezzar menghancurkan Bait Suci Solomo dan Yerusalem.

168 SM Antiophus Epiphanes membinasakan Bait Suci. Ia membangun suatu benteng untuk pasukannya, yang disebut Akra, yang mana adalah mungkin di sudut timur laut di mana Mesjid Al-Aqsho sekarang berdiri.

Simon Maccabeaus menghancurkan Akra, menurunkan bukit yang di atasnya Akra yang berdiri, dan membangun benteng yang lain di sana.

37 SM. Herod Great menjadi raja dari Yudea. Ia membangun kembali Bait Allah.

70 M. Titus menghancurkan Yerusalem.

132 M "Setelah pemberontakan Bar Kochba pada tahun 132 M, "Mengikuti kekalahan dari Yahudi, Yerusalem dirusak lebih secara menyeluruh dibanding oleh Titus. Lokasi di atas diratakan dan dibangun kembali suatu kota, Aelia Capitolina, yang disebut untuk menghormati (Aelius) Hadrianus, dibangun di atas reruntuhan. … Kuil-kuil dipersembahkan kepada Bacchus, Serapis dan Venus dan di atas tempat beribadah yang dahulu dibangun suatu tempat pemujaan bagi Yupiter Capitolinus dibangun." Enyclopaedia Britannica (1956) vol.13 hal 8.

136 M. Kaisar Konstantin memberi perintah untuk membangun dua gereja: gereja dari Pemakaman yang Kudus di mana mereka pikir Yesus dikuburkan selama tiga hari, dan Basilika Salib di mana mereka pikir Yesus disalibkan.

460 M Eudocia membangun lebih banyak gereja, termasuk satu di atas Kolam Siloam dan yang lain di atas yang mereka pikir adalah kuburan Stephen dari utara dari gerbang Damaskus.

Basilica Justinian yang dibangun pada abad yang ke 6 dibangun di atas apa diperkirakan sebagai pusara dari Daud.

614 M Chosroes II dari Persia yang menaklukan Yerusalem dan merusak banyak bangunan, termasuk gereja dari Makam yang Kudus tersebut. Al-Tabari vol.5 hal.318 juga mencatat hal ini.

617 sampai 624 M. Pada selama periode ini Muhammad yang mengeluarkan Surat 17:1.

629 M. Heraclius menaklukan Chosroes dan masuk kembali ke Yerusalem.

637/638 M. Yerusalem menyerah kepada Umar, yang berjanji tidak akan meruntuhkan gereja-gereja atau salib-salib

637/638 M Umar membangun suatu mesjid yang terbuat dari kayu yang disebut Al-Aqsho.

687/688 M Kalifah Abdul Malik membangun kembali Mesjid Al-Aqsho dan membangun Mesjid Kubah Batu (Dome of Rock).

1517 M. Selim I (Sang Grim) dari Turki menaklukkan Yerusalem dari kekuasaan Mesir, dan tata letak yang ada saat ini dari dinding kota adalah dalam kaitan dengan dia.

Lihat Enyclopaedia Britannica (1956) vol.13 hal.8 untuk lebih banyak info.